Jumpa awal yang tak terduga
Seperti sesuatu yang secara tiba-tiba merasuk dalam sukma
Aku merasa sosok indah hadir di dalamnya
Diam, keras, dan membeku begitu saja
Bola mata yang mencerminkan wajahku ketika aku menatapnya
Tetapi aku selalu memalingkan muka
Takut akan dosa-dosa yang disebabkan maksiat mata
Terlebih akan sosoknya yang terlihat sempurna
Tetapi, sungguh tak disangka
Awalnya aku mengira kita sama
Tetapi entahlah, suratan takdir tak seirama
Kudapatkan sebuah kenyataan pahit yang nyata
Iya, kita berbeda
Berbeda dalam segalanya
Cara kita memandang Tuhan dan ajaran-Nya
Cara kita berdoa dan memohon pada-Nya tidaklah sama
Seperti menatap lautan yang biru
Membeku seiring tetesan airmata pilu
Mencoba menerima takdir dalam tangisan semu
Aku menerima bahwa kita tidak akan pernah bersatu
Cukuplah doa indah untukmu
Yang selalu aku selipkan dalam setiap ibadahku
Cukuplah rindu yang tersampaikan lewat waktu
Yang selalu aku rasakan dalam malamku
Penulis : Casilda Aulia Rakhmadina
Puisi Fiksi ini saya tulis untuk kalian yang mempunyai hubungan dengan seseorang yang mempunyai keyakinan yang berbeda. Puisi ini terinspirasi dari seorang teman yang memiliki kisah seperti yang saya tulis di dalam puisi ini. Selamat menikmati!
Seperti sesuatu yang secara tiba-tiba merasuk dalam sukma
Aku merasa sosok indah hadir di dalamnya
Diam, keras, dan membeku begitu saja
Bola mata yang mencerminkan wajahku ketika aku menatapnya
Tetapi aku selalu memalingkan muka
Takut akan dosa-dosa yang disebabkan maksiat mata
Terlebih akan sosoknya yang terlihat sempurna
Tetapi, sungguh tak disangka
Awalnya aku mengira kita sama
Tetapi entahlah, suratan takdir tak seirama
Kudapatkan sebuah kenyataan pahit yang nyata
Iya, kita berbeda
Berbeda dalam segalanya
Cara kita memandang Tuhan dan ajaran-Nya
Cara kita berdoa dan memohon pada-Nya tidaklah sama
Seperti menatap lautan yang biru
Membeku seiring tetesan airmata pilu
Mencoba menerima takdir dalam tangisan semu
Aku menerima bahwa kita tidak akan pernah bersatu
Cukuplah doa indah untukmu
Yang selalu aku selipkan dalam setiap ibadahku
Cukuplah rindu yang tersampaikan lewat waktu
Yang selalu aku rasakan dalam malamku
Penulis : Casilda Aulia Rakhmadina
Puisi Fiksi ini saya tulis untuk kalian yang mempunyai hubungan dengan seseorang yang mempunyai keyakinan yang berbeda. Puisi ini terinspirasi dari seorang teman yang memiliki kisah seperti yang saya tulis di dalam puisi ini. Selamat menikmati!
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting