Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

A Letter from Your Daughter

Mungkin aku bukan seorang anak perempuan yang mudah merangkai kata-kata manis nan romantis seperti teman-teman perempuan lain kepada ibu mereka. Aku juga bukan tipe anak perempuan yang bisa memberikan kado manis dan cantik, seperti bunga kepada Ibunya. Aku akui, aku sama sekali bukan tipe anak perempuan yang romantis dan bisa dengan mudah menunjukkan rasa sayang dan cintanya kepada orang lain, termasuk Ibu. Sungguh, itu bukan aku. Yang bisa aku lakukan hanyalah... Mengirimkan doa terindah yang tidak pernah luput dari lisan ini untukmu Menjadi seorang anak perempuan yang berbakti, setidaknya hingga sekarang aku masih terus memperbaiki baktiku, walaupun masih jauh dari kata sempurna Mencoba memperbaiki diri agar kelak aku bisa menjadi saksi dihadapan-Nya bahwa engkau mendidikku sebagaimana yang Allah ajarkan dan sesuai dengan tuntunan Agama dan Al-Qur'an Yang selalu aku doakan adalah agar kelak aku bukanlah menjadi penghalangmu menuju surga-Nya Agar aku masih bis

Semarak Inovasi Pengembangan Pertanian Indonesia (SIPPI) 2015 Institut Pertanian Bogor #1

Assalamualaikum bloggers. Alhamdulillah masih diberi kesempatan buat menulis di blog ini lagi dalam keadaan sehat wal'afiat, aamiin In shaa Allah. Yap, hari ini tepat tanggal 21 Desember 2015 aku baru saja menginjakkan kaki di tanah Malang lagi setelah 4 hari lalu berkelana di kota Hujan, Bogor Jawa Barat untuk kesekian kalinya. Alhamdulillah, Allah memberiku kesempatan lagi untuk membawa almamater kebanggaan Brawijaya untuk menghirup udara basah nan menikmati suasana macet kota Bogor. Singkat cerita, aku bersama kedua timku lolos dalam tahap seleksi menjadi finalis dalam kompetisi Karya Tulis Ilmiah Semarak Inovasi Pengembangan Pertanian Indonesia (SIPPI) 2015 Institut Pertanian Bogor yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan kali ini, aku diberikan amanah oleh Allah untuk memboyong kedua timku sekaligus, karena Alhamdulillah aku mendapat kesempatan lolos untuk kedua karya tu

Grandpa, I'm growing up...

It's been 8 years since you left. I still miss you a lots, I do miss you. Sometimes, when I feel like I'm giving up and I just can't go on with all these things which burdened me, I remember you. Yes, you. When we went to traditional market in Lumajang, you took me with your old bicycle and I was so happy at that time, screaming whenever and whereever I was and didn't care what the people said. I miss when we were fight when you wanted to watch football player on the tv while I wanted to watch my favorite cartoon programs. Grandpa, I do miss my childhood, especially with you. No one, except mom and dad that treat me so special like you. I just tired with these people, I'm done grandpa. This life is too cruel to your little grand-daughter.  Too many fake people here, too much lying, too much hesitation, too much drama. Grandpa, if you were here, I'd like to share anything I'm feeling now like a few years ago, when I told you that dady had angry

Kau Tahu Rasanya?

Apakah kau tahu rasanya memendam masa lalu yang cukup membuat hati ngilu?  Dan apakah kau tahu rasanya, membunuh kenangan yang hilang sekejap kemudian melayang-layang hingga engkau terjaga pada malam yang panjang? Apa kau yakin kau tahu rasanya mencoba berlari sekuat tenaga untuk mengobati luka yang tanpa kau sadari kau buat dengan sengaja? Rasanya seperti, kau mencoba menguras telaga ditengah hujan lebat yang mengguyur tubuhmu Seberapa bertahannya engkau, kenangan itu selalu mengikuti, seperti bayangan dirimu. Ingin menghapus memori namun engkau sungguh terlalu naif untuk itu. Duhai diri... Masa lalu tidak untuk disesali, namun cobalah untuk engkau perbaiki. Mulailah menata satu per satu potongan puzzle, takdir dari Ilahi. Duhai diri... Khilafmu adalah masa kelam yang tidak perlu engkau selalu menyalahkan kenangan Sungguh, kesadaranmu saat ini haruslah membuatmu bersyukur karena Tuhan masih menginginkanmu kembali. Berdamailah, berdamailah dengan hati. Karena sek

Duhai Diri....

Suatu sore di bulan Desember Senja menampakkan kehadirannya Goresan cahaya jingga mulai semburat di cakrawala Memberikan tanda lembaran waktu akan berganti malam Jingga mulai hilang Menyisakan diri ini yang terduduk sendiri bersama sepi Malam setia menemani Dengan secangkir kopi, aku termenung lagi Wahai hati... Mengapa engkau berpihak pada hati yang lain? Hingga engkau tersakiti? Bukankah ada yang lebih berhak untuk mendapatkan perasaan ini? Wahai hati... Mengapakah engkau condong kepada hati yang lain? Hingga engkau lupa akan Pemilikmu seseungguhnya? Bukankah apa yang engkau simpan akan ditunjukkan suatu hari nanti? Wahai hati... Begitu lancang engkau menyimpan satu nama Hingga engkau lupa untuk menyisakan satu nama dalam dirimu Nama yang tak akan lekang dimakan oleh waktu Duhai diri... Mengapa engkau takut untuk kehilangan seseorang yang kau nanti? Padahal dirimu sendiri bukanlah milikmu Padahal dirimu hanyalah seonggok jasad yang akan kembali pada Pencip

December: Hibah Program Kreativitas Mahasiswa - Gagasan Tertulis (PKM-GT) DIKTI 2015

  Assalamu'alaikum. Selamat malam menjelang pagi bloggiess! Alhamdulillah masih diberi kesempatan buat nulis di blog ini, di awal Desember yang penuh berkah, hehe. Alhamdulillah, aku nggak bakal berhenti bersyukur atas apa yang Allah kasih buat hidupku, baik itu seneng, sedih, asem, asin, pahit sampe hambar pun, aku berusaha untuk terus bersyukur. Bismillah, sama-sama doain moga istiqomah ya hehe. Oh iya, kali ini aku mau cerita nih. Alhamdulillah, Allah ngasih aku dan tim ku hadiah lagi, hadiah yang nggak diduga sebenernya, karena kompetisi ini udah lama banget, sekitar bulan Maret 2015, tapi pengumumannya baru aja muncul tanggal 30 November 2015 dan parahnya aku baru tau tadi pukul 18.30 WIB an. Caw, simak ya! Moga bisa manfaat! Aku masih ingat ketika itu, aku dan ketiga rekanku yang kebetulan cowok semua, yakni Agrin selaku ketua tim, Galih yang sekarang udah pindah ke STAN Bintaro Jakarta, Fadli yang masya Allah suka bikin bete dan aku sendiri sedang panik-paniknya