Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Waktu

Semalam, aku menghubungi salah satu sahabat yang sekarang lagi menikmati masa-masa merantau karena dia harus bekerja disana. Hal yang belum pernah dia rasaian sebelumnya. Melewati hari-hari tanpa orang tua, sementara teman-teman, sahabat-sahabatnya sewaktu sekolah sampai kuliah pun sudah punya kehidupan masing-masing.  Merasa tertinggal, terasing, di tanah perantauan bukan hal yang mudah. Apalagi itu merupakan pengalaman pertama, jauh dari sanak keluarga yang biasanya bisa memberikan support moral yang lebih pas kita lagi jatuh-jatuhnya. Belum lagi harus adaptasi dengan lingkungan baru dan karakter beratus-ratus orang yang jenisnya udah hampir mustahil aku sebutin satu-satu disini. Di satu sisi, pengalaman baru pasti akan membentuk diri kita yang baru. Entah dalam hal pemikiran, kebiasaan, perilaku sehari-hari, memperluas lingkaran pertemanan, menambah wawasan, dan membuka pikiran akan hal-hal yang kita ngga pernah tau sebelumnya. Namun, di sisi lain, segala dinamika itu kadang membua

Pelajaran dari Kegagalan

Halo, assalamu'alaikum. Kali ini aku pengen berbagi tentang pengalamanku ikut IELTS test sebanyak 2X ( please don't get startled ), dari ngga ngerti apa-apa, nyoba tes pertama yang hasilnya jauh dari harapan, sampai akhirnya bisa dapet skor sesuai target. Disclaimer , aku nge- share pengalaman ini dengan tujuan agar kalian ngga ngalamin hal yang sama kayak aku dan persiapannya bisa jauh lebih baik supaya bisa dapetin skor yang kalian pengenin. Oke, langsung aja ke ceritanya yuhuw. Picture Source: thriveglobal.com Les IELTS Buat temen-temen yang emang punya waktu longgar dan udah nabung buat persiapan tes IELTS--entah untuk beasiswa/kerja--aku saranin untuk ngambil les. Kalo kalian berdomisili di Malang, aku sangat merekomendasikan ambil les di Balai Bahasa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Dulu aku les disini selama kurang lebih 2 bulan dengan biaya 3 juta dan sekelas 12 orang doang. Mahal? For me, it's quite save your money (dibandingkan dengan

Pilihan

Topik kali ini aku angkat karena aku sendiri sedang mengalaminya dan sebagian besar teman-teman sepantaranku--sekitar umur 20-25 tahun--sedang berjuang untuk menentukan pilihannya. Jadi, tulisan ini aku dedikasikan untuk diriku sendiri dan para pembaca, terutama yang melewati fase quarter life crisis. Sebenernya, aku udah lama pengen nulis ini. Kurang lebih sejak sebulanan yang lalu karena pengen "numpahin" pikiran-pikiran yang bergelayutan di kepala dan takut keburu ilang kalo ngga segera dituangkan ke dalam tulisan. Selain itu, karena aku sekarang ada di fase gap year which is i, absolutely, have much leisure time to do a lot of activities, jadi aku putuskan untuk menggunakan my precious time buat nulis dan berbagi hal-hal yang berfaedah lewat beberapa platforms yang aku punya, termasuk nulis di blog ini. Well, langsung aja. In this time, I would like to talk about "choice".  Picture source: https://www.redefinedonline.org Pilihan. Kata-kata yang ud