Assalamualaikum. Halo, ketemu lagi dengan aku. Alhamdulillah, aku masih dikasih kesempatan buat nulis di blog ini, berbagi pengalaman yang menyenangkan ke kalian semua yang udah nyempetin nengok blog-ku, hehe makasih ya. Oh iya, alhamdulillah kemarin aku dan kawanku Emma sudah menjalani tahapan terakhir dari PIMPI 2015 di Institut Pertanian Bogor. Namun, kami belum berhasil menyabet gelar juara. Tak mengapa, pengalaman yang kami dapatkan sungguh luaaarrr biaaaasssaaaaa. Tidak dapat diukur dan dinilai harganya. Mau tau ceritanya? Yuk caw aku mau cerita hihi.
Jadi, aku dan kawanku Emma berangkat tanggal 2 September 2015 pukul 17.00 WIB dari Stasiun Kota Baru Malang. Kami berangkat menggunakan kereta api kelas ekonomi Matarmaja. Dasar kami berdua tidak pernah berpergian jauh menggunakan kereta kelas ekonomi, lantas saja pantat kami serasa *hilang* saat kami tiba di stasiun kereta api Jatinegara setelah melewati perjalanan hampir 16 jam, fyuh. Perjalanan kami cukup melelahkan, tetapi alhamdulillah saat di Jatinegara, kami berjumpa dengan dua tim kontingen Universitas Brawijaya yang lain, sub tema 1 dan sub tema 3 (fyi, aku dan Emma finalis sub tema 2). Akhirnya, kami memutuskan untuk membeli tiket commuter line dengan stasiun tujuan Bogor. Kami ber delapan menaiki commuter line menuju Stasiun Bogor. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 1,5 jam. Kami sudah cukup lelah, apalagi dengan membawa barang-barang perlengkapan lomba yang tidak sedikit.
Sesampainya di Stasiun Bogor, kami dijemput oleh LO kami untuk kemudian diantarkan menuju kampus Institut Pertanian Bogor, Dramaga. Kami harus menaiki fly over yang hah cukup melelahkan dan bukan cukup lagi sih, tapi sangat melelahkan menenteng koper dan berbagai perlatan itu naik turun tangga fly over yang lumayan. Cuaca di Bogor yang cukup panas (aku juga heran, katanya sih kota hujan?) membuat suasana semakin memanas ( -___- ). Akhirnya, mobil jemputan yang akan mengantarkan kami ke kampus IPB Dramaga datang juga. Kami bergegas memasukkan barang-barang dan meluncur ke IPB Dramaga. Rasanya sudah tidak tahan dengan bau badan dan rasa yang lengket semua akibat keringat dan belum mandi seharian .__.
1 jam berlalu, akhirnya sampai juga di kampus ini. Kampus yang dulu aku idam-idamkan sejak SMA, tapi apa daya takdir Allah berkata kalau Brawijaya merupakan nadi pendidikanku di bangku kuliah jenjang Strata 1. Kampus IPB Dramaga sangat luas, aku sampai tidak terbayang jika harus berjalan mengelilingi kampus ini, bisa sampai semalam suntuk, bahkan lebih. Kampus ini dilengkapi fasilitas bus dan mobil listrik, keren kan? Kata kakak LO ku sih, program ini bertujuan untuk mewujudkan Institut Pertanian Bogor sebagai green campus, wah wah. Lanjutt.... setelah sampai di kampus IPB Dramaga, kami bergegas check in di Wisma Amarilis, tempat para finalis menginap. Aku langsung menuju kamar setelah kunci dibagikan oleh pihak panitia. Aku mulai menata baju dan perlengkapan lantas beranjak lalu bersiap-siap untuk mandi. Wisma ini cukup nyaman, hanya saja suasananya hangat, yah hangat panas gimana ya haha.
Setelah mandi, aku bersiap-siap menuju kamar Emma karena kamar kami dipisah, sehingga kami harus rela berjauhan *ea. Emma berinsiatif untuk jalan-jalan keliling IPB, terutama kami punya agenda khusus untuk foto di depan koin IPB, yeah. Kebetulan, LO kami Kak Yulia pun menawarkan diri untuk menemani jalan-jalan menggunaan bus terbaru IPB. Kami bertiga pun jalan-jalan dan menaiki bus IPB menuju koin IPB. Sesampainya di koin, seperti biasa, aku dan Emma meminta Kak Yulia untuk mengambilkan gambar dan berfoto-foto ria. Setelah puas di koin IPB, kami berjalan menuju rektorat Gedung Andi Nasoetion (maap kalo salah, kurang lebih namanya ini haha). Kami berfoto-foto ria disini, kemudian kembali jalan-jalan lagi menuju gedung-gedung perkuliahan yang ada di IPB. Sampai pada akhirnya aku menginjakkan kaki di Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA). Fakultas yang benar-benar aku inginkan setahun yang lalu, kini aku berada di depannya. Rasa sesak yang ada dulu, sudah sirna. Yang ada rasa bangga karena bisa membawa nama Brawijaya hingga berada dan berdiri disini. Tidak mau membuang kesempatan, aku berfoto ria di depan tulisan FATETA. Kami memutuskan untuk kembali ke Wisma dengan menggunakan mobil listrik yang saat menaikinya aku serasa berada di taman safari, bukan berada di dalam kampus haha. Sangat nyaman, apalagi ini gratis (hingga akhir September yha, ntar Oktober bayar 2rb doang).
Malam harinya, kami punya agenda technical meeting untuk persiapan keesokan harinya yaitu final presentasi dan gala dinner. Konsep gala dinner dan technical meeting dibuat dengan apik dan rapi. Salut dengan panitia yang merangkai acara ini dengan baik. Dalam agenda ini, kami makan malam bersama panitia dan para finalis PIMPI 2015. Malam itu, kami juga mempunyai kesempatan untuk bertanya mengenai teknisan acara final untuk esok harinya. Selain itu, kami juga berkesempatan mengenal para finalis lainnya yang berasal dari 11 Universitas di Indonesia, mulai dari: Universitas Sumatera Utara, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dan Universitas Hassanudin Makassar. Selesai acara, kami dimobilisasi kembali ke Wisma untuk beristirahat dan mempersiapkan diri untuk acara final presentasi PIMPI 2015 keesokan harinya.
BERSAMBUNG....
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting