Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Another experience and scholarship

 Halo guys! It has been a very long time I have not written a post here. I think it was in April when my last writing was posted. Phewww~ A lot of things happened from May to November. Unfortunately, due to the pandemic, we could not move freely as before. It saddens me more knowing the fact that Europe now is struggling with the second wave of the coronavirus. The case is growing rapidly compared to the previous wave in March and April. During the summer break, the case was much lower. Thus, the mobility of the people quite rose. From a psychological point of view, it was understandable as they had been through a hard situation in the first wave. Students could not go to school, some worried about the money as the job opportunities were lacking, and others merely tried to stay sane to ensure the stability of their mental health. But thankfully, this semester some universities conduct laboratory and practical activities which I extremely glad for. Last semester, I could not obtain any

Do you see me from above?

Grandpa, you had passed away for about 13 years now But, sometimes it still feels like a dream I often feel like you are still around You just go for a while to buy me foods Like you used to be As time goes by Your absence is massively growing in my heart I used to bawl when you did not realize my desire I even threw toys, clothes, and foods to you when I was mad We often fight over the tv remote I like to see cartoons and you want to watch football I do miss those wonderful moments Now, I can only send you prayers Sometimes cry over you when I remember all those beautiful memories that I cannot repeat I am so lucky that I was able to spend our last moments together by spending my two-week holiday at your house People say that I am your dearest grandchildren Even your children said "I have never been treated like Grandpa treats you" And I am proudly calling you as my favorite grandpa ever Grandpa, do you see me from above? I dreamed about you a few days

Hikmah dibalik lockdown

Halo! It has been long time aku ga nulis di blog lagi. Selain karena mager (biasanya kalo kosong skrg lbh suka mantengin twitter atau youtube, ehe), situasi disini cukup bikin parno tapi tetep harus kalem hehe. Ya, seperti yang kalian tau kalo sekarang lagi heboh banget sama virus korona yang konon katanya pertama kali menginfeksi salah satu "patient zero" di kota Wuhan, China. Aku tipe orang yang selalu mencoba "well-prepared" disaat terjadi hal-hal demikian. Sejak pertama kasus itu mencuat, aku udah mantengin berita-berita di Al-Jazeera, CNN, VOA, South China, Jakarta Post dan lain sebagainya. Tujuannya biar nggak kudet sama apa yang terjadi di dunia ini dan biar bisa get ready kalo itu virus nyampe ke Eropa. Katowice, Poland (2019) Sekitar bulan Januari atau Februari, korona akhirnya sampai juga ke Jerman--negara tetangga Polandia sebelah timur (kalo diliat dari peta ya). Diikuti lagi di beberapa negara lain, seperti Finlandia, Swedia, Spanyol, Switzer

sembunyi

dalam teduh matanya selalu ada sesuatu yang tersimpan jauh terpendam tanpa ada satupun yang tau apa dibalik lengkungan senyumnya ada beban yang bersandar di pundak lelah karena tuntutan atau karena memainkan peran malam yang menjadi saksi bagaimana hatinya berjuang bertarung melawan pikiran-pikiran yang diam-diam sembunyi di alam bawah sadarnya

Manusia

Manusia, Pintar memainkan peran Sampai lupa kalau diatasnya, ada yang mengendalikan Seringnya menunda Seakan besok itu ada di dalam genggamannya Padahal, waktu itu siapa sih yang punya? Manusia, Suka membanggakan usahanya Seolah yang menjadi pencapaiannya sekarang adalah berkat ikhtiarnya Mereka nggak tau aja Ada doa-doa yang berperan di dalamnya Manusia, Kadang terlalu tinggi hatinya Terlalu meluap amarahnya Sampai lupa, kalau energinya sering terbuang sia-sia Waktunya menguap begitu saja Manusia, Baru sadar kalau sudah kehilangan Sebelumnya, sering menyianyiakan Hingga yang tersisa hanya penyesalan Manusia, Memang tempat salah dan lupa Tapi masih suka menyalahkan keadaan Atau takdir yang diberikan Iya, kita termasuk di dalamnya Tapi kita masih bisa berdoa Juga masih bisa berusaha Menjadi manusia yang lebih baik di setiap harinya By: Casilda Aulia Rakhmadina

2019, terimakasih ya.

Halo, assalamu'alaikum. Alhamdulillah, aku balik lagi buat nulis disini. Setelah semalam aku nulis tentang pengalaman menjalani sekolah bahasa, kali ini aku mau berbagi cerita tentang perjalananku selama tahun 2019. Mungkin sedikit telat ya untuk nulis tentang refleksi tahun 2019. Tapi, better late than never, huh? Tahun kemarin bisa dibilang tahun terberatku. Tahun dimana aku berusaha mencari jati diri. Berusaha mengerti apa kata hati. Mau dibawa kemana langkah kaki ini pergi? Mau disini atau diajak berlari? Ah, pokoknya nggak bisa diungkapin dengan kata-kata, betapa aku masih nggak menyangka bisa ada di posisi saat ini. Ini ceritaku yang pengen aku bagi denganmu. Awal tahun. Setelah lulus dan resmi di wisuda tahun 2018, tepatnya bulan Oktober, aku mulai memantapkan hati untuk menyusun rencana demi rencana masa depan. Awalnya, aku kira bakal mudah karena aku terbiasa membuat rencana dan menjalankan sesuai apa yang udah aku tulis. Jujur, aku tipikal orang yang nggak suka

The Journey #2: Belajar Bahasa Polandia

Halo, assalamu'alaikum. Rasanya udah lama banget aku nggak nulis di blog ini. Hampir 3 bulan, ya? Sampai-sampai ayahku nanya "kamu kok nggak pernah nulis lagi?". Rupanya beliau juga menjadi salah satu orang yang menikmati tulisanku, hehe.  Nggak kerasa, udah lebih dari 4 bulan aku ada di benua seberang, benua biru, Eropa. Tepatnya di negara Polandia. Di tulisan kali ini, aku mau berbagi pengalaman  bagaimana rasanya belajar bahasa lokal atau yang biasa disebut Polish language (bahasa Polandia). Jadi, langsung aja ke cerita-ceritanya ya! Aku belajar Polish udah sekitar 4 bulan atau equal dengan 1 semester. Jujur, selama 4 bulan ini rasanya menyenangkan bisa belajar bahasa baru yang nggak aku tau sama sekali sebelumnya. Ya, nggak dipungkiri, awalnya cukup struggling belajar bahasa ini. Polish punya banyak sekali aturan atau grammar dibanding dengan English . Misalnya, aturan terkait gender . Polish punya 3 jenis aturan gender, yaitu maskulinum (he) , femi