Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Peduli

Memang benar. Peduli itu melelahkan. Memaksa untuk terus memberikan perhatian kepada sesuatu secara berulang-ulang, terdengar sangat membosankan. Memang benar. Peduli itu menyakitkan. Ketika sesuatu yang kamu pedulikan ternyata merasa tidak perlu diberikan perhatian. Atau bahkan, tidak menyadari bahwa dirinya sedang dipedulikan? Memang benar. Peduli itu memberikan harapan. Harapan untuk terus mempedulikan, atau dipedulikan. Bahkan harapan untuk mendapatkan perhatian yang sama atau lebih? Mungkin. Memang benar. Peduli itu belajar merelakan. Rela untuk diabaikan. Rela untuk diacuhkan. Hingga rela bahwa kepedulian itu dianggap sesuatu yang berlebihan. Memang benar. Peduli itu belajar sabar. Sabar terhadap sesuatu yang kamu beri perhatian. Sabar terhadap seseorang yang tidak sadar sedang diberi perhatian dan dirindukan. Sabar dalam penantian. Mungkin peduliku berlebihan. Tetapi, inilah yang bisa aku berikan. Waktu dan perhatian.

Bertahanlah, Sedikit Lebih Lama

Aku tau. Hidup yang kamu pilih ini berbeda dengan teman-temanmu. Dan, aku pun tau. Terasa lebih berat ketika amanah-amanah itu datang silih berganti, seakan tiada henti. Aku bisa mengerti bahwa ragamu ingin sejenak menepi. Setelah lelah menjalani hari-hari yang menguras pikiran dan hati. Tetapi, sebagai seseorang yang mendampingimu sejauh ini, aku harus menyadari bahwa peranmu sangat berarti. Awalnya berat hati ini untuk merelakan, segala sesuatu yang telah kita rencanakan. Namun, sekali lagi, kita pun harus menyerah dengan keadaan. Mengalah tampaknya menjadi satu-satunya jalan yang bisa kita berikan. Teruntuk kamu yang sedang berjuang menjadi seorang teladan. Pundakmu mungkin lelah, pikiranmu mungkin penat, dan hatimu mungkin rapuh. Tapi ingatlah, segala yang terjadi telah dibuat dengan teratur. Bertahanlah, sedikit lebih lama. Berjuanglah, sedikit lebih tangguh. Dan bersabarlah, seluas hatimu yang bisa kamu berikan . Karena lautan keindahan akan waktu yang telah kamu sisihkan men