Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Repost : SHARING DARI SANG PENGATUR BISNIS GLOBAL, SEORANG MUSLIM SUKSES YANG SANGAT MENCINTAI INDONESIA

SHARING DARI "SANG PENGATUR BISNIS GLOBAL", SEORANG MUSLIM SUKSES YANG SANGAT MENCINTAI INDONESIA Wempy Dyocta Koto (CEO Wardour and Oxford Business) lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat, 1976. Namun, masa kanak-kanak hingga dewasa, dari TK, SD, SMP, SMA, S1, dan S2 ia jalani di Sydney Australia. Sehingga maklum jika pada awal presentasinya ia mengatakan tidak pandai berbahasa indonesia. Hadirin pun sangat memakluminya. Pemaparan mix antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Meski terlahir di Sumatera, namun logatnya kental 'kebule-bulean'. Di Australia ia bersekolah di sekolah elite berbiaya mahal, namun merupakan sekolah terbaik kualitasnya. Kebanyakan siswanya adalah orang-orang Yahudi. Teman Wempy bilang, "Wempy jangan sekolah di sana! Mahal. Siswanya jenius-jenius. Nanti kamu jadi siswa tertinggal di sana." tapi, Wempy terus belajar dan ternyata ia selalu meraih peringkat satu. Pada hari kelulusan ia lulus cumlaude dan meraih peringkat tertinggi. A

Duhai Ukhti...

Melihat kawan lain jalan berdua dengan ikhwan yang bukan mahramnya Bergandeng tangan, canda tawa ria seakan dunia milik berdua Sementara kita hanya bisa melihat dengan hati yang terluka Menyadari bahwa rupa tidak seelok dia Duhai ukhti... Sungguh rupa bukanlah hal yang utama Polesan kuas eyeshadow, blush on dan lipstick merah bukan jaminan rupa yang menarik mata Pun jua harta melimpah dunia yang fana Duhai ukhti... Sungguh harga dirimu jauh lebih berharga dibanding permata yang ada di dunia Kulit halus tubuhmu terlalu menawan bila rela dijamah oleh ikhwan sebelum adanya ikatan halal diatas janji suci pernikahan Hatimu terlalu istimewa jika kau biarkan siapapun untuk singgah didalamnya Duhai ukhti... Yang sedang berusaha keras menjaga hati Dari terpaan dan godaan cinta para lelaki Yang sedang bertahan sekuat hati menahan siksa perasaan Demi mendapatkan ridho Sang Ilahi Duhai ukhti.... Semoga engkau terus bersabar dalam penantian panjang ini Seiring dengan perbaikan di