Alhamdulillah! Allahu Akbar! Tak henti-hentinya aku bersyukur akan nikmat-Mu ya Allah. Ya Allah... nikmat bertubi-tubi yang Engkau berikan kepada-Ku ini adalah hadiah terindah. Subhanallah~
Ya Allah... jadikan aku seseorang yang tetap rendah hati, tetap rendah hati akan nikmat-Mu. Selalu bersyukur atas apapun yang telah Engkau berikan kepadaku. Ya Allah.. terimakasih :')
Siang ini, 7 Agustus 2014 setelah aku pulang dari halal bihalal bersama teman-teman alumni SMA NEGERI 1 BANGIL angkatan ke 31, aku mendapatkan sebuah panggilan telpon. Awalnya aku mengira telpon itu dari saudaraku, tetapi setelah aku lihat kode areanya, ternyata kode area Malang. Sempat terbesit, "Apa ini dari Universitas Brawijaya, ya?".
Aku pun mengangkat telpon itu dan memberi salam. "Assalamu'alaikum. Ini dengan siapa?" tanyaku. "Wa'alaikum salam. Saya dari Universitas Muhammadiyah Malang. Apa saya bicara dengan wali dari Casilda Aulia Rakhmadina?" jawab beliau diseberang telpon. "Oh, saya Casilda sendiri pak. Ada apa ya?". "Oh, begini dik. Ini ada undangan pertemuan orang tua, apa saya bisa berbicara dengan orang tua adik?". "Wah, saya tanya ke Ayah dulu ya pak. Tapi Ayah saya lagi kerja pak". "Oh yasudah kalau begitu Ibu saja dik". "Wah Ibu saya tidur pak, bagaimana?". "Tolong dibangunkan sebentar ya, ini penting dik". Lantas aku membangunkan Ibu dan memberi HP ku pada Ibu. Aku keluar dari kamar Ibu dan bergegas ganti pakaian karena saat itu aku belum ganti pakaian.
Sekitar 2 menit kemudian, aku kembali masuk kamar Ibu dan bertanya apa yang dibicarakan. Ibu pun memberitahu, "Nduk, kamu dapat beasiswa dari UMM karena nilai tesmu kemarin jadi yang terbaik se-fakultas". Sontak aku kaget. Ya Allah... nikmat-Mu lagi. "Se fakultas? Alhamdulillah". "Iya nduk. Tadi orangnya bilang ke Ibu. Tapi Ibu gak bisa datang, jadi beasiswanya dialihkan ke anak lain". "Ah yasudah nggak papa bu, santai saja" jawabku.
Aku sama sekali tidak menyangka akan mendapatkan ini semua. Karena aku merasa, aku belum memberikan yang terbaik kepada Allah, tapi Allah memberikan nikmat bertubi-tubi untukku. Sungguh nikmat yang luar biasa. Semoga Allah terus menjagaku dari penyakit hati : Iri, dengki, dendam, hasut dan riya'. Aamiin.
Untuk kalian, siapapun yang membaca tulisan ini. Saya nggak bermaksud riya' sama sekali. Saya hanya ingin terus memotivasi kalian agar kalian tidak pernah putus asa untuk menggapai mimpi-mimpi kalian. Karena, selalu ada campur tangan Allah didalamnya. Asal kalian tidak pernah putus asa, tidak perah menyerah dan terus berdoa. Lakukan yang terbaik, explore semua kemampuanmu, sisanya berikan kepada Allah. Sungguh, janji Allah itu benar adanya. Sungguh, Allah adalah Maha Adil dan Maha Penyayang :')
SEMOGA MENGINSPIRASI!
Penulis : Casilda Aulia Rakhmadina
Ya Allah... jadikan aku seseorang yang tetap rendah hati, tetap rendah hati akan nikmat-Mu. Selalu bersyukur atas apapun yang telah Engkau berikan kepadaku. Ya Allah.. terimakasih :')
Siang ini, 7 Agustus 2014 setelah aku pulang dari halal bihalal bersama teman-teman alumni SMA NEGERI 1 BANGIL angkatan ke 31, aku mendapatkan sebuah panggilan telpon. Awalnya aku mengira telpon itu dari saudaraku, tetapi setelah aku lihat kode areanya, ternyata kode area Malang. Sempat terbesit, "Apa ini dari Universitas Brawijaya, ya?".
Aku pun mengangkat telpon itu dan memberi salam. "Assalamu'alaikum. Ini dengan siapa?" tanyaku. "Wa'alaikum salam. Saya dari Universitas Muhammadiyah Malang. Apa saya bicara dengan wali dari Casilda Aulia Rakhmadina?" jawab beliau diseberang telpon. "Oh, saya Casilda sendiri pak. Ada apa ya?". "Oh, begini dik. Ini ada undangan pertemuan orang tua, apa saya bisa berbicara dengan orang tua adik?". "Wah, saya tanya ke Ayah dulu ya pak. Tapi Ayah saya lagi kerja pak". "Oh yasudah kalau begitu Ibu saja dik". "Wah Ibu saya tidur pak, bagaimana?". "Tolong dibangunkan sebentar ya, ini penting dik". Lantas aku membangunkan Ibu dan memberi HP ku pada Ibu. Aku keluar dari kamar Ibu dan bergegas ganti pakaian karena saat itu aku belum ganti pakaian.
Sekitar 2 menit kemudian, aku kembali masuk kamar Ibu dan bertanya apa yang dibicarakan. Ibu pun memberitahu, "Nduk, kamu dapat beasiswa dari UMM karena nilai tesmu kemarin jadi yang terbaik se-fakultas". Sontak aku kaget. Ya Allah... nikmat-Mu lagi. "Se fakultas? Alhamdulillah". "Iya nduk. Tadi orangnya bilang ke Ibu. Tapi Ibu gak bisa datang, jadi beasiswanya dialihkan ke anak lain". "Ah yasudah nggak papa bu, santai saja" jawabku.
Aku sama sekali tidak menyangka akan mendapatkan ini semua. Karena aku merasa, aku belum memberikan yang terbaik kepada Allah, tapi Allah memberikan nikmat bertubi-tubi untukku. Sungguh nikmat yang luar biasa. Semoga Allah terus menjagaku dari penyakit hati : Iri, dengki, dendam, hasut dan riya'. Aamiin.
Untuk kalian, siapapun yang membaca tulisan ini. Saya nggak bermaksud riya' sama sekali. Saya hanya ingin terus memotivasi kalian agar kalian tidak pernah putus asa untuk menggapai mimpi-mimpi kalian. Karena, selalu ada campur tangan Allah didalamnya. Asal kalian tidak pernah putus asa, tidak perah menyerah dan terus berdoa. Lakukan yang terbaik, explore semua kemampuanmu, sisanya berikan kepada Allah. Sungguh, janji Allah itu benar adanya. Sungguh, Allah adalah Maha Adil dan Maha Penyayang :')
SEMOGA MENGINSPIRASI!
Penulis : Casilda Aulia Rakhmadina
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting