Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Cyber Bullying dalam Islam

Assalamu'alaikum wr. wb saudara-saudara muslimku di seluruh dunia. Semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Shalawat serta salam tak lupa terlimpahkan kepada junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW (pbuh). Semoga Allah selalu memberi beliau dan seluruh keluarga beliau serta sahabat-sahabat beliau limpahan rahmat dan karunia-Nya, aamiin. Nah, disini saya akan membahas topik tentang Cyber Bullying yang belakangan ini marak terjadi di kalangan masyarakat pengguna sosial media. Semakin banyak penggunanya, semakin tinggi pula angka cyber bullying. Sungguh sangat disayangkan apabila kita kurang cerdas dalam menggunakan fasilitas internet. Seharusnya internet digunakan untuk hal-hal positif yang bermanfaat bukan malah digunakan untuk menghakimi/mencaci orang lain. Lalu, bagaimana Islam memandang Cyber Bullying ini? Yuk kita simak! :) Perintah-perintah Allah tentang menjaga lisan kita Allah berfirman : ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِينَ آمَÙ†ُوا اتَّÙ‚ُوا اللَّÙ‡َ ÙˆَÙ‚ُولُوا Ù‚َÙˆْÙ„ًا س

'Kamu, teduh dan pelabuhanku'

Bulan bergelayut indah di langit hitam kelam Tatkala suara jangkrik pun saling bersahutan Mata-mata yang merah, tenggelam dalam mimpi-mimpi malam Meletakkan segala hiruk pikuk beban pikiran Namun malam itu, terdengar desiran berbeda Desiran yang terbawa angin menentramkan sukma Bibir indah yang mengucapkan doa-doa Serta melantukan firman-firmanNya Hati bergetar merasakan setiap bagian firman-Nya yang dibaca Merasuk ke dalam jiwa-jiwa yang haus akan kasih-Nya Pesan-pesan cinta yang ditulis langsung oleh-Nya Lalu dikaruniakan kepada Muhammad melalui Jibril utusan-Nya Malam itu, dia sang pembaca lantunan-lantutan ayat suci Lelaki yang duduk di sudut ruangan masjid ini Dia yang meneguhkan hatinya untuk melakukan sunnah Nabi Dia yang terjaga hatinya untuk seseorang yang pantas baginya nanti Lelaki yang mengabdikan diri pada Rabb-Nya Lelaki yang berbeda dari lelaki-lelaki biasanya Lelaki yang memantaskan diri untuk menjadi imam bagi istrinya Lelaki yang malu apabila be

Terimakasih, cantik.

Aku menuliskan ini khusus untukmu, cantik. Paras wajahmu yang cantik jelita menggoreskan garis keturunan dari Ayah dan Ibu yang mulia. Senyum indah yang terlukis di setiap hari-hari itu sungguh mempesona. Tawamu melegakan jiwa-jiwa yang rindu akan hadirmu. Candamu menghangatkan suasana yang dingin membeku. Kesempurnaan Tuhan yang telah menciptakan makhluk sepertimu. Cantik. Aku menuliskan ini untukmu. Sebagai wujud terimakasihku atas apa yang telah kau berikan. Untuk luka yang saat itu menganga. Untuk perih yang engkau beri cuka. Untuk lisanmu yang menghujam sukma. Untuk tulisanmu yang menusuk jiwa. Cantik, jujur engkau buatku terluka. Cantik. Tidak terbesit sedikitpun rasa tidak suka. Tidak terpikir sedikitpun untuk membalas duka. Sewajarnya hati seorang hamba. Terasa sesak sekali di dada. Bukan karena asa dan cinta yang terlupa Tetapi, lisan yang bagai pisau dari baja Yang mencabik relung jiwa Cantik. Tahukan engkau? Aku banyak mengalah karena memikirkanmu.

Happy Independence Day, Indonesia!

  Today, August 17th 2014 is Indonesia's 69th Independence Day! Alhamdulillah. Negaraku tercinta ini sudah berumur 69 tahun. Tentu saja ini semua didapatkan setelah melewati perjalanan panjang yang berliku dan sangat tidak mudah. Para pahlawan kemerdekaan mati-matian memperjuangkan tanah air tercinta ini. Mereka bahkan tidak peduli dengan harta, tahta, bahkan nyawa mereka demi memerdekakan Indonesia. Subhanallah! Mereka pahlawan-pahlawan tanpa tanda jasa. Sebagai putra-putri bangsa kita harus mencontoh para pejuang ini. Terkadang aku sendiri masih ragu, apa aku sudah merdeka? Secara teori mungkin sudah karena sudah tidak ada lagi penjajah yang berani masuk negara tercinta ini. Memberlakukan sistem kerja rodi atau romusha, ataupun sistem-sistem kejam yang lain. Tapi, ada satu yang menggelitik pikiranku, sadar atau tidak kita masih dijajah. Dijajah apa ya? Dijajah moralnya. Teknologi canggih, budaya ke barat-baratan, dan gaya hidup yang konsumerisme tidak dipungkiri sedang menj

Berdamai Dengan Masa Lalu

Semua orang pasti memiliki masa lalu. Entah itu manis atau pahit. Ada orang yang bisa menerima dengan indah masa lalunya, menjadikan masa lalu mereka sebagai pelajaran kehidupan terbaik. Tapi ada juga orang yang menyelipkan secercah dendam dan amarah terhadap masa lalu yang telah mereka terima. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan masa lalu. Sebenci-bencinya kita terhadap masa lalu yang pernah kita lewati, kita tetap tidak bisa menghindar bahwa masa itu pernah kita nikmati. Malah, kita pernah begitu mencintai masa lalu kita bukan? Wajar bila terkadang kita masih teringat sekelebat masa itu, apalagi masa lalu yang cenderung mempunyai refleksi negatif dalam pikiran kita. Nah, apalagi masa lalu itu tiba-tiba kembali ke hidup kita tanpa diundang. Pasti merasa sedikit canggung dan cenderung mengingat-ingat kejelekannya ya? Tidak apa-apa, itu sangatlah wajar. Tapi bukan berarti terus diingat lalu menjadi sebuah kebencian yang terus terpupuk dalam hati ya. Berdamailah dengan masa lalu

Once again, He gave me His mercy~

Alhamdulillah! Allahu Akbar! Tak henti-hentinya aku bersyukur akan nikmat-Mu ya Allah. Ya Allah... nikmat bertubi-tubi yang Engkau berikan kepada-Ku ini adalah hadiah terindah. Subhanallah~ Ya Allah... jadikan aku seseorang yang tetap rendah hati, tetap rendah hati akan nikmat-Mu. Selalu bersyukur atas apapun yang telah Engkau berikan kepadaku. Ya Allah.. terimakasih :') Siang ini, 7 Agustus 2014 setelah aku pulang dari halal bihalal bersama teman-teman alumni SMA NEGERI 1 BANGIL angkatan ke 31, aku mendapatkan sebuah panggilan telpon. Awalnya aku mengira telpon itu dari saudaraku, tetapi setelah aku lihat kode areanya, ternyata kode area Malang. Sempat terbesit, "Apa ini dari Universitas Brawijaya, ya?". Aku pun mengangkat telpon itu dan memberi salam. "Assalamu'alaikum. Ini dengan siapa?" tanyaku. "Wa'alaikum salam. Saya dari Universitas Muhammadiyah Malang. Apa saya bicara dengan wali dari Casilda Aulia Rakhmadina?" jawab beliau diseber

Hello Diponegoro University!

Alhamdulillah! Allahu akbar! Subhanallah! :') Aku selalu percaya dengan kekuatan doa. Aku selalu percaya dengan apa yang Allah janjikan untuk umat-umat-Nya yang tidak kenal lelah, tidak kenal putus asa, tidak kenal kata menyerah! Sesuatu yang aku anggap mustahil, tetapi menjadi mungkin. Kompetitor yang jumlahnya mencapai 23.916, dan aku bisa merebut satu kursi. Sungguh, tanpa kekuatan ALLAH aku tidak akan pernah bisa. Ya Allah... terimakasih atas nikmat bertubi-tubi yang telah Engkau berikan kepadaku. Hadiah-hadiah indah yang telah Engkau titipkan lewat tangis dan luka di awal-awal perjalananku hingga berada di titik ini. Ya Allah... Kuasa-Mu sungguh benar adanya. Kuasa-Mu sungguh nyata. Engkau tidak akan pernah menyianyiakan hamba-Mu yang mau berusaha, berdoa dan percaya terhadap takdir yang telah Engkau gariskan. Untuk kalian para pengejar mimpi-mimpi. Jangan pernah terbesit sedikitpun kata MENGELUH apalagi MENYERAH. Tidak usah kalian IRI HATI terhadap apa yang orang lain da

Ini nih! Jalur-jalur Masuk Peguruan Tinggi Negeri

Halo bloggers! Assalamu'alaikum. Bagaimana kabar kalian hari ini? Aku harap tetap berada dibawah lindungan Allah Swt. Aamiin. Nah bloggies, aku mau share dikit nih tentang jalur-jalur masuk perguruan tinggi. Yah, hitung-hitung berbagi ilmu dan pengalaman lah, hehe. Semoga bermanfaat ya! Check this out gaes~ Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) First, aku bakal ngeshare info tentang Seleksi Nasional Masuk Peguruan Tinggi Negeri atau well known as SNMPTN. Seleksi ini diadakan oleh pemerintah serentak di seluruh Indonesia lewat sistem online. Seleksi ini diadakan sebelum jadwal Ujian Nasional gaes. Kalo pengalamanku sih, SNMPTN ini mulai dilaksanakan sekitar kurang lebih satu bulan sebelum UN. APA AJA SIH KRITERIA YANG DIGUNAKAN UNTUK SELEKSI SNMPTN ITU? Well, seleksi snmptn ini menggunakan nilai rapot siswa mulai semester 1-5 juga dengan prestasi akademik yang mereka punya. Nilai rapot itu disarankan untuk stabil atau cenderung mengalami peningkatan. T