Langsung ke konten utama

Agricultural Food Competition 2015 Jenderal Soedirman University!

Assalamualaikum, selamat malam bloggers. Kali ini saya ingin membagi sedikit pengalaman saya mengikuti lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional yang bertempat di Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto Jawa Tengah. Jujur saja, ini memang bukan pertama kali saya mengikuti perlombaan di bidang kepenulisan ilmiah, namun ini merupakan kali pertama saya harus keluar dari Jawa Timur guna mengikuti tahap final yang mengharuskan tim saya untuk berangkat ke Purwokerto, Jawa Tengah. Oke, langsung saja ke ceritanya ya!

Buah Manecu Membawa Kami Menapakkan Kaki Disini...

Berawal dari keisengan kami membuat karya tulis ilmiah yang bertemakan diversifikasi pangan lokal berdaya saing global membawa kami berada disini, mendapatkan pengalaman berharga, bertemu dengan orang-orang hebat dari berbagai Universitas yang ada di Indonesia. Alhamdulillah, Allah  memberikan kami kesempatan untuk lolos sebagai 10 besar finalis. Hadiah yang menurut kami luar biasa dan tidak kami sangka-sangka sebelumnya. Kami mengangkat buah Manecu atau buah Sawo Hijau atau lebih dikenal dengan nama ilmiah Chrysophyllum cainito sebagai bahan baku utama dalam pembuatan produk kami yang kami angkat di karya tulis ilmiah yang kami buat. Judul karya tulis ilmiah kami, yaitu : TeaMo (Tea of Manecu(Chrsophyllum cainito)): Inovasi Minuman Berbahan Dasar Ekstrak Daun dan Buah Manecu sebagai Salah Satu Upaya Pemanfaatan Potensi Tanaman Lokal. Awalnya, saat kami diberi kabar melalui email sekitar pukul 9 malam jika tim kami lolos dan menjadi 10 besar finalis, kami bersyukur sekali karena kesempatan ini diberikan kepada kami. Namun, tidak dipungkiri kami sedikit bingung karena jujur saja kami belum pernah melakukan eksperimen dalam pembuatan produk teh kami sebelumnya. Metode yang kami gunakan dalam pembuatan karya tulis pun menggunakan metode analisa deskriptif, sehingga mengandalkan artikel dan jurnal-jurnal ilmiah dari penelitian sebelumnya. Saya sebagai pencetus ide dari produk ini berusaha memutar otak bagaimana caranya supaya mendapatkan bahan baku dari produk ini, karena pada waktu itu buah Manecu pun belum musim sehingga kamu kesulitan mencari bahan baku tersebut. Setelah berusaha mencari-cari bahan baku, dengan terpaksa saya memutuskan menggunakan subtitusi sawo-sawoan yang lain sebagai bahan bakunya, sedangkan untuk daunnya kami tetap menggunakan daun dari buah Manecu. 

Kurang lebih sekitar tanggal 8 Juni 2015 malam (saya agak lupa), saya dan rekan tim saya Fadli melakukan eksperimen guna mendapatkan formula terbaik untuk produk teh herbal TeaMo. Saat itu kebetulan rekan saya yang lain, Galih sedang berhalangan untuk bisa bergabung dalam eksperimen ini. Akhirnya saya dan Fadli pun mencoba sekitar 3x untuk bisa mendapatkan formula dari TeaMo. Setelah kurang lebih 1,5 jam akhirnya didapatkan formula terbaik untuk pembuatan TeaMo. Eksperimen ini kami lakukan mengingat kami harus mendemokan cara pembuatan TeaMo saat final di Universitas Jenderal Soedirman. Alhamdulillah, walaupun lelah tetapi terbayar sudah.

Singkat cerita, kami berangkat ke Purwokerto menggunakan kereta api dari Bangil - Purwokerto. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 10 jam. Cukup melelahkan, namun kami excited untuk mengikuti final ini. Rangkaian acara berlangsung dari tanggal 11 - 13 Juni 2015 yang terdiri dari bazar, food festival, final dan fieldtrip. Final dilaksanakan tanggal 12 Juni 2015 yang diawali dengan pembukaan kemudian dilanjutkan dengan demo memasak. Tim kami mendapatkan kloter pertama. Kami melakukan demo masak tanpa ada kesulitan berarti karena proses pembuatan tidak membutuhkan peralatan dan bahan yang rumit. Tetapi, ada insiden saat proses finishing, jari saya terpotong saat ingin memotong lemon untuk garnish. Hal tersebut cukup membuat saya panik dan cukup memakan waktu karena jari saya harus diperban. Alhamdulillah, semua berjalan cukup lancar walaupun ada insiden kecil yang sempat membuat sedikit keriweuhan.

Jam demi jam berlalu, tiba saatnya kami mempresentasikan produk kami dan power point yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pada saat presentasi, tiba-tiba layar LCD mati dan tidak bisa digunakan sehingga kami terpaksa melakukan presentasi secara manual. Beruntung, hal tersebut tidak berpengaruh terhadap penilaian dewan juri. Alhamdulillah, presentasi berjalan lancar. Setelah itu, kami mempersiapkan 30 sampel guna dites oleh panelis tak terlatih yang merupakan mahasiswa/i Universitas Jenderal Soedirman. Setelah panelis dipersilahkan untuk mencoba berbagai produk dari para finalis, kami merasa senang karena tester yang kami siapkan ludes dalam waktu sekejap, bahkan sampai-sampai banyak panelis yang menyakan dan terlihat kecewa karena tidak kebagian. Bukan hanya itu, yang membuat kami lebih bahagia lagi, resep teh herbal kami diminta oleh istri Bupati Banyumas dan rekan-rekan beliau. Fyi, istri Bupati adalah salah satu dewan juri dalam ajang AFC Season 8 ini. 

Pelangi di Baturraden, 13 Juni 2015

 

Setelah melewati rangkain acara final yang melelahkan, tiba saatnya rehat sejenak dengan melakukan fieldtrip ke daerah wisata Baturraden, Purwokerto Jawa Tengah.  Di tempat ini, terdapat air terjun yang dibawahnya ada sungai-sungai dengan air yang jernih. Sebagai finalis yang sehari sebelumnya mendapatkan pressure yang cukup berat, kami cukup menikmatinya. Air terjun yang membiaskan cahaya matahari menjadi tujuh warna pelangi, menyejukkan mata yang memandangnya. Bersama finalis-finalis lain, rasanya kami mendapatkan keluarga baru disini. Panitia-panitia yang ramah-ramah dan sangat sabar menghadapi kami yang bandel-bandel ini membuat kami serasa benar-benar dijamu sebagai tamu. Disana, kami berfoto-foto, menikmati makanan khas Purwokerto dan menaiki sepeda air. 

Setelah Baturraden, kami menuju pusat oleh-oleh khas Purwokerto. Seperti biasa, finalis cowok hanya duduk menunggu sembari melihat-lihat barang-barang / oleh-oleh, sedangkan finalis cewek sibuk dengan tumpukan belanjaan mereka. Namun saya memilih untuk membeli sekedarnya saja, melihat persediaan uang yang semakin menipis saat itu. Setelah puas berbelanja, kami diajak menuju kampus utama Universitas Jenderal Soedirman untuk melaksanakan sholat dzuhur dan berfoto di depan patung kuda kebanggaan civitas akademi UNSOED. Panas yang cukup menyengat membuat kami bergegas kembali ke Fakultas Pertanian. Sesampainya disana, kami dipersilahkan untuk makan lalu beristirahat sejenak sembari menunggu sholat ashar dan pengumuman pemenang. 


Saat-saat yang mendebarkan itu tiba, yakni pengumuman pemenang. Dan (gonna make it shorter)... kami belum mendapatkan kesempatan untuk memboyong piala itu kembali ke Malang. Juara ketiga disabet oleh Universitas Muhammadiyah Malang, juara kedua disabet oleh Universitas Diponegoro dan juara pertama disabet oleh Universitas Muhammadiyah Semarang. CONGRATULATIONS! Walaupun kami belum mendapatkan kesempatan tersebut, kami sungguh bahagia dan senang bisa berada disini, bertemu dengan orang-orang baru, orang-orang hebat dengan sejuta pengalaman dan cerita yang mengesankan, mengingat kami bertiga masih menginjak semester dua yang *kata mereka* sudah bagus karena sudah bisa mencapai final dalam kompetisi nasional Yang paling penting adalah kami mendapatkan teman sekaligus saudara baru disini, alhamdulillah. Kami bertiga berjanji tidak berhenti disini. Masih banyak kompetisi diluar sana yang menunggu untuk dimenangkan. Semangat! There must be another way dan another chance :)



NB: Dibawah ini merupakan link untuk melihat contoh proposal dari Karya Tulis Ilmiah kami, dilarang untuk mengcopy/menjiplak/merekayasa ya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seputar Ilmu dan Teknologi Pangan (Food Science and Technology)

Assalamualaikum wr. wb. Hai bloggies! Ketemu lagi dengan saya di malam nan sendu dan syahdu habis ujan yang baru aja berhenti hehe. Nah, kali ini saya bakalan share sedikit nih tentang jurusan kuliah saya. Yap, Teknologi Hasil Pertanian program studi Ilmu dan Teknologi Pangan atau bahasa kerennya Food Science and Technology. Di tulisan ini, In shaa Allah saya akan share mengenai apa aja yang dipelajari di program studi ini, prospek ke depannya bagaimana, title yang didapat nanti apa dan masih banyak lagi. Saya niatin bikin tulisan ini udah lama banget tapi baru kesampaian sekarang karena alhamdulillah program studi ini peminatnya tiap tahun terus meningkat dan dicari! Wah, mantab kan? Yuk langsung aja kita bedah, Ilmu dan Teknologi Pangan! What is Food Science and Technology? Ilmu dan Teknologi Pangan atau dikenal dengan istilah Food Science and Technology mempunyai dua pengertian yang berbeda. Food science atau ilmu pangan adalah ilmu yang mempelajari tentang reaksi fisik

Arti Nama *CASILDA* dalam SEJARAH ISLAM :)

Dia adalah Casilda, seorang gadis cantik tawanan gerombolan kaum muslimin. Katakanlah bahwa yang menawan Casilda adalah sebuah gerombolan. Sebab mereka terdiri dari anak-anak muda muslim yang mengalami nasib yang sama. Sama-sama diperlakukan sadis oleh orang Spanyol. Keluarga mereka habis dibantai. Desa mereka dibakar. Terbayang kembali dalam memori pemuda berusia dua puluh tahun yang bernama Ja’far. Desanya yang terletak di ketinggian gunung itu sebelum diserang oleh orang-orang Spanyol, merupakan  desa aman dan tentram. Ketentraman ini membuat desa-desa lain di sekitarnya merasa iri hati. Ketenangan desa dicapai melalui sebuah perjanjian antara pihak Spanyol dengan penduduk desa. Bahwa tentara Spanyol tidak akan mengusik ketenangan desa yang penduduknya semua muslim. Imbalannya ialah dengan menyerahkan upeti dalam jumlah yang sangat besar. Tetapi dasar Spanyol. Beberapa tentaranya haus darah. Mereka menyerang desa Santa Gumara yang dekat dengan Saragosa itu. Semua

Sajak : Diam Lebih Baik (Silent is better)

Amarah yang datang menghampiri Terkadang membuatku diperdaya Panas membara didalam dada Ah.. serasa semua terkena imbasnya Tapi aku lebih memilih diam Karena aku tahu, hanya diamlah cara terbaik meredam amarah Saat aku mendapati beribu kekecewaan Seakan hati ini tak kuat bertahan Ingin rasanya berteriak sekencang yang aku bisa Menyalahkan takdir yang diberikan Sang Kuasa Tapi aku lebih memilih diam Karena aku tahu, jika aku terlalu banyak membicarakan kekecewaan itu Maka ia akan semakin membakar hatiku Ketika aku bersedih Aku hanya bisa menahan Mencoba meredamnya lebih dalam Bahkan airmata yang telah menetespun, aku seka Dan sekali lagi Aku lebih memilih diam Karena aku tidak ingin membagi kesedihanku kepada orang lain Cukuplah aku dan Allah yang tahu Mungkin ini adalah salah satu hal yang sulit Mencintai seseorang dalam diam Diam-diam mendoakannya dalam malam Tak luput menyebut namanya didalam setiap doa yang terpenjat Kenapa lebih memilih diam? Karena aku