Langsung ke konten utama

Euforia SBMPTN 2015

Assalamualaikum. Selamat pagi! Semoga kita semua tetap berada dibawah lindungan Allah SWT ya. Oh iya, bagaimana puasanya? Lancar kan? Jangan lupa ini 10 malam terakhir, don't waste it by doing something unuseful ya! Oh iya, kali ini saya akan mengulas sedikit tentang SBMPTN atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri yang pengumuman kelulusannya baru saja diumumkan kemarin sore sekitar pukul 17.00 WIB menjelang berbuka puasa. Buat kalian yang dinyatakan LOLOS, congratulations! Perjuangan kalian membuahkan hasil yang saya yakin tidak menghianati usaha yang selama ini kalian lakukan. Sekali lagi selamat ya! Tapi, buat kalian yang dinyatakan TIDAK LOLOS di SBMPTN 2015, tidak usah berkecil hati. THERE MUST BE ANOTHER WAY kok. Jalan kalian menuju bangku perkuliahan bukan hanya di SBMPTN, masih banyak jalur-jalur lain. Tetap semangat, jangan lupa belajar, berdoa dan bahagia. Saya disini akan sedikit mengupas tentang euforia dan pengalaman SBMPTN tahun 2014 pada waktu saya masih menjadi siswi SMA. Tujuan saya menulis artikel ini agar kalian yang sudah dinyatakan LOLOS supaya lebih bersyukur dan yang belum lolos supaya tetap semangat. Check this out!

Ramadhan 2014 ku yang Penuh dengan 'Peluh'...

Euforia SBMPTN 2015 baru saja berlalu seiring dengan pengumuman yang sudah dilaunching kemarin. Bagi mereka yang diterima, pasti akan merasa lega, rasanya bulan Ramadhan ini adalah Ramadhan terindah selama hidupnya dan anugerah besar yang diberikan Allah SWT. Alhamdulillah, turut berbahagia untuk kalian.

Namun, tahukah? Bagi mereka yang belum beruntung pada seleksi ini, mungkin saja mereka berpikir Ramadhan ini adalah Ramadhan dengan cobaan yang cukup menekan dada. Tidak menyelahkan takdir Tuhan, namun lebih kepada diri yang dirasa kurang mampu memanfaatkan kesempatan yang ada bukan? Apalagi sebentar lagi Idul Fitri menyambut, kurang lebih 7 hari lagi dari saya menulis artikel ini. Pertanyaan yang muncul dari sanak saudara dan rekan-rekan orang tua adalah "Sekarang kuliah dimana? Jurusan apa?" dan seketika itu lidah serasa kelu. Adik-adik, kalian tidak sendiri. Saya juga pernah mengalami beberapa kegagalan saat ingin merasakan manisnya bangku perkuliahan.








Saya masih ingat benar, Ramadhan 2014 pukul 17.00 WIB tanggal 16 Juli 2014 lalu, ketika menekan tombol HASIL lalu muncul TIDAK DITERIMA, nafsu berbuka saya seketika hilang tak berbekas. Ingin menangis namun Ibu saya menguatkan. Dalam benak saya saat itu "Apa yang harus saya katakan saat keluarga bertanya nanti ya Allah?". Namun, saya berpikir positif, mungkin kebahagiaan saya masih ditunda. Mungkin Tuhan ingin saya berusaha lebih keras dan memberi tangis luka sebelum bahagia. Ramadhan itu ramadhan yang cukup berat, tapi juga penuh berkah. 
  

Karena Jalan Lain Selalu Ada... 

Setelah semua berlalu, saya lebih mempersiapkan diri baik mental maupun fisik untuk mengikuti serangkaian ujian mandiri. Satu per satu terlewati dan satu per satu pengumuman pun keluar. Satu per satu gagal, namun janji Allah benar adanya. Dibalik tangis dan luka bertubi-tubi yang diberikan, hadiah demi hadiah berdatangan. Tulisan hijau hingga biru yang 3x muncul di layar laptop saya membuat hati yang sudah sesak terasa diberi oksigen bertabung-tabung. Alhamdulillah. Saya memutuskan untuk memilih Universitas Brawijaya di jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan sebagai pilihan saya sebagai jembatan untuk menggapai mimpi-mimpi saya. Saya memutuskan melepas dua hadiah dari Allah lainnya, karena saya tahu hidup adalah pilihan dan setiap pilihan mempunyai resikonya masing-masing.

Untuk adik-adik saya yang belum beruntung di SBMPTN 2015 kemarin, percayalah dik, Tuhanmu tidak tidur, tidak jahat dan yakinlah Tuhanmu sedang mempersiapkan sesuatu indah yang akan diberikan kepada hamba-Nya yang benar-benar mau berusaha. Selamat berjuang di jalan lain, selamat bekerja keras, jangan lupa berdoa dan bersyukur apabila Tuhanmu telah mengirimkan hadiah-Nya atas kerja dan usahamu. 


Salam,

Casilda Aulia Rakhmadina




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seputar Ilmu dan Teknologi Pangan (Food Science and Technology)

Assalamualaikum wr. wb. Hai bloggies! Ketemu lagi dengan saya di malam nan sendu dan syahdu habis ujan yang baru aja berhenti hehe. Nah, kali ini saya bakalan share sedikit nih tentang jurusan kuliah saya. Yap, Teknologi Hasil Pertanian program studi Ilmu dan Teknologi Pangan atau bahasa kerennya Food Science and Technology. Di tulisan ini, In shaa Allah saya akan share mengenai apa aja yang dipelajari di program studi ini, prospek ke depannya bagaimana, title yang didapat nanti apa dan masih banyak lagi. Saya niatin bikin tulisan ini udah lama banget tapi baru kesampaian sekarang karena alhamdulillah program studi ini peminatnya tiap tahun terus meningkat dan dicari! Wah, mantab kan? Yuk langsung aja kita bedah, Ilmu dan Teknologi Pangan! What is Food Science and Technology? Ilmu dan Teknologi Pangan atau dikenal dengan istilah Food Science and Technology mempunyai dua pengertian yang berbeda. Food science atau ilmu pangan adalah ilmu yang mempelajari tentang reaksi fisik

Arti Nama *CASILDA* dalam SEJARAH ISLAM :)

Dia adalah Casilda, seorang gadis cantik tawanan gerombolan kaum muslimin. Katakanlah bahwa yang menawan Casilda adalah sebuah gerombolan. Sebab mereka terdiri dari anak-anak muda muslim yang mengalami nasib yang sama. Sama-sama diperlakukan sadis oleh orang Spanyol. Keluarga mereka habis dibantai. Desa mereka dibakar. Terbayang kembali dalam memori pemuda berusia dua puluh tahun yang bernama Ja’far. Desanya yang terletak di ketinggian gunung itu sebelum diserang oleh orang-orang Spanyol, merupakan  desa aman dan tentram. Ketentraman ini membuat desa-desa lain di sekitarnya merasa iri hati. Ketenangan desa dicapai melalui sebuah perjanjian antara pihak Spanyol dengan penduduk desa. Bahwa tentara Spanyol tidak akan mengusik ketenangan desa yang penduduknya semua muslim. Imbalannya ialah dengan menyerahkan upeti dalam jumlah yang sangat besar. Tetapi dasar Spanyol. Beberapa tentaranya haus darah. Mereka menyerang desa Santa Gumara yang dekat dengan Saragosa itu. Semua

Sajak : Diam Lebih Baik (Silent is better)

Amarah yang datang menghampiri Terkadang membuatku diperdaya Panas membara didalam dada Ah.. serasa semua terkena imbasnya Tapi aku lebih memilih diam Karena aku tahu, hanya diamlah cara terbaik meredam amarah Saat aku mendapati beribu kekecewaan Seakan hati ini tak kuat bertahan Ingin rasanya berteriak sekencang yang aku bisa Menyalahkan takdir yang diberikan Sang Kuasa Tapi aku lebih memilih diam Karena aku tahu, jika aku terlalu banyak membicarakan kekecewaan itu Maka ia akan semakin membakar hatiku Ketika aku bersedih Aku hanya bisa menahan Mencoba meredamnya lebih dalam Bahkan airmata yang telah menetespun, aku seka Dan sekali lagi Aku lebih memilih diam Karena aku tidak ingin membagi kesedihanku kepada orang lain Cukuplah aku dan Allah yang tahu Mungkin ini adalah salah satu hal yang sulit Mencintai seseorang dalam diam Diam-diam mendoakannya dalam malam Tak luput menyebut namanya didalam setiap doa yang terpenjat Kenapa lebih memilih diam? Karena aku