Langsung ke konten utama

Gap time before work: Another blessing.

Setelah beberapa bulan gue memutuskan untuk resign dari pekerjaan sebagai SEO content writer, gue, bisa dibilang, masih dalam fase vakum. Hal ini dikarenakan gue masih menunggu surat keputusan (SK) dari Kementerian tempat gue bernaung untuk mengajar sebagai dosen. 

Seperti yang udah gue tulis di post sebelumnya, gue lolos tes seleksi CPNS 2023 di formasi dosen. Tapi, proses dari lolos, pemberkasan, sampai pada saat gue mulai mengajar nanti ternyata cukup panjang. 

Berangkat dari background gue yang dibesarkan oleh keluarga "swasta", proses ini menurut gue sangat lama. Gue mulai tes dari bulan Oktober 2023 dan diputuskan lolos di bulan Februari 2024. Tapi, sampai saat ini, SK dosen gue belum keluar. 

Apa boleh buat? Gue pun harus menjalani gap time as a housewife. Nonetheless, without me having any knowledge, God surprises me with another blessing.

Ditengah kebosanan gue menunggu SK tersebut, ternyata gue mendapat rezeki yang emang selama ini gue dan suami udah rencanakan sejak kami awal menikah. I am expecting! Kabar ini datang tepat saat hari terakhir gue kerja sebelum resign kemarin. 

Gue bersyukur banget keputusan resign ini gue lakuin di saat yang tepat, tanpa gue duga sebelumnya. In the mean time, gue bisa fokus dengan kehamilan gue yang di trimester pertama cukup challenging, along with nausea and vomiting all the way. Thankfully, I am okay now as I am stepping into the second phase

Gap time ini, yang gue awalnya anggep sangat membosankan (because I am the one who can't stay at home, I love working lol!), ternyata jadi waktu gue untuk menikmati setiap momen yang gue rasain di kehamilan pertama ini. Gue jadi stress-free dan bisa istirahat sangat cukup. Kalau sebelumnya gue harus kerja di depan komputer dari jam 8 pagi sampai 4 sore (kadang lebih), sekarang gue bisa pakai laptop buat nulis atau sekedar nonton. 

Well, being a housewife is not that bad for me, though. Tapi, jujur, gue salut banget sama temen-temen gue yang memutuskan buat resign dari pekerjaan mereka dan memilih di rumah. Even though I am enjoying the moment right now, I don't think I can continue to live like them. There's nothing wrong with it, it's just not a cup of tea for me. 

Gue orangnya sangat gampang bosenan. Bekerja dengan banyak tugas adalah satu cara gue buat menyalurkan energi dan apa yang ada di isi kepala gue. Apalagi pekerjaan yang akan gue jalani adalah dosen yang menuntut gue untuk terus belajar. 

In my honest opinion, gue juga merasa mendapat privilege dengan menjadi dosen karena waktunya yang cukup flexible dibanding kerja kantoran. So, kuddos for those who work in companies! 

Last but not least, I am super grateful to be able to experience being a housewife. By stepping onto it, I can truly appreciate them, especially my mom, who is also a housewife her entire married life. Whatever we choose, we choose the best for ourselves and our family.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seputar Ilmu dan Teknologi Pangan (Food Science and Technology)

Assalamualaikum wr. wb. Hai bloggies! Ketemu lagi dengan saya di malam nan sendu dan syahdu habis ujan yang baru aja berhenti hehe. Nah, kali ini saya bakalan share sedikit nih tentang jurusan kuliah saya. Yap, Teknologi Hasil Pertanian program studi Ilmu dan Teknologi Pangan atau bahasa kerennya Food Science and Technology. Di tulisan ini, In shaa Allah saya akan share mengenai apa aja yang dipelajari di program studi ini, prospek ke depannya bagaimana, title yang didapat nanti apa dan masih banyak lagi. Saya niatin bikin tulisan ini udah lama banget tapi baru kesampaian sekarang karena alhamdulillah program studi ini peminatnya tiap tahun terus meningkat dan dicari! Wah, mantab kan? Yuk langsung aja kita bedah, Ilmu dan Teknologi Pangan! What is Food Science and Technology? Ilmu dan Teknologi Pangan atau dikenal dengan istilah Food Science and Technology mempunyai dua pengertian yang berbeda. Food science atau ilmu pangan adalah ilmu yang mempelajari tentang reaksi fisik

Arti Nama *CASILDA* dalam SEJARAH ISLAM :)

Dia adalah Casilda, seorang gadis cantik tawanan gerombolan kaum muslimin. Katakanlah bahwa yang menawan Casilda adalah sebuah gerombolan. Sebab mereka terdiri dari anak-anak muda muslim yang mengalami nasib yang sama. Sama-sama diperlakukan sadis oleh orang Spanyol. Keluarga mereka habis dibantai. Desa mereka dibakar. Terbayang kembali dalam memori pemuda berusia dua puluh tahun yang bernama Ja’far. Desanya yang terletak di ketinggian gunung itu sebelum diserang oleh orang-orang Spanyol, merupakan  desa aman dan tentram. Ketentraman ini membuat desa-desa lain di sekitarnya merasa iri hati. Ketenangan desa dicapai melalui sebuah perjanjian antara pihak Spanyol dengan penduduk desa. Bahwa tentara Spanyol tidak akan mengusik ketenangan desa yang penduduknya semua muslim. Imbalannya ialah dengan menyerahkan upeti dalam jumlah yang sangat besar. Tetapi dasar Spanyol. Beberapa tentaranya haus darah. Mereka menyerang desa Santa Gumara yang dekat dengan Saragosa itu. Semua

Sekte Pemakan Bangkai Manusia di India

Di salah satu tempat, seorang lelaki yang hanya mengenakan secarik cawat dan berambut riap-riapan nampak melakukan meditiasi walau sesekali tanganya mengorek-ngorek api unggun seolah mencari-cari sesuatu. Di sampingnya seonggok tengkorak kepala manusia yang berisi minuman beralkohol. Mulut tipisnya berkomat-kamit membaca mantra. Kadang diselingi pula dengan teriakan-teriakan seperti menggeram. Matanya lurus memandang ke arah api unggun di depannya. Kokiers, sesungguhnya api unggun tersebut bukanlah api unggun biasa melainkan api sisa kremasi. Dan 'sesuatu yang nampak dicari-cari oleh lelaki kurus itu, sejatinya adalah seonggok daging mayat sisa yang belum habis terbakar. Dan ketika lelaki berambut gondrong itu menemukan sebongkah daging panggang, tanpa ragu, diemplok di mulutnya, dan seketika mulutnyapun berkejap menikmati daging panggang. Seekor anjing nampak hilir mudik mengelilingi lelaki tersebut. Nampaknya iapun ingin minta jatah. Sudah menjadi rahasia umu