Tidak munafik, aku pun pernah merasakan hal yang sama. Rasa yang tiba-tiba datang,
dan menyapa kekosongan hati. Ya, sedikit mengganggu memang.Terkadang, kamu bahkan dengan konyol menunggu sesuatu yang tak pasti, atau bahkan membolak balik handphonemu hanya untuk menunggu miscall atau sekedar sms dari seseorang yang memang benar-benar kamu harapkan. Terkadang pula, kamu begitu dikecewakan, karena secercah harapmu tidak semanis apa yang kamu dapatkan.
Saat kamu melihatnya dari jarak yang tidak bisa kamu gapai dalam genggaman tanganmu, saat kamu hanya bisa melihat senyumnya ditepi matamu, dan mata cokelat tua yang tersenyum bahagia, damai menyapa hati nan syahdu, itu kan rasanya? Rasa yang tidak bisa diungkapkan dengan jejeran alphabet, tidak pula bisa diungkapkan dalam puisi manis yang terkadang hanya membual, tapi hanya bisa diresapi dan disentuh disini, hati.
Kamu tidak peduli, entah dia tahu atau tidak. Yang terpenting bagimu adalah bagaimana kamu terus berada didekatnya, atau hanya sekedar melihat senyum melingkar dibibirnya. Indah bukan ciptaan Tuhan itu? Apa ini salah? Atau terlalu berlebihan? TIDAK BUNG! INI NORMAL! Layaknya seorang wanita yang sedang merasakan bagaimana dinginnya cinta, dan hangat sentuhannya. Cinta itu sensasi yang aneh, tapi lembut saat dirasa.
Saat sepi mulai menerpa, mungkin hanya lantunan lagu yang mewakili isi hatimu saat ini lah yang bisa menemani malammu. Saat kamu memikirkan apa yang dia lakukan disana, apa yang dia pikirkan. Kadang, kamu bahkan memikirkan dia yang sama sekali tidak memikirkanmu. Haha terdengar sangat buang-buang waktu. Tapi ya, itulah cinta masa remaja. Buta, dan menutup semua kekurangannya, yang ada hanya lembaran indah tentang dirinya.
Kamu mungkin hanya bisa mendengar suaranya, melihat senyumnya, melihat tawanya, atau bahkan merasakan perasaannya. Itu pun kamu lakukan, dengan jarak sepersekian kilometer darinya. Karena, saat terlalu dekat dengannya, hatimu bergetar, darah mengalir terlalu cepat, dan wajahmu merah. Itu semua yang kamu rasakan? Ya, itulah cinta. Namun, jika memang diam adalah cara yang terbaik, maka aku akan diam :)
NB : FIKSI DAN ISENG SEMATA :D
dan menyapa kekosongan hati. Ya, sedikit mengganggu memang.Terkadang, kamu bahkan dengan konyol menunggu sesuatu yang tak pasti, atau bahkan membolak balik handphonemu hanya untuk menunggu miscall atau sekedar sms dari seseorang yang memang benar-benar kamu harapkan. Terkadang pula, kamu begitu dikecewakan, karena secercah harapmu tidak semanis apa yang kamu dapatkan.
Saat kamu melihatnya dari jarak yang tidak bisa kamu gapai dalam genggaman tanganmu, saat kamu hanya bisa melihat senyumnya ditepi matamu, dan mata cokelat tua yang tersenyum bahagia, damai menyapa hati nan syahdu, itu kan rasanya? Rasa yang tidak bisa diungkapkan dengan jejeran alphabet, tidak pula bisa diungkapkan dalam puisi manis yang terkadang hanya membual, tapi hanya bisa diresapi dan disentuh disini, hati.
Kamu tidak peduli, entah dia tahu atau tidak. Yang terpenting bagimu adalah bagaimana kamu terus berada didekatnya, atau hanya sekedar melihat senyum melingkar dibibirnya. Indah bukan ciptaan Tuhan itu? Apa ini salah? Atau terlalu berlebihan? TIDAK BUNG! INI NORMAL! Layaknya seorang wanita yang sedang merasakan bagaimana dinginnya cinta, dan hangat sentuhannya. Cinta itu sensasi yang aneh, tapi lembut saat dirasa.
Saat sepi mulai menerpa, mungkin hanya lantunan lagu yang mewakili isi hatimu saat ini lah yang bisa menemani malammu. Saat kamu memikirkan apa yang dia lakukan disana, apa yang dia pikirkan. Kadang, kamu bahkan memikirkan dia yang sama sekali tidak memikirkanmu. Haha terdengar sangat buang-buang waktu. Tapi ya, itulah cinta masa remaja. Buta, dan menutup semua kekurangannya, yang ada hanya lembaran indah tentang dirinya.
Kamu mungkin hanya bisa mendengar suaranya, melihat senyumnya, melihat tawanya, atau bahkan merasakan perasaannya. Itu pun kamu lakukan, dengan jarak sepersekian kilometer darinya. Karena, saat terlalu dekat dengannya, hatimu bergetar, darah mengalir terlalu cepat, dan wajahmu merah. Itu semua yang kamu rasakan? Ya, itulah cinta. Namun, jika memang diam adalah cara yang terbaik, maka aku akan diam :)
NB : FIKSI DAN ISENG SEMATA :D
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting