Langsung ke konten utama

Seputar Ilmu dan Teknologi Pangan (Food Science and Technology)

Assalamualaikum wr. wb. Hai bloggies! Ketemu lagi dengan saya di malam nan sendu dan syahdu habis ujan yang baru aja berhenti hehe. Nah, kali ini saya bakalan share sedikit nih tentang jurusan kuliah saya. Yap, Teknologi Hasil Pertanian program studi Ilmu dan Teknologi Pangan atau bahasa kerennya Food Science and Technology. Di tulisan ini, In shaa Allah saya akan share mengenai apa aja yang dipelajari di program studi ini, prospek ke depannya bagaimana, title yang didapat nanti apa dan masih banyak lagi. Saya niatin bikin tulisan ini udah lama banget tapi baru kesampaian sekarang karena alhamdulillah program studi ini peminatnya tiap tahun terus meningkat dan dicari! Wah, mantab kan? Yuk langsung aja kita bedah, Ilmu dan Teknologi Pangan!



What is Food Science and Technology?
Ilmu dan Teknologi Pangan atau dikenal dengan istilah Food Science and Technology mempunyai dua pengertian yang berbeda. Food science atau ilmu pangan adalah ilmu yang mempelajari tentang reaksi fisika, kimia dan biologi yang terjadi pada bahan pangan serta konsep-konsep yang mendasari pengolahan pangan. Sementara, food technology atau teknologi pangan adalah bentuk pengaplikasian dari ilmu pangan berupa pemilihan, pengawetan, proses, pengemasan, distribusi dan keamanan bahan pangan.  

Jadi, dapat disimpulkan bahwa: Studi tentang ilmu dan teknologi pangan adalah multi-disiplin, yang melibatkan penerapan kimia ilmu-ilmu dasar, gizi, teknik, mikrobiologi dan perkembangan penelitian terbaru dalam penanganan, pengolahan pengawetan, keamanan dan pengemasan bahan pangan dari peternakan, perikanan maupun pertanian hingga ke piring konsumen.

So, what does a Food Technologist or Food Scientist actually do?
Seperti yang telah diketahui, industri pangan merupakan industri terbesar di dunia. Industri ini seperti tidak ada matinya selama masih ada manusia yang membutuhkan makan di planet ini. Melihat hal tersebut, industri-industri pangan tentu membutuhkan profesional yang sangat terlatih dalam ilmu dan teknologi pangan untuk menjamin paokan, kualitas dan keamanan bahan pangan yang akan diproduksi. Ilmuwan pangan menerapkan konsep ilmu kimia, biokimia, mikrobiologi dan rekayasa untuk penelitian, pengembangan, proses, evaluasi, paket dan pangsa pasar,

Ilmuwan pangan juga menentukan kualitas dan sifat dari bahan pangan, termasuk gizi, rasa, warna, tekstur, umur simpan dan palatailitas  bahan pangan dengan menggunakan pengujian, teknik sensorik biokimia dan mikrobiologi. Food technologist menerapkan pengetahuan mereka tentang ilmu pangan untuk desain dan mengelola fasilitas dan peralatan yang terlibat dalam proses pengolahan dan penyimpanan bahan pangan.

Food scientists dan food technologist juga ikut terlibat dalam penelitian dan pengembangan produk pangan dan teknologi baru dalam pengolahan bahan pangan. 


How about career opportunities of Food Scientists and Technologist?
Seiring dengan industri pangan yang semakin berkembang, permintaan akan lulusan teknologi pangan juga semakin tinggi. Lulusan Ilmu dan Teknologi pangan mempunyai kesempatan di berbagai bidang profesional, termasuk jaminan kualitas pangan, penelitian dan pengembangan produk dan teknologi baru, mikrobiologi, konsultasi teknis serta penjualan dan pemasaran. Selain itu, potensi lain dari lulusan Ilmu dan Teknologi Pangan yakni menjadi pengusaha, seperti pemasok bahan pangan dan produsen, produsen minuman, jaringan supermarket, rumah sakit, lembaga pengajaran dan lain ebagainya. Untuk instansi, lulusan Ilmu dan Teknologi Pangan dapat bekerja di laboratorium penelitian negara, balai penelitian, Badan Pengawas Obat dan Makanan dan lain sebagainya.

Ini nih 9 fakta unik  kuliah di jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan!

1. Percaya nggak percaya, sebagian besar mahasiswa yang kuliah di jurusan ini awalnya hanya iseng, coba-coba atau tertarik dengan kata-kata 'TEKNOLOGI' yang katanya mirip teknik



Yap, ini betul sekali haha. Menurut survei acak yang pernah saya pribadi lakukan, sebagian besar teman-teman saya yang masuk ke jurusan ini nggak paham bahkan nggak ngerti sama jurusan ini wkwk. Mereka tergiur dengan kata-kata TEKNOLOGI yang kesannya kece mirip teknik. Tapi alhamdulillah, saya memilih jurusan ini memang karena awalnya ada salah satu teman saya yang sekarang kuliah di Teknologi Pangan Hasil Pertanian UGM yang dulunya memberikan saya pencerahan tentang jurusan ini hehehe... Kemudian saya menyelidiki dan klop dengan jurusan ini! Mantaplah... Oh iya. FYI, gelar yang bakalan didapet dari lulusan teknologi pangan bergantung pada dimana jurusan ini bernaung ya. Kalau di Universitas Brawijaya, karena jurusan ini bernaung di bawah Fakultas Teknologi Pertanian, jadi gelar yang di dapat yakni S.TP (Sarjana Teknologi Pertanian).

2. Jurusan "Masak-memasak" katanya....


Heits! Tenang aja, kalian bukan orang pertama yang mengira jurusan ini adalah jurusan masak memasak, hiks. Awalnya.. saya juga berpikiran "ah, enak nih banyak masaknya!" tapi saya salah besyaaar pake "Y" hehehe.... Di jurusan ini LEBIH DARI SEKEDAR MEMASAK, tapi juga diajari cara untuk mengolah bahan pangan mentah sampe bahan pangan siap santap dengan segala reaksi kimia, cara olah yang baik agar menghasilkan produk pangan yang sesuai standar yang ada, memperhatikan keamanan pangan, toksisitas, dampak kesehatannya, nutrisinya.... banyaaakkkk.... dan saya menyadari, betapa beruntungnya saya bisa masuk di jurusan ini. Hamdalah! Hehe..

3. Kalau beli makanan atau minuman yang dicek pertama adalah, KOMPOSISI!

Ada untungnya masuk di jurusan ini, dulu yang awalnya saya sangat bodo amat dengan makanan yang saya makan, sekarang dengan ilmu yang saya miliki, saya sangat berhati-hati dalam memilih makanan atau minuman yang akan saya konsumsi. Bukan saya aja sih, terkadang saat saya keluar dengan teman atau keluarga, saya selalu menjadi yang pertama mengambil produk pangan untuk dilihat dulu komposisinya wkwk. Kalau tidak sesuai, saya langsung aja ngomel-ngomel untuk tidak lagi membeli produk tersebut hihihihi... setidaknya bermanfaat yaa untuk menjaga kesehatan sanak keluarga dan rekan-rekan.

4. Konsultan gratis!

Tak jarang, keluarga saya terutama Ibu sering menanyakan pada saya bagaimana menyimpan sayur, buah dan bahan-bahan pangan lainnya dengan baik agar tidak cepat busuk. Terkadang, saat beliau menemui salah satu masakannya udah mulai dirasa tidak beres, langsung saja beliau tanya "Kak, ini kenapa ya? Masih boleh dimakan nggak? Nanti keracunan nggak ya? Ini baru seminggu kak tapi kok warnanya gini ya?" hihihi.. Bukan cuma itu, terkadang adik saya pun kerap bertanya "Kak ini udah lewat expired kalo aku makan gapapa nggak? Tapi nggak ada item-itemnya sama ijo-ijonya (khamir  dan kapang) berarti nggak papa ya?". Yha, paling tidak ada konsultan makanan gratis di rumah.. HAHA.

5. Tiada hari tanpa praktikum dan laporan. Capek sih, tapi....

Jangan pernah berharap kuliah di jurusan yang ada embel-embel teknik atau teknologi bakalan terbebas dari praktikum, jangan coba-coba berharap..... wkwk. Rasanya seperti sayur tanpa garam kalau teknologi pangan tanpa praktikum. Sudah akrab dengan namanya asisten praktikum, laporan, revisi, jas lab, masker, nametag, sarung tangan lateks, mikroba, mikroskop dan teman-temannya. Praktikum bisa sampai malem, malem banget malah (tapi yang cowo). Kalo udah destruksi atau preparasi udah sampe berakar rasanya di laboratorium, hiks! Tapi..... dibalik itu kalian dapat keuntungan besar. Yap, tepat! Makanan minuman gratis! Wkwk.. walaupun hanya di praktikum tertentu aja sih, tapi itulah asiknya hehehe.

6. Kalian nggak bakal jadi mahasiswa KUPU alias KULIAH-PULANG, karena di jurusan ini kalian bisa asah soft-skill kalian secara maksimal



Seperti yang udah disampaikan sebelumnya kalo industri pangan itu nggak pernah mati selama ada manusia yang butuh makan di bumi ini, begitu pula inovasi pangan yang pasti bakal terus berkembang kan hehe. Yap, di jurusan ini kalian bisa mengasah kreativitas ide kalian dengan cara membuat inovasi-inovasi baru untuk kemudian mengikuti kompetisi-kompetisi bergengsi di bidang pangan. Inovasi di bidang ini tidak hanya meliputi makanan dan minuman dari olahan hasil pertanian segar, tapi bisa juga dari limbah proses produksi bahan pangan lho! Karena cakupan yang luas, teknologi pangan pun juga bisa ikut berinovasi di bidang perikanan, peternakan, pertanian bahkan ilmu kesehatan. Kece kan! Saya mendapatkan banyaaaaaakkkk inspirasi di jurusan ini. Dulunya saat SMA saya tidak pernah mengikuti yang namanya Karya Ilmiah Remaja atau sejenisnya, tapi setelah saya mempelajari teknologi pangan, berkecimpung di jurusan ini, alhamdulillah jurusan teknologi pangan telah membawa saya berjalan-jalan ke beberapa universitas di Indonesia dan memberikan begitu banyak pengalaman serta dapat bertemu orang-orang hebat dari berbagai universitas dan kalangan. Blessed I have chosen to be here...

7. Dengan bekal ilmu yang kalian miliki, kalian bakal punya cita-cita buat bikin usaha di bidang pangan

Hampir sebagian besar teman-teman satu jurusan yang saya tanya mengenai cita-cita mereka ke depan yakni menjadi seorang pengusaha di bidang pangan. Kenapa? Karena dengan berbagai pengalaman praktikum pengolahan ini dan itu akan membuat sebagian besar mahasiswa jurusan ini mmepunyai otak bisnis yang berkembang dan dapat melihat bahkan menciptakan peluang.
Tidak jarang ditemui, mahasiswa yang memulai bisnis karena membuat karya tulis, bisnis plan atau PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) Bidang Kewirausahaan. Memang jurusan ini menyuguhkan banyak ide baru dan unik dalam bidang pangan dengan bekal ilmu yang dimiliki.

 
8. Fieldtrip ke pabrik-pabrik pangan, bukan sekedar tau caranya makan tapi mulai dari proses awal sampai tahap pengemasan

Kuliah di jurusan ini itu asik, seriusan hehe. Kalian bisa berkunjung ke pabrik-pabrik olahan pangan, seperti Nestle, Sari Roti, Yakult dan lain sebagainya. Nggak cuma haha-hihi saat berkunjung, tapi kalian bisa melihat langsung proses bahan pangan mentah hingga dikemas untuk kemudian didistribusikan kepada konsumen. Jadi, nggak cuma tau cara makannya aja dong yaa... hehehe
Nah, kalau kalian mujur, kalian bakal pulang dengan senyuman dan perut kenyang karena bingkisan menyenangkan dari Tuan. Lumayan kan ngurangin uang jajan, bisa ditabung hihihi.

9. Kalau kamu sudah jadi mahasiswa Teknologi Pangan, berbanggalah. Karena selama manusia masih membutuhkan makanan, selama itu pula ilmumu akan digunakan dan bermanfaat!

Pangan merupakan salah satu aspek paling mendasar yang dibutuhkan oleh manusia. Hampir bisa dibilang, aspek ini hampir tidak mungkin dapat ditinggalkan. So, buat kalian yang sudah jadi mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan, jangan menyesal karena telah memilih jurusan ini. Kalian mendapatkan ilmu tentang bahan pangan yang merupakan aspek paling mendasar manusia, hingga ilmu untuk berwirausaha. Bersyukurlah bahwa ilmu yang didapatkan akan sangat bermanfaat bagi masyarakat luas, karena 'selama manusia masih membutuhkan makanan, maka selama itu pula ilmumu akan digunakan'.
  
Nah! Itu tadi sekilas tentang Ilmu dan Teknologi Pangan. Bagaimana? Sudah tertarik? Hehe. Buat yang masih ragu, kalian bisa lihat kecenya teknologi pangan di : www.ift.org disitu wawasan kalian bakal terbuka lebar mengenai jurusan ini. Di Indonesia terdapat beberapa perguruan tinggi negeri dengan program studi Ilmu dan Teknologi Pangan, seperti:

1. Institut Pertanian Bogor (Akreditasi Internasional IFT)
2. Universitas Brawijaya (Akreditasi Internasional IFT)
3. Universitas Gadjah Mada
4. Universitas Padjajaran
5. Universitas Negeri Sebelas Maret
6. Universitas Jenderal Soedirman
7. Universitas Diponegoro
8. Universitas Pembangunan Nasional
9. Universitas Jember
10. Institut Teknologi Bandung
11. Universitas Andalas
12. Universitas Sriwijaya

Dan masih banyaaaaaaakkkk lagi yang nggak bisa disebutkan satu-satu. Kalian bisa search sendiri ya di google hehe. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kalian tentang Ilmu dan Teknologi Pangan. Terimakasih! Wassalamu'alaikum :)


Penulis: Casilda Aulia Rakhmadina
Source:
www.ift.org
http://healthsciences.curtin.edu.au/schools-and-departments/public-health/discipline-areas/food-science-and-technology/
http://www.hipwee.com/daripembaca/lika-liku-kehidupan-yang-hanya-dipahami-oleh-mereka-yang-kuliah-di-jurusan-teknologi-pangan/
http://images.wisegeek.com/scientist-in-lab-coat-with-microscope-plants-and-vegetables.jpg









 


Komentar

  1. Mantaaab cas so greeat spextra numpang promosi disini huehehehe

    btw visit blog ku juga yaa huehehe http://emeraldfalahbrayoga.blogspot.co.id/2016/02/bertemu-dosen-pembimbing-akademik.html?showComment=1454409389599#c2365398280744746406

    BalasHapus
  2. Already Em! Thank you for visiting yha hihi

    BalasHapus
  3. Selamat pagi. Kak mau tanya, cowo yg masuk jurusan teknologi pangan ini banyak gak sih? Saya mau masuk teknologi pangan tapi saya masih ragu, ngeri cowo nya sedikit. Mohon infonya..

    BalasHapus
  4. Selamat pagi Zulfahmi, terimakasih sudah berkunjung. Alhamdulillah di Teknologi Pangan UB sendiri laki-lakinya kian tahun kian bertambah tapi jangan dibandingkan sama Fakultas Teknik ya hehe pasti beda jauh. Tenang aja, banyak kok ngga sesedikit yang kamu bayangin. Di dunia kerja pun, lulusan teknologi pangan yang ditempatkan di posisi Quality Control atau Product Development kebanyakan laki-laki, jadi gausah khawatir ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kira2 berapa perbandingan ny antara cowo dgn ceweknya kak?

      Hapus
  5. antara 1:3 dan 1:2 masing-masing angkatan berbeda :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Alhamdulillah.. Syukur atuh kalau gitu, jadi udh ada bayangin dikit. Oya kak mau tanya lagi, saya kan dari smk akuntansi, apakah bisa masuk jurusan ini..? Soalnya saya tidak pernah menyentuh pelajaran IPA sedikit pun? Kal0 bisa, apa aja yg harus dipersiapkan kak?

      Hapus
  6. Kalau untuk hal tersebut, saya kurang paham dik. Setiap jurusan memiliki persyaratan berbeda. Untuk di Brawijaya, bisa di cek di selma.ub.ac.id / ub.ac.id / thp.ub.ac.id semoga membantu :)

    BalasHapus
  7. Oke kak makasih banyak ya infonya.. (y)

    BalasHapus
  8. Halo ka, aku mau tanya beberapa pertanyaan nih
    1. Kakak masuk tekpang UB lewat jalur apa ya?
    2. Tekpang itu selalu berhubungan dengan biologi, kimia dan mtk tapi aku sangat lemah di mtk ka. Kira kira apa aku bisa bisa bersaing kalau masuk jurusan tekpang?
    3. Menurut kakak prospek kerja ilmu gizi dan tekpang itu lebih menjanjikan yang mana ya ka? Soalnya aku masih bimbang diantara kedua jurusan itu
    4. Apakah ada syarat minimal IPK untuk lulus dan ada sistem DO kalau IPK tidak memenuhi persyaratan?
    Terima kasih sebelumnya ka

    BalasHapus
  9. Halo anon, maaf ya baru buka blog lagi. Saya jawab sesuai poin yaa:

    1. Saya masuk lewat jalur mandiri. Tapi tekpang juga dibuka lewat SNMPTN & SBMPTN kok, untuk info berapa jumlah mahasiswa yang diterimanya lgsg cek di web resmi ya (biasaya di selma.ub.ac.id)

    2. Tekpang itu cenderung ke kimia, biologi, mikrobiologi, ada matematika (di awal doang), dan fisika (ini sampe semester 6 kalo ngga salah tapi proporsinya ngga sebanyak kimia, bio, dan mikrobiologi). Tenang aja, bisa bgt kok! Nanti ngalir sendiri dan menyesuaikan sendiri. Ngga terlalu banyak matematiknya. Tapi pasti kalo saintek, matematika selalu ada. Cuma kalo tekpang ini hanya dasar2 aja kok di semester 1 (di UB ya, saya gatau kalo di tekpang lain hehe)

    3. Saya jawab sesuai kapasitas saya yg kuliah di tekpang ya. Untuk tekpang sendiri, semakain kesini prospeknya semakin besar karena perkembangan ilmu teknologi dan dunia pangan semakin pesat. Bisa dibuktiin skrg banyak univ2 yang berlomba-lomba buka jurusan ilmu dan teknologi pangan, misalnya ITB. Prospeknya sendiri sangat luas dik. Kita bisa jadi wirausaha bidang pangan dan sejenisnya, kerja di pemerintahan bisa (BPOM, LIPI, LITBANG, BPTP dan balai besar lainnya dibawah pemerintah), kerja di perusahaan2 bidang pangan bisa bgt (biasanya di bagian quality control atau research and develpment jd ngontrol kualitas bahan pangan dan produknya serta mengembangkan produk pangan). Perlu diketahui, pangan itu luaaaasssssss bgt cakupannya, tekpang ini "berfungsi" mengolah prduk pangan mentah jadi siap makan dan diperhatikan mutu, kualitas, keamanan, dll. Pokoknya seru dan luas bgt kesempatan kerjanya hehe.

    4. Kalau di UB, saya lupa apakah ada minimal IPK. Tapi sepertinya ada dik. Kalau mau aman ya minimal 3.00 ya hehe. Kalau sistem DO seingat saya kalau ngga lulus2 sampai memakan waktu kuliah 7 tahun, bisa kena DO. Tapi skrg saya dengar ada wacana kalo ngga lulus2 5 tahun bisa DO jg. Aturannya bisa berubah sih. Tapi diusahakan 4 tahun yaa, bisa kok pasti :)

    Jangan takut masuk tekpang ya. Seru bgt kok! Terus satu lagi, kalo masuk jurusan apapun jgn asal masuk tapi bener2 cintai jurusan yg adik pilih. In shaa allah lebih enjoy kuliahnya nanti. Good luck!

    BalasHapus
  10. kakk, aku numpang tanya dongg di fakultas ini fisikanya gimana ya kak? soalnya aku lemah banget si fisika

    BalasHapus
  11. Hai! Maaf ya baru aktif blog lagi karena saya sdg proses menyelesaikan ujian akhir. Disini fisika tetep ada tapi sekitar 30-35% aja :)

    BalasHapus
  12. Kak maaf mau tanya, aku kan maba tekpang, kalau boleh tau kakak dulu dpt brp sks? Soalnya aku dapat 186 sks, apa bisa saya menyelesaikan masa perkuliahan saya 3.5-4 tahun? Karena mengingat jumlah sks saya yang sangat banyak:') terima kasih :)

    BalasHapus
  13. Hai, maaf baru balas komennya. Saya ambil total sampai lulus 145 SKS. Kalau untuk 186 SKS itu banyak banget. Saya sarankan coba diskusi dengan dosen pembimbing akademiknya untuk masalah masa studi, soalnya setiap universitas punya kebijakan terkait SKS sendiri-sendiri. Saya ngga bisa bilang ngga bisa atau bisa karena sepertinya sistemnya berbeda. Semangat ya :)

    BalasHapus
  14. Boleh minta sarannya dari tekpang Undip, UB, UNS, UNPAD. 1-4

    BalasHapus
  15. Hai, terimakasih sudah berkunjung. As I know, beberapa universitas punya program studi teknologi pangan. Untuk yang sudah punya akreditasi Internasional dari IFT (Institute of Food Technology) hanya Institut Pertanian Bogor dan Universitas Brawijaya Malang dan keduanya juga telah mendapat akreditasi A dari BAN PT. Tetapi, Universitas Gadjah Mada juga punya teknologi pangan yang bagus dan sudah akreditasi A. Untuk UNS sepengetahuan saya waktu saya masuk di 2014 masih B dan UNDIP akreditasi C, tetapi saya tidak mengikuti perkembangan akreditasinya lagi setelah itu. Mungkin kamu bisa check di masing-masing universitas yang kamu sebutkan tadi untuk akreditasinya, harusnya sudah ada perubahan/peningkatan akreditasi. In syaa Allah sudah ada lengkap juga. Semoga membantu!

    BalasHapus

Posting Komentar

Thank you for visiting

Postingan populer dari blog ini

Arti Nama *CASILDA* dalam SEJARAH ISLAM :)

Dia adalah Casilda, seorang gadis cantik tawanan gerombolan kaum muslimin. Katakanlah bahwa yang menawan Casilda adalah sebuah gerombolan. Sebab mereka terdiri dari anak-anak muda muslim yang mengalami nasib yang sama. Sama-sama diperlakukan sadis oleh orang Spanyol. Keluarga mereka habis dibantai. Desa mereka dibakar. Terbayang kembali dalam memori pemuda berusia dua puluh tahun yang bernama Ja’far. Desanya yang terletak di ketinggian gunung itu sebelum diserang oleh orang-orang Spanyol, merupakan  desa aman dan tentram. Ketentraman ini membuat desa-desa lain di sekitarnya merasa iri hati. Ketenangan desa dicapai melalui sebuah perjanjian antara pihak Spanyol dengan penduduk desa. Bahwa tentara Spanyol tidak akan mengusik ketenangan desa yang penduduknya semua muslim. Imbalannya ialah dengan menyerahkan upeti dalam jumlah yang sangat besar. Tetapi dasar Spanyol. Beberapa tentaranya haus darah. Mereka menyerang desa Santa Gumara yang dekat dengan Saragosa itu. Semua

Sajak : Diam Lebih Baik (Silent is better)

Amarah yang datang menghampiri Terkadang membuatku diperdaya Panas membara didalam dada Ah.. serasa semua terkena imbasnya Tapi aku lebih memilih diam Karena aku tahu, hanya diamlah cara terbaik meredam amarah Saat aku mendapati beribu kekecewaan Seakan hati ini tak kuat bertahan Ingin rasanya berteriak sekencang yang aku bisa Menyalahkan takdir yang diberikan Sang Kuasa Tapi aku lebih memilih diam Karena aku tahu, jika aku terlalu banyak membicarakan kekecewaan itu Maka ia akan semakin membakar hatiku Ketika aku bersedih Aku hanya bisa menahan Mencoba meredamnya lebih dalam Bahkan airmata yang telah menetespun, aku seka Dan sekali lagi Aku lebih memilih diam Karena aku tidak ingin membagi kesedihanku kepada orang lain Cukuplah aku dan Allah yang tahu Mungkin ini adalah salah satu hal yang sulit Mencintai seseorang dalam diam Diam-diam mendoakannya dalam malam Tak luput menyebut namanya didalam setiap doa yang terpenjat Kenapa lebih memilih diam? Karena aku