Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

sembunyi

dalam teduh matanya selalu ada sesuatu yang tersimpan jauh terpendam tanpa ada satupun yang tau apa dibalik lengkungan senyumnya ada beban yang bersandar di pundak lelah karena tuntutan atau karena memainkan peran malam yang menjadi saksi bagaimana hatinya berjuang bertarung melawan pikiran-pikiran yang diam-diam sembunyi di alam bawah sadarnya

Manusia

Manusia, Pintar memainkan peran Sampai lupa kalau diatasnya, ada yang mengendalikan Seringnya menunda Seakan besok itu ada di dalam genggamannya Padahal, waktu itu siapa sih yang punya? Manusia, Suka membanggakan usahanya Seolah yang menjadi pencapaiannya sekarang adalah berkat ikhtiarnya Mereka nggak tau aja Ada doa-doa yang berperan di dalamnya Manusia, Kadang terlalu tinggi hatinya Terlalu meluap amarahnya Sampai lupa, kalau energinya sering terbuang sia-sia Waktunya menguap begitu saja Manusia, Baru sadar kalau sudah kehilangan Sebelumnya, sering menyianyiakan Hingga yang tersisa hanya penyesalan Manusia, Memang tempat salah dan lupa Tapi masih suka menyalahkan keadaan Atau takdir yang diberikan Iya, kita termasuk di dalamnya Tapi kita masih bisa berdoa Juga masih bisa berusaha Menjadi manusia yang lebih baik di setiap harinya By: Casilda Aulia Rakhmadina

2019, terimakasih ya.

Halo, assalamu'alaikum. Alhamdulillah, aku balik lagi buat nulis disini. Setelah semalam aku nulis tentang pengalaman menjalani sekolah bahasa, kali ini aku mau berbagi cerita tentang perjalananku selama tahun 2019. Mungkin sedikit telat ya untuk nulis tentang refleksi tahun 2019. Tapi, better late than never, huh? Tahun kemarin bisa dibilang tahun terberatku. Tahun dimana aku berusaha mencari jati diri. Berusaha mengerti apa kata hati. Mau dibawa kemana langkah kaki ini pergi? Mau disini atau diajak berlari? Ah, pokoknya nggak bisa diungkapin dengan kata-kata, betapa aku masih nggak menyangka bisa ada di posisi saat ini. Ini ceritaku yang pengen aku bagi denganmu. Awal tahun. Setelah lulus dan resmi di wisuda tahun 2018, tepatnya bulan Oktober, aku mulai memantapkan hati untuk menyusun rencana demi rencana masa depan. Awalnya, aku kira bakal mudah karena aku terbiasa membuat rencana dan menjalankan sesuai apa yang udah aku tulis. Jujur, aku tipikal orang yang nggak suka

The Journey #2: Belajar Bahasa Polandia

Halo, assalamu'alaikum. Rasanya udah lama banget aku nggak nulis di blog ini. Hampir 3 bulan, ya? Sampai-sampai ayahku nanya "kamu kok nggak pernah nulis lagi?". Rupanya beliau juga menjadi salah satu orang yang menikmati tulisanku, hehe.  Nggak kerasa, udah lebih dari 4 bulan aku ada di benua seberang, benua biru, Eropa. Tepatnya di negara Polandia. Di tulisan kali ini, aku mau berbagi pengalaman  bagaimana rasanya belajar bahasa lokal atau yang biasa disebut Polish language (bahasa Polandia). Jadi, langsung aja ke cerita-ceritanya ya! Aku belajar Polish udah sekitar 4 bulan atau equal dengan 1 semester. Jujur, selama 4 bulan ini rasanya menyenangkan bisa belajar bahasa baru yang nggak aku tau sama sekali sebelumnya. Ya, nggak dipungkiri, awalnya cukup struggling belajar bahasa ini. Polish punya banyak sekali aturan atau grammar dibanding dengan English . Misalnya, aturan terkait gender . Polish punya 3 jenis aturan gender, yaitu maskulinum (he) , femi