Assalamualaikum bloggers. Alhamdulillah aku masih dikaish kesempatan buat melanjutkan cerita pengalamanku pas lomba di IPB kemarin. Langsung aja yaak!
Jadi, setelah malam keakraban dengan panitia itu, kami semua para finalis diminta untuk kembali ke Wisma untuk beristirahat sembari mempersiapkan segalanya untuk keesokan harinya. Aku pun mempersiapkan perlengkapan untuk acara pameran karya serta kompetisi poster esok hari. Aku berharap yang terbaik, berdoa dan bertawakal saja pada Allah. Sekarang bukan lagi hitungan hari, melainkan sudah hitungan jam. Siap tidak siap, waktu memaksa kami untuk siap. Kami mempersiapkan fisik dan mental untuk keesokan harinya. Bismillah. Kami tidur.
Keesokan harinya, tanggal 5 September 2015
Sekitar pukul 7 kami dimobilisasi menuju tempat Gelar Karya Pertanian dan seminar untuk melanjutkan acara berikutnya. Kami menaiki bis IPB yang akan membawa kami menuju tempat GKP digelar. Selang beberapa menit kemudian, kami tiba di GKP. Aku dan Emma bergegas untuk mempersiapkan stand kami yang telah disiapkan oleh panitia. Mulai dari X-banner, poster, segala dekorasi pun kami siapkan dengan rapi. Kali ini, Emma yang bertugas untuk mempresentasikan poster kami dihadapan dewan juri, sementara aku memasuki ruang seminar.
Seminar yang diadakan dalam rangkaian Agri Symphony Dies Natalis Institut Pertanian Bogor yang ke 52 ini merupakan seminar nasional yang dihadiri oleh pembicara yang keren-keren. Ada 4 pembiacara dan 1 moderator dalam seminar ini. Pembicaranya yakni: Prof. Dr. Ir. Dwi Andreas Santosa MS (Guru Besar Fakultas Pertanian IPB), Surono Danu (Penemu Bibit Unggul SERTANI), Helianti Hilman (CEO Javara) dan Anton Apriyantono (Menteri Pertanian tahun 2004-2009), sementara itu moderatornya adalah Adjat Wiratma SH., M.Pd. (Executive Producer & News Anchor). Aku menikmati dan memperhatikan seminar ini dengan seksama. Seminar dibuka dengan penampilan perkusi dari UKM di IPB yang super keren! Setelah itu, dilanjutkan dengan seminar oleh bapak Surono Danu yang sangat menginspirasi sekali. Beliau menemukan berbagai produk bibit unggul padi yang benar-benar membuatku terinspirasi oleh karya-karya beliau. Setelah itu, bapak Andreas selaku guru besar Fakultas Pertanian IPB yang membuatku tersadar dan bersyukur menjadi salah satu mahasiswa pertanian Indonesia, Ibu Helianti yang menurutku beliau sungguh wanita super yang bisa menjadi pengusaha yang tidak hanya duduk dibelakang layar monitor tapi terjun langsung ke lapangan untuk memantau, memilih, membina, aaah pokoknya benar-benar menginspirasiku untuk menjadi seorang pengusaha yang totally bermanfaat buat banyak orang, pak Anton yang merupakan Menteri Pertanian yang selama seminar ini beberapa kali dikritik tapi menurutku beliau cukup keren, walau dikritik tapi beliau tetap legowo dan mau menyadari ada beberapa kekeliruan sistem kebijakan saat pemerintahannya, applause buat bapak, keren:) .. Dan tidak lupa, news anchor pak Adjat yang selama acara membawakan dengan sangat luwes dan enak untuk didengar dan diikuti alurnya, mantaplah! If I could say that, this was a greatest event I'd ever joined!
Singkat cerita.... karena jika aku teruskan tentang seminarnya, tidak akan bisa dituliskan, terlalu banyak hal menyenangkan hehe.
Emma sudah selesai presentasi dan menjelaskan kalau semua berjalan lancar, alhamdulillah. Saat acara seminar diumumkan pemenangnya. But, yap! Kita belum beruntung. Pemenangnya adalah: Sub tema 1, UB. Sub tema 2 IPB. Sub tema 3 ITB. CONGRATULATIONS!!!
But, aku dan Emma tidak pernah menyesal bisa ikut ajang bergengsi ini. Pengalaman yang luar biasa!
Setelah keluar dari ruang seminar, aku dan Emma memasuki stand lagi untuk menjelaskan produk kami kepada pengunjung yang mampir ke stand kami. Alhamdulillah, banyak pengunjung yang tertarik dengan produk kami. Bahkan, mereka berharap produk kami dapat direalisasikan, hehe semoga ya....
Tanggal 6 September 2015, or last day here...
Hari terakhir di Bogor, di IPB juga lebih tepatnya, kami diajak untuk jalan-jalan ke Kebun Raya Bogor, yey! Kami para finalis menikmatinya. Tapi, sedihnya kami harus berpisah saat itu. Pulang ke kampung halaman masing-masing. Sedikit sedih sih, karena kami sudah seperti keluarga walau cuma berkenalan kurang lebih 4 hari 3 malam, tapi sudah sangat berkesan. Saat di Kebun Raya, kami berfoto-foto, take video dan segala macamnya.
Jam demi jam berlalu..........saatnya kami kembali. Aku dan Emma beserta rombongan UB lainnya sudah berpamitan lebih awal karena jadwal kereta kami mepet dengan jadwal pulang dari Kebun Raya. Kami pun mengucapkan salam perpisahan dan berjanji akan kembali suatu hari nanti :')
Terimakasih IPB, terimakasih Bogor, terimakasih Allah.
Janjiku sudah aku tunaikan. Walaupun aku tidak bisa memakai almamater IPB, namun janjiku untuk bisa menginjakkan kaki di IPB dengan almamater Brawijaya, terlaksana sudah. Terimakasih :')
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting