Aku tau. Hidup yang kamu pilih ini berbeda dengan teman-temanmu. Dan, aku pun tau. Terasa lebih berat ketika amanah-amanah itu datang silih berganti, seakan tiada henti.
Aku bisa mengerti bahwa ragamu ingin sejenak menepi. Setelah lelah menjalani hari-hari yang menguras pikiran dan hati. Tetapi, sebagai seseorang yang mendampingimu sejauh ini, aku harus menyadari bahwa peranmu sangat berarti.
Awalnya berat hati ini untuk merelakan, segala sesuatu yang telah kita rencanakan. Namun, sekali lagi, kita pun harus menyerah dengan keadaan. Mengalah tampaknya menjadi satu-satunya jalan yang bisa kita berikan.
Teruntuk kamu yang sedang berjuang menjadi seorang teladan. Pundakmu mungkin lelah, pikiranmu mungkin penat, dan hatimu mungkin rapuh. Tapi ingatlah, segala yang terjadi telah dibuat dengan teratur.
Bertahanlah, sedikit lebih lama. Berjuanglah, sedikit lebih tangguh. Dan bersabarlah, seluas hatimu yang bisa kamu berikan. Karena lautan keindahan akan waktu yang telah kamu sisihkan menantimu diujung perjalanan.
Jika hampa menghampiri dan kamu tidak kuat menahannya sendiri. Aku, masih disini, setia menemani setiap langkahmu menjajaki kehidupan ini. Dengan segenap kerelaan yang aku berikan, kuharap kamu tak merasa sepi.
Semoga, Allah pun meridhoi apapun yang telah menjadi ketetapan-Nya untukmu, juga untukku.
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting