Bismillah, assalamualaikum. Halo kalian! Ketemu lagi sama aku hehe. Alhamdulillah dikasih waktu luang buat nulis di blog ini. Rindu ya, sudah dua minggu nggak iseng nyambangin ini blog. Kesibukan di kampus cukup menguras waktu dan tenaga. Tapi, alhamdulillah masih bisa jadi manusia yang bermanfaat hehe. #BergerakBermanfaat
Oh iya nih langsung aja yak, aku mau ngelanjutin cerita pengalamanku lomba di IPB kemarin. Keesokan harinya, tanggal 4 September 2015 adalah hari yang ditunggu, yaitu hari presentasi. Kebetulan tanggal itu juga aku ulang tahun yang ke 19 HEHE. Berbagai dukungan dan ucapan masuk melalui pesan line, bbm, whatsapp, facebook dan lain sebagainya. Doa-doa mengalir indah pagi itu. Alhamdulillah masih diberi kesempatan hidup sama Allah. Tidak ada hadiah berupa barang pada ulang tahunku tahun ini, tapi kado yang jauh lebih indah adalah aku bisa berdiri disini, di Institut Pertanian Bogor, perguruan tinggi yang aku idam-idamkan tapi takdir menuliskan hal yang lebih baik. Aku bisa berdiri disini dengan jas almamater Universitas Brawijaya. Ini adalah janjiku dulu, janji bila aku tidak bisa jadi mahasiswa S1 IPB, aku akan membawa almamaterku kesini, dan it had happened! Miracle!
Semua tidak terlepas dari bantuan Allah, orang tua, dosen, guru dan rekan-rekan semuanya sehingga aku dan Emma bisa bediri disini. Kami melakukan segala persiapan untuk presentasi, mulai dari X-Banner, stiker, poster dan power point sudah kami rapikan dan persiapkan. Namun sayangnya, kami telat saat akan melakukan presentasi. Ya, kesalahan fatal dari kami karena kami membuat juri menunggu. Hah, ini jangan ditiru ya.
Singkat cerita, kami presentasi dengan lancar. Juri yang berhadapan dengan kami tidak main-main. Mereka juri yang sangat profesional di bidangnya. Ada yang dari UGM, UNPAD dan IPB. Bahkan, dari UNPAD adalah juri PIMNAS tahun lalu, masya Allah. Saat selesai presentasi, kami dicecar berbagai pertanyaan yang WAH! Tapi alhamdulillah, Allah memberikan kelancaran dan kemudahan. Ya, walaupun kami tahu, kami sepertinya tidak bisa membawa piala kemenangan kali ini. Hal ini disebabkan kawan kami Wulan tidak bisa menghadiri final ini, dan itu merupakan salah satu penilaian dari kompetisi ini. Tidak apa-apa, kami mencoba berlapang dada.
Malam harinya, kami ada acara makrab atau malam keakraban antar finalis dengan panitia. Makrab berjalan sangat seru. Sayangnya, Emma tidak bisa ikut karena sedang tidak enak badan. Mungkin dia masih demam panggung wkwk. Saat makrab kami disuguhi berbagai hidangan khas sunda yang masya Allah enaknya walaupun cuma jagung, ubi dan pisang rebus. Kebersamaan dan kehangatan malam itu sungguh mengena di hati. Unforgettable lah! Setelah makrab, kami kembali ke Wisma untuk istirahat, karena keesokan harinya masih ada agenda untuk Gelar Karya Pertanian, Seminar Nasional dan Malam Penganugerahan IPB. Wih, keren kan? Tunggu lanjutannya ya! Aku mau istirahat dulu hihi. Babaaay :3
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting