Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

The Journey #1 - Bitter Sweet

Halo. It has been long time not writing anything on this blog. In the middle of my hectic schedule of Polish preparatory course, let me return to my hobby for a minute, writing. How have you been? I hope you do not mind if I share one or two things here. Actually it is not that important but I just want to express what I am feeling during this "not so hard nor easy" journey. As the time goes by, I am starting to enjoy my rhythm of living in Poland. The people are nice and friendly. Until now, I, myself, never experience such bad things, like racism, hate speech, or stuff like that related my race, religion, or skin. Sometimes, I get rare staring on the way I styled, particularly because I wear hijab as my religion identity which is uncommon here. Yet, it is still acceptable (in my opinion). Otherwise, my friends ever got a hate speech from someone who was speaking in Polish while insulting them. But, thankfully, there were Polish people who helped them and got away th

Beragama di Polandia

Sudah lama rasanya aku nggak mampir buat nulis disini. It's been a while. Sudah sebulan pula aku berada di tanah rantau yang jauh dari Indonesia--Polandia. Kalau ditanya rasanya seperti apa? Yap. Aku rindu Indonesia dengan segala kemacetan, keriweuhan, kemurahan makanannya dan lain-lain. Disini aku jadi orang asing. Dianggap "bule", jadi sering sekali mendapat tatapan "aneh" dari orang-orang sekitar karena penampilan dan warna kulitku berbeda. Tapi malam ini, aku sedang nggak pengen bahas tentang kehidupan sosial disini, tapi tentang kehidupan beragama yang belum pernah (atau bahkan nggak akan pernah) aku rasakan selama aku di Indonesia. Waktu Sholat Dimulai dari waktu sholat. Sejauh ini, aku merasakan perjuangan menyesuaikan jam waktu sholat yang setiap harinya berubah. Ya, setiap hari. Bahkan di akhir Oktober ini, pada tanggal 26 Oktober dan 27 Oktober, perbedaan waktu sholatnya bisa 1 jam. Padahal, hanya selisih satu hari. Di Indonesia, kita paling sering

September 2019: A new journey is begin

Bulan September tahun ini akan sangat berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, sebelum habisnya bulan ini, aku kemungkinan besar akan pergi meninggalkan Indonesia untuk menimba ilmu di negeri seberang, Polandia. Kesempatan ini jadi hadiah terbaik di hari ulang tahunku selama perjalanan hidup 23 tahun. Mendapatkan kabar baik yang nggak pernah aku sangka sebelumnya. Kabar yang aku impikan, walaupun memang negara ini awalnya bukan menjadi negara tujuan utamaku untuk merantau ilmu. Tapi, aku selalu mengerti bahwa Allah akan pilihkan yang terbaik dan yang kita butuhkan. Terkadang masih nggak percaya kalau mimpiku untuk mengenyam pendidikan S2 di Eropa akan segera menjadi nyata. Benua Biru yang biasanya hanya bisa aku tonton lewat film, kini tinggal selangkah lagi bisa aku kunjungi, in syaa Allah. Kalo diinget-inget perjuangan kemarin, rasanya udah mau menyerah, walaupun belum sampai menyerah. Capek, jenuh, tapi pengen banget membahagiakan orang tua dengan caraku. Al

Pilihan Terbaik

Aku punya banyak mimpi-mimpi yang hampir mustahil untuk aku tuliskan dalam selembar kertas. Tapi, kata orang...Mimpi itu harus ditulis. Soalnya, kalo nggak ditulis, nanti mimpi itu hanya tersimpan dalam angan. Sementara, kalau ditulis, mimpi itu akan selalu terlihat oleh mata. Kemudian, ia menjadi cambuk diri untuk terus semangat mewujudkan satu per satu darinya. Memang benar adanya. Aku mulai mencoba menulis satu per satu mimpiku di selembar kertas. Walau sifatnya short period , tapi aku tipikal yang saat ini mencoba untuk menulisnya dan menempel mimpi-mimpi yang aku tulis di kertas di dinding tepat di depan kasurku. Jadi, ketika aku bangun, aku akan selalu ingat bahwa mimpi-mimpiku itu menungguku untuk merealisasikannya. Singkat cerita, aku punya mimpi untuk menuntut ilmu di benua biru, yakni benua Eropa. Mimpi yang mustahil bagi sebagian orang, bukan? Namun untukku, mimpi itu masih bisa aku gapai. Kenapa? Karena banyak orang-orang disekitarku yang bisa meraihnya. Tentu saja deng

Melepaskan Mimpi

Melepaskan sesuatu yang udah kamu impikan selama bertahun-tahun emang nggak akan pernah mudah. Kerap kali bayang-bayang penyesalan sering nampak di depan mata, "kenapa kesempatan kemarin nggak aku ambil aja ya?". But, setiap keputusan pasti ada resikonya kan? Walaupun menyakitkan, pasti ada sebuah pelajaran dibalik takdir yang mungkin memang belum tertulis untuk kita. Aku sendiri sekarang sedang mengalaminya. Beberapa bulan yang lalu, tepatnya di awal tahun 2019, aku mendaftar di kampus terbaik di bidang ilmu dan teknologi pangan. Mungkin bagi kalian yang anak tekpang tau kampus ini, Wageningen University and Research, the Netherlands. Siapa sih anak tekpang yang nggak pengen lanjut kuliah kesana? Aku yakin hampir 90% lebih pasti pengen banget lanjut ke WUR. Aku salah satunya. Setelah lulus, aku mulai kursus IELTS dan mati-matian buat dapetin skor yang bagus. Alhamdulillah, target itu berhasil aku raih dan bisa digunakan untuk daftar ke kampus impianku ini. Berbekal serti