Assalamu'alaikum wr. wb saudara-saudara muslimku di seluruh dunia. Semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Shalawat serta salam tak lupa terlimpahkan kepada junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW (pbuh). Semoga Allah selalu memberi beliau dan seluruh keluarga beliau serta sahabat-sahabat beliau limpahan rahmat dan karunia-Nya, aamiin.
Nah, disini saya akan membahas topik tentang Cyber Bullying yang belakangan ini marak terjadi di kalangan masyarakat pengguna sosial media. Semakin banyak penggunanya, semakin tinggi pula angka cyber bullying. Sungguh sangat disayangkan apabila kita kurang cerdas dalam menggunakan fasilitas internet. Seharusnya internet digunakan untuk hal-hal positif yang bermanfaat bukan malah digunakan untuk menghakimi/mencaci orang lain. Lalu, bagaimana Islam memandang Cyber Bullying ini? Yuk kita simak! :)
Perintah-perintah Allah tentang menjaga lisan kita
Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًايُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar” [Al-Ahzab : 70-71]
Dari ayat ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Allah sudah memperingatkan kita agar kita menjaga lisan yang telah diberikan oleh-Nya untuk berkata baik dan benar. Tujuannya disini adalah agar lisan kita tidak menimbulkan fitnah dan dosa yang kita buat sendiri. Karena kita tahu, lisan ini lebih tajam daripada pisau apabila sudah mengucapkan kata-kata yang tidak pantas atau dengan kata lain menyakiti hati orang lain.
Dalam ayat lain disebutkan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” [Al-Hujurat : 12]
Ayat ini berhubungan dengan ayat sebelumnya. Cyber Bullying memang kebanyakan muncul setelah kita berprasangka buruk kepada orang yang akan kita bully. Kebanyakan, kita mencari-cari kesalahan dan kejelekan orang tersebut untuk menghakimi/mencaci mereka. Saudaraku, sebagai sesama muslim, tindakan ini sungguh sangat tidak dibenarkan. Islam menjunjung tinggi persaudaraan. Berikut hadist shahih tentang memutus tali silaturrahim sesama muslim
Abu Hurairah Radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Tidak halal seorang muslim memutuskan hubungan dengan saudaranya (sesama muslim) lebih dari tiga hari, barang siapa memutuskan lebih dari tiga hari dan meninggal maka ia masuk neraka” (HR Abu Dawud, 5/215, Shahihul Jami’ : 7635)
Abu khirasy Al Aslami Radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :“Barangsiapa memutus hubungan dengan saudaranya selama setahun maka ia seperti mengalirkan darahnya (membunuhnya) “ (HR Al Bukhari Dalam Adbul Mufrad no : 406, dalam Shahihul Jami’: 6557).
Sebegitu detailnya Islam menjaga tali persaudaraan kita. Sampai-sampai, 3 hari saja kita memutus hubungan silaturrahim, kita bisa masuk neraka apabila kita tida kunjung bertaubat, naudzubillah.
Cyber Bullying memang terasa lebih "mudah" dilakukan karena kita tidak harus bertemu langsung dengan orang yang kita maksud. Kita hanya menuliskan sesuai apa "kata hati" kita saat itu di media sosial. Tapi, tahukah kalian? Itu termasuk dalam tindakan ghibbah. Berikut hadist shahihnya :
Dalam kitab Shahih Muslim hadits no. 2589 disebutkan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ : ذِكْرُكَ أَخَأكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ اَفَرَاَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنَّ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُولُ فَقَدِاغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ فَقَدْ بَهَتَهُ
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para sahabat, “Tahukah kalian apa itu ghibah ?” Para sahabat menjawab, “Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui. “Beliau berkata, “Ghibah ialah engkau menceritakan hal-hal tentang saudaramu yang tidak dia suka” Ada yang menyahut, “Bagaimana apabila yang saya bicarakan itu benar-benar ada padanya?” Beliau menjawab, “Bila demikian itu berarti kamu telah melakukan ghibah terhadapnya, sedangkan bila apa yang kamu katakan itu tidak ada padanya, berarti kamu telah berdusta atas dirinya”
Jadi, cyber bullying dilarang keras dalam Islam karena termasuk dalam ghibbah dan menyebarkan aib orang lain. Kalau apa yang kita sebarkan itu salah, berarti kita sudah memfitnah orang tersebut. Dan apabila apa yang kita sebarkan itu benar, berarti kita telah membuka aib orang lain. Bukankah Allah telah menyuruh kita untuk menutup aib sesama muslim? Karena Allah telah menjanjikan apabila kita menutupi aib saudara muslim kita, maka Allah akan menutupi aib kita di akhirat kelak.
Saudara-saudara muslimku sekalian. Jagalah apapun yang telah diberikan oleh Allah, termasuk lisan kita agar kita terhindar dari perbuatan tercela juga aniaya serta agar lisan sebagai berkah yang diberikan oleh Allah tidak menjadi sesuatu yang bisa membawa kita ke neraka-Nya, naudzubillah.
Demikian postingan saya. Apabila ada yang tidak berkenan dihati, mohon dimaafkan. Saya adalah sumbernya salah, dan sumber kebenaran hanya ada pada Allah SWT. Terimakasih, wassalamu'alaikum wr wb.
Penulis : Casilda Aulia Rakhmadina
Nah, disini saya akan membahas topik tentang Cyber Bullying yang belakangan ini marak terjadi di kalangan masyarakat pengguna sosial media. Semakin banyak penggunanya, semakin tinggi pula angka cyber bullying. Sungguh sangat disayangkan apabila kita kurang cerdas dalam menggunakan fasilitas internet. Seharusnya internet digunakan untuk hal-hal positif yang bermanfaat bukan malah digunakan untuk menghakimi/mencaci orang lain. Lalu, bagaimana Islam memandang Cyber Bullying ini? Yuk kita simak! :)
Perintah-perintah Allah tentang menjaga lisan kita
Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًايُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar” [Al-Ahzab : 70-71]
Dari ayat ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Allah sudah memperingatkan kita agar kita menjaga lisan yang telah diberikan oleh-Nya untuk berkata baik dan benar. Tujuannya disini adalah agar lisan kita tidak menimbulkan fitnah dan dosa yang kita buat sendiri. Karena kita tahu, lisan ini lebih tajam daripada pisau apabila sudah mengucapkan kata-kata yang tidak pantas atau dengan kata lain menyakiti hati orang lain.
Dalam ayat lain disebutkan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” [Al-Hujurat : 12]
Ayat ini berhubungan dengan ayat sebelumnya. Cyber Bullying memang kebanyakan muncul setelah kita berprasangka buruk kepada orang yang akan kita bully. Kebanyakan, kita mencari-cari kesalahan dan kejelekan orang tersebut untuk menghakimi/mencaci mereka. Saudaraku, sebagai sesama muslim, tindakan ini sungguh sangat tidak dibenarkan. Islam menjunjung tinggi persaudaraan. Berikut hadist shahih tentang memutus tali silaturrahim sesama muslim
Abu Hurairah Radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Tidak halal seorang muslim memutuskan hubungan dengan saudaranya (sesama muslim) lebih dari tiga hari, barang siapa memutuskan lebih dari tiga hari dan meninggal maka ia masuk neraka” (HR Abu Dawud, 5/215, Shahihul Jami’ : 7635)
Abu khirasy Al Aslami Radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :“Barangsiapa memutus hubungan dengan saudaranya selama setahun maka ia seperti mengalirkan darahnya (membunuhnya) “ (HR Al Bukhari Dalam Adbul Mufrad no : 406, dalam Shahihul Jami’: 6557).
Sebegitu detailnya Islam menjaga tali persaudaraan kita. Sampai-sampai, 3 hari saja kita memutus hubungan silaturrahim, kita bisa masuk neraka apabila kita tida kunjung bertaubat, naudzubillah.
Cyber Bullying memang terasa lebih "mudah" dilakukan karena kita tidak harus bertemu langsung dengan orang yang kita maksud. Kita hanya menuliskan sesuai apa "kata hati" kita saat itu di media sosial. Tapi, tahukah kalian? Itu termasuk dalam tindakan ghibbah. Berikut hadist shahihnya :
Dalam kitab Shahih Muslim hadits no. 2589 disebutkan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ : ذِكْرُكَ أَخَأكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ اَفَرَاَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنَّ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُولُ فَقَدِاغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ فَقَدْ بَهَتَهُ
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para sahabat, “Tahukah kalian apa itu ghibah ?” Para sahabat menjawab, “Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui. “Beliau berkata, “Ghibah ialah engkau menceritakan hal-hal tentang saudaramu yang tidak dia suka” Ada yang menyahut, “Bagaimana apabila yang saya bicarakan itu benar-benar ada padanya?” Beliau menjawab, “Bila demikian itu berarti kamu telah melakukan ghibah terhadapnya, sedangkan bila apa yang kamu katakan itu tidak ada padanya, berarti kamu telah berdusta atas dirinya”
Jadi, cyber bullying dilarang keras dalam Islam karena termasuk dalam ghibbah dan menyebarkan aib orang lain. Kalau apa yang kita sebarkan itu salah, berarti kita sudah memfitnah orang tersebut. Dan apabila apa yang kita sebarkan itu benar, berarti kita telah membuka aib orang lain. Bukankah Allah telah menyuruh kita untuk menutup aib sesama muslim? Karena Allah telah menjanjikan apabila kita menutupi aib saudara muslim kita, maka Allah akan menutupi aib kita di akhirat kelak.
Saudara-saudara muslimku sekalian. Jagalah apapun yang telah diberikan oleh Allah, termasuk lisan kita agar kita terhindar dari perbuatan tercela juga aniaya serta agar lisan sebagai berkah yang diberikan oleh Allah tidak menjadi sesuatu yang bisa membawa kita ke neraka-Nya, naudzubillah.
Demikian postingan saya. Apabila ada yang tidak berkenan dihati, mohon dimaafkan. Saya adalah sumbernya salah, dan sumber kebenaran hanya ada pada Allah SWT. Terimakasih, wassalamu'alaikum wr wb.
Penulis : Casilda Aulia Rakhmadina
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting