Langsung ke konten utama

First of all is begun here, National Food Technology Competition 2015

Pengalaman akan tetap menjadi guru terbaik bukan? Yap! Tepat.
Bermula dari hobi menulisku, aku menemukan rhytheme dari gaya tulisanku, yakni menjurus ke arah karya tulis ilmiah. Bertemu dengan dua partner hebat yang kocak pula, kami bekerjasama dengan baik hingga saat ini. Bersyukur Allah memilihkan dua partner ini. Walaupun laki-laki, tapi mereka tidak melalaikan tugasnya. Singkat cerita, saat itu kami nekat untuk mendaftar sebuah kompetisi karya tulis ilmiah nasional di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya, yakni Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Hal tersebut menjadi pengalaman pertama kami setelah sebelumnya kami mengikuti kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Baru tingkat Fakultas. 

Pada kompetisi kali ini, tema yang diusung berupa inovasi pangan berbahan dasar bahan pangan lokal. Tema tersebut memudahkan kami karena memang berkesinambungan dengan bidang kami, yakni teknologi pangan. Proses pembuatan proposal tersebut cukup melelahkan, bahkan kami pun sering begadang hingga larut malam untuk menyelesaikan ini semua. Sampai pada akhirnya tiba hari H pengumpulan proposal, namun sayangnya proposal kami belum mendapatkan persetujuan dari dekan pada hari kamisnya. Hari Jumat kami sudah harus mengirimkan proposal tersebut pada panitia. Dengan terpaksa, saya dan fadli berangkat ke surabaya guna memberikan proposal kepada panitia. Kami berdua benar-benar kelelahan saat itu, namun alhamdulillah hasil tidak meghianati usaha. Kami dinyatakan lolos dan masuk ke babak final 20 hari kemudian. 

Singkat cerita, tanggal 5 Juni kami berangkat ke Surabaya guna mengikuti final keesokan harinya. Persiapan kami memang dirasa sudah cukup. Kami berdoa semoga diberi kelancaran untuk mengikuti final esok hari. Pada tanggal 6 Juni 2015, kami melangsungkan final. Kami cukup nervous karena itu merupakan pengalaman pertama kami. Ditambah lagi, kami baru tau kalau kompetitor kami yakni mahasiswa yang sudah menginjak semester 6 hingga 10, sementara kami baru semester 2. Kami pasrah, cukup berdoa saja.

Kami mendapat giliran nomor 5 pada saat presentasi. Alhamdulillah, Allah memberi kesempatan pada kami untuk melihat finalis lainnya mempresentasikan karya mereka terlebih dahulu, sehingga kamu bisa mengevaluasi penampilan kami nanti. Satu per satu berlalu, tiba saatnya kelompok kami maju. Kami melewatinya dengan lancar dan baik. Namun, para juri sangat teliti, kami mendapatkan serangan bertubi-tubi, namun kami dapat mengatasinya walau sempat terseok karena keterbatasan ilmu pengetahuan. Maklum, kami masih semester 2. 

Singkat cerita, pengumuman dari finalis tiba. Sudah kami tebak, kami belum beruntung. Namun, kami mendapatkan banyak pelajaran dan motivasi dari rekan-rekan finalis lainnya dikarenakan kami masih semester dua namun kami berhasil masuk final. Banyak dari mereka memuji, namun bagi kami itu merupakan cambuk keras agar kami tidak terlena dan berhenti disini. Pengalaman yang luar biasa yang tidak mungkin kami dapatkan di lingkungan kampus dan kelas saja. Terimakasih atas kesempatannya.. Sampai jumpa tahun depan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seputar Ilmu dan Teknologi Pangan (Food Science and Technology)

Assalamualaikum wr. wb. Hai bloggies! Ketemu lagi dengan saya di malam nan sendu dan syahdu habis ujan yang baru aja berhenti hehe. Nah, kali ini saya bakalan share sedikit nih tentang jurusan kuliah saya. Yap, Teknologi Hasil Pertanian program studi Ilmu dan Teknologi Pangan atau bahasa kerennya Food Science and Technology. Di tulisan ini, In shaa Allah saya akan share mengenai apa aja yang dipelajari di program studi ini, prospek ke depannya bagaimana, title yang didapat nanti apa dan masih banyak lagi. Saya niatin bikin tulisan ini udah lama banget tapi baru kesampaian sekarang karena alhamdulillah program studi ini peminatnya tiap tahun terus meningkat dan dicari! Wah, mantab kan? Yuk langsung aja kita bedah, Ilmu dan Teknologi Pangan! What is Food Science and Technology? Ilmu dan Teknologi Pangan atau dikenal dengan istilah Food Science and Technology mempunyai dua pengertian yang berbeda. Food science atau ilmu pangan adalah ilmu yang mempelajari tentang reaksi fisik

Arti Nama *CASILDA* dalam SEJARAH ISLAM :)

Dia adalah Casilda, seorang gadis cantik tawanan gerombolan kaum muslimin. Katakanlah bahwa yang menawan Casilda adalah sebuah gerombolan. Sebab mereka terdiri dari anak-anak muda muslim yang mengalami nasib yang sama. Sama-sama diperlakukan sadis oleh orang Spanyol. Keluarga mereka habis dibantai. Desa mereka dibakar. Terbayang kembali dalam memori pemuda berusia dua puluh tahun yang bernama Ja’far. Desanya yang terletak di ketinggian gunung itu sebelum diserang oleh orang-orang Spanyol, merupakan  desa aman dan tentram. Ketentraman ini membuat desa-desa lain di sekitarnya merasa iri hati. Ketenangan desa dicapai melalui sebuah perjanjian antara pihak Spanyol dengan penduduk desa. Bahwa tentara Spanyol tidak akan mengusik ketenangan desa yang penduduknya semua muslim. Imbalannya ialah dengan menyerahkan upeti dalam jumlah yang sangat besar. Tetapi dasar Spanyol. Beberapa tentaranya haus darah. Mereka menyerang desa Santa Gumara yang dekat dengan Saragosa itu. Semua

Sajak : Diam Lebih Baik (Silent is better)

Amarah yang datang menghampiri Terkadang membuatku diperdaya Panas membara didalam dada Ah.. serasa semua terkena imbasnya Tapi aku lebih memilih diam Karena aku tahu, hanya diamlah cara terbaik meredam amarah Saat aku mendapati beribu kekecewaan Seakan hati ini tak kuat bertahan Ingin rasanya berteriak sekencang yang aku bisa Menyalahkan takdir yang diberikan Sang Kuasa Tapi aku lebih memilih diam Karena aku tahu, jika aku terlalu banyak membicarakan kekecewaan itu Maka ia akan semakin membakar hatiku Ketika aku bersedih Aku hanya bisa menahan Mencoba meredamnya lebih dalam Bahkan airmata yang telah menetespun, aku seka Dan sekali lagi Aku lebih memilih diam Karena aku tidak ingin membagi kesedihanku kepada orang lain Cukuplah aku dan Allah yang tahu Mungkin ini adalah salah satu hal yang sulit Mencintai seseorang dalam diam Diam-diam mendoakannya dalam malam Tak luput menyebut namanya didalam setiap doa yang terpenjat Kenapa lebih memilih diam? Karena aku