Halo, assalamu'alaikum! It's been a while since my last time visited my blog and wrote something here. Beberapa bulan ini gue disibukkan dengan kegiatan mahasiswa akhir, yaitu skripsi. And at last i made it! Gue akhirnya bisa lulus dengan nilai yang memuaskan walaupun IPK gue nggak cumlaude, karena emang gue nggak terlalu high expect ke IPK. Maklum, gue menyadari bahwa kapasitas di bidang akademik nggak tinggi-tinggi amat tapi juga nggak jelek-jelek amat. Quite good lah buat gue lanjut kuliah lagi, karena gue ngerasa belum belajar banyak akibat dulu mungkin gue kuliahnya kurang bener (?). Part ini jangan ditiru ya. So, disini gue mau sharing aja pengalaman-pengalaman tentang dunia mahasiswa tingkat akhir yang nggak jauh-jauh sama proposal, revisi dosen, seminar proposal, laboratorium things, sidang skripsi, yudisium, dan terakhir daftar wisuda. Disclaimer ya, gue pake kata "gue-lu" an bukan karena sok jadi anak jabodetabek, tapi biar lebih luwes aja, okay. Don't judge me tho.
Gue mulai nyelesain proposal di bulan Desember dan seminar proposal di bulan Januari, tepatnya tanggal 12. Estimasi gue nyelesain penelitian kurang lebih 3-4 bulan biar sekitar April-Juni gue bisa kelar dan segera masuk les IELTS buat ngejar beasiswa tahun depan, that was my plan at first. BUT, ya apalah dikata karena gue orangnya ringkih banget, sering sakit, akhirnya molor sampe bulan Juli tgl 26 gue baru sidang skripsi. Ya i know it's too late from the plan, tapi sebenernya ngga telat amat sih, soalnya gue lulus tepat 4 tahun sesuai dengan plan kuliah gue, lulus maksimal 4 tahun. Waktu sidang pun, jurusan gue bener-bener ngasih kesempatan gede buat temen-temen seangkatan lulus tepat waktu karena emang waktu itu di jurusan gue masih dikit yang udah sidang. Walhasil, antara bulan Juli - Agustus awal kemarin yang sidang sekitar 75 orang maraton dalam 2 minggu. Gue kagum banget sama bagian administrasi jurusan gue yang bisa ngatur jadwal sidang 75 orang dengan dosen-dosen yang berbeda, nyocokin ruangannya, dan waktu sidang dalam waktu cuma 2 minggu. Soalnya di jurusan gue, kalo mau sidang skripsi, kita tinggal nyerahin form yang diperluin ke administrasi, setelah itu bagian administrasi yang ngatur semuanya, jadi kita tinggal nunggu pengumuman sidang dan dosen pengujinya siapa kira-kira H-5 sampe H-7 sebelum sidang. Ada plus minusnya sih. Enaknya kita ngga perlu repot-repot buat ngatur jadwal sama dosen, ngga enaknya kita baru tau siapa pengujinya ya H-5 sampe H-7 sebelum sidang, so we have no idea whom will we confront for our final presentation.
Singkat cerita, gue kebagian sidang hari Kamis tgl 26 Juli dengan dua dosen penguji yang menurut gue bener-bener paham topik penelitiaan yang gue ambil. Fyi, penelitian gue tentang pewarna alami dan itu berhubungan dengan kimia pangan sekaligus teknologi pengolahan pangan, karena pewarna alami yang gue buat ini, gue campurin ke klepon dan kedua aspek itu gue uji kimia, fisik, dan sensorinya. Seperti halnya mahasiswa sebelum sidang, gue parno, mules, dan panik sendiri menjelang hari H. Sampai pas hari Rabu malem gue sms dosen penguji buat ngingetin kalo besok siangnya gue ada sidang sama beliau-beliau. Nah, pas gue chat dosen penguji 2 gue, tiba-tiba beliau konfirmasi kalau beliau ngga bisa dan diganti dengan dosen lain (gue tau dosennya karena beliau kasih tau). Oke, disitu gue mencoba tenang karena dosen penggantinya masih tergolong "okelah, gue bisa nih in syaa Allah". Gue paniknya sama dosen penguji 1 karena ngga bales-bales. Singkat cerita lagi ya, keesokan harinya gue iseng nanya temen gue yang sidang sebelum gue pas. Ternyata dia ngga jadi sidang hari itu karena dosen pembimbing yang adalah dosen penguji gue ngga bisa hari itu. DEG! mati gue. Akhirnya dengan agak panik dan sok mencoba tenang, gue chat lagi beliau, dan benar adanya, beliau ada rapat jadi digantiin dosen lain yang gue ngga tau siapa, padahal itu udah H-3 jam sebelum gue sidang, mau pingsan ga lo? Setelah itu gue inisiatif ke kampus buat nanyain, sampe akhirnya gue mendapat kepastian dosen yang alhamdulillah membantu banget selama sidang. Gue bersyukur banget kedua dosen penguji sebelumnya, dua-duanya diganti sama dosen-dosen yang baik banget. Jadi lah tuh gue bergelar Unofficially Sarjana Teknologi Pangan (STP).
Setelah sidang, perjuangan belum berakhir. Masih ada revisi pasca sidang dan lari kesana kemari buat minta acc dosen penguji dan pembimbing supaya bisa daftar yudisium (peresmian kelulusan). Singkat cerita, gue dan temen-temen yudisium tgl 31 Agustus kemarin dengan peserta 100 orang yang menjadi peserta terbanyak yudisium sepanjang sejarah jurusan gue, lol. Sampe-sampe yudisiumnya harus di aula fakultas tjuy. Biasaya cuma di ruang sidang jurusan aja, tapi karena banyak banget ya ngga mungkin muat. Udah nih, resmi jadi STP, masih ada tahap lanjutan buat daftar wisuda yang prosedurnya banyak banget udah kaya mau ngapain, but that's called birokrasi kan. Kayanya ngga afdol ya kalo Indonesia ini tanpa birokrasi. Panjang banget, bolak-balik, tapi alhamdulillah kelar juga. Sampai sekarang gue belum tau wisuda kapan karena antre nya udah kaya antre haji, lama bener. Ngga ding, lebay banget gue. Wisuda butuh antre biasanya 1-2 bulan (ini berlaku di univ gue karena mahasiswanya banyaaaaakkkkkkk, biasanya di kampus lain setahun 3x kayanya buat wisuda, intinya ngga sesering univ gue).
Yak, begitulah cerita gue selama menghilang. Cukup menegangkan dan mengasyikkan, sekaligus bikin rindu karena sekarang gue berasa gabut banget, cuma bisa nulis, otw les, sama browsing scholarship, palingan abis ini ngurusin bisnis lagi yang terbengkalai sejak gue hectic skripsi. Doain gue ya semoga gue bisa lanjut S2 dan bisnis gue bisa berkembang lagi. See you.
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting