Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2013

Maher Zain ft Irfan Makki - Allahi Allah Kiya Karo (with translate)

  Allah hi Allah kia karo (Say only Allah) [Sebutkan hanya Allah] dukh na kisi ko diya karo (Do not harm anyone) [Jangan melukai siapapun] jo dunia ka malik hai (The One who is the world’s Ruler) [Dia yg memiliki dunia ini] naam ussi ka liya karo (do speak His name) [sebutlah namaNya] Allah hi Allah (Allah, only Allah) [Allah, hanya Allah] Allah hi Allah (Allah, only Allah) [Allah, hanya Allah] Allah hi Allah kia karo (Say only Allah) [Sebutkan hanya Allah] dukh na kisi ko diya karo (Do not harm anyone) [Jangan melukai siapapun] jo dunia ka malik hai (The One who is the world’s Ruler) [Dia yg memiliki dunia ini] naam ussi ka liya karo (do speak His name) [sebutlah namaNya] Allah hi Allah (Allah, only Allah) [Allah, hanya Allah] Allah hi Allah (Allah, only Allah) [Allah, hanya Allah] Just like a sunrise can’t be denied [Seperti cahaya matahari yg tidak bisa di pungkiri] Oh, just like the river will find the sea [Oh, seperti sungai yg akan menemukan laut] O Allah,

Mystery Box of Home Movies PART 1

Mystery Box of Home Movies   “Terjadi lagi kasus penculikan seorang gadis kecil didaerah Kemang, Jakarta Selatan. Gadis tersebut masih berusia sekitar 6 tahun. Menurut saksi, kejadian tersebut terjadi tadi malam pukul 12. Anehnya, pelaku penculikan tidak meninggalkan jejak sekalipun. Pagar, pintu rumah dan segala perabotannya tidak ada yang hilang atau rusak. Polisi pun masih menyelidiki bagaimana pelaku tersebut bisa masuk menerobos rumah tanpa ada kerusakan dan jejak sedikitpun. Demikian breaking news siang ini, saya Paramitha Astuti melaporkan dari lokasi kejadian” ujar presenter di TV. Siang itu, Aldi sedang serius menonton tv dan dia mendapati kasus penculikan. Dalam seminggu ini, terjadi sekitar 5 kasus penculikan anak kecil dibawah umur. Dan diduga pelakunya adalah orang yang sama. “Gila nih orang, gimana bisa dia nyulik anak segitu banyak tanpa tercium jejaknya? Heran gue” katanya berbicara sendiri. “Ah, jadi penasaran!”. Keesokan harinya , Aldi berangkat kulia

Deja Vu Dalam Lorong Senja

DEJA VU DALAM LORONG SENJA Tubuhku seakan dibawa melayang, entah itu aku berada dalam keadaan sadar atau hanya sekedar bayangan mimpi. Tengah malam itu, seakan tubuhku diam tak bergerak. Seperti membeku, nadiku berhenti, dan seketika aku merasa melihat remang-remang cahaya lampu, mengikutiku melewati sebuah lorong. Aku masih tidak sadar, apa ini nyata?  Esok paginya, aku bangun. “Hah, ternyata semalam itu cuma mimpi doang, syukur deh. Ffhh” gumamku dalam hati. “Sayang, sudah jam berapa ini? Kamu nggak masuk sekolah?” kata Ibuku sedikit berteriak memanggilku. Maklum, kamarku berada dilantai dua. “Iya..iya Bu, bentaran Chazy mandi dulu, 5 menit lagi turun kok!” sahutku. Selang kurang lebih 5 menit mandi, dan kemudian ganti baju, aku pun turun untuk makan pagi bersama Ayah, Ibu, dan Adikku. “Kamu ini mandi atau ngapain Chaz? Lama banget. Adikmu itu kasian, kan dia sekolah berangkat sama kamu, nanti kalau dia telat gimana?” omel Ayah. “Iya Yah.” sahutku pendek. “Iya nih kak Ch