Langsung ke konten utama

TAUHID: PIMPI IPB 2015 adalah Jawaban Atas Awal Tauhidku

Assalamualaikum wr. wb. Alhamdulillah, Allah masih kasih aku kesehatan dan kesempatan buat nulis lagi di blog ini. Nyempet-nyempetin waktu disela-sela kesibukan yang alhamdulillah Masya Allah luaaaarrrrrrr biasaaaaaaaaaaaaah! Hehe, lebay ya? Maaf-maaf.

Pada pagi hari ini, tepatnya sih tanggal 24 Agustus 2015, aku cuma pengen sharing tentang pengalamanku aja. Semoga bisa menginsipirasi dan menggugah semangat kalian dalam beribadah, hehe. Aku juga masih terus belajar, tapi Alhamdulillah sekali lagi Alhamdulillah Allah kasih aku kesempatan  buat belajar ini lebih dulu, mendalami pelan-pelan, praktekin dikit-dikit. Moga istiqomah deh ya, hehe aamiin.

Jadi, aku mau sharing pengalaman rohaniku seputar kepercayaanku terhadap Satu-satunya Maha dari segala Maha di dunia ini. Iya, Allah SWT, yang tanpa-Nya aku takkan bisa apa-apa. Tanpa-Nya aku bukanlah siapa-siapa. Tanpa-Nya aku hanya butiran debu di tengah gurun Sahara. Sungguh, karena ada Allah lah semua yang terjadi di hidup ini teratur, diatur, dirancang, dimagement sedemikian sempurna dan indahnya, walaupun terkadang manusia (termasuk aku sendiri, ckck) sering tidak menyadari betapa sempurna 'tulian tangan-Nya' dalam menentukan takdir-takdir setiap hamba-Nya. Masya Allah....Langsung saja aku cerita ya!


Sekitar bulan Juli, aku dan kedua temanku mengikuti ajang perlombaan yang cukup bergengsi yang diselenggarakan oleh suatu intutusi terkenal di Indonesia, yaitu Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat. Pasti pada tau kan? Yap, IPB. Perlombaan yang kami ikuti yaitu Karya Tulis Ilmiah yang bertemakan inovasi di bidang pertanian. Singkat cerita, kami mulai memikirkan ide apa yang akan digunakan untuk judul dan tema karya tulis ilmiah kami. Akhirnya, kami memutuskan untuk mengambil tema kedua yang berkonsentrasi kepada pengolahan hasil pertanian. Kami menggunakan bahan baku salah satu jenis serealia yang ada di Indonesia namun pemanfaatannya masih sangat minim. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat akan serealia yang satu ini. Kami mulai berpikir: "Kira-kira dibuat apa ya?". Lalu muncul ide untuk membuat menu sarapan pagi berbahan dasar serealia tersebut. Kami memutuskan untuk menggunakan ide tersebut dan mulai merancang dengan konsep diagram alir agar ide yang kami dapatkan dapat terancang dan tersusun dengan baik.

Setelah itu, kami menemui dosen pembimbing kami guna mengonsultasikan ide tersebut. Alhamdulillah, dosen pembimbing kami setuju. Kemudian, kami diberikan beberapa intruksi untuk menyusun kerangka latar belakang, tinjauan pustaka, metode dan analisa hasil pembahasan namun harus padat, singkat dan jelas karena seleksi awal yang dikumpulkan adalah abstrak. Aku dan teman-teman sempat kesulitan membuat abstrak, karena dari keempat poin yang seharusnya bisa jadi 10 halaman, namun harus ditekan hingga 250 kata saja, fyuh. Tetapi, kami tidak patah semangat. Bahkan salah satu timku sampai harus menginap di kos-kosanku dan aku pun menginap dikosan dia demi menyelesaikan abstrak tersebut, keren kan Masya Allah.

Deadline abstrak semakin mendekat, yaitu 6 Juli 2015. Huh, kami semakin dikejar deadline. Tapi syukurlah, akhirnya tepat jam 11.45 pm malam hari, abstrak berhasil dikumpulkan. Alhamdulillah, diberi kemudahan sama Allah hehe. Pengumuman abstrak akan diberitahukan tanggal 12 Juli 2015. Aku dan teman-teman harap-harap cemas. Bagaimana tidak? Abstrak yang masuk sebesar 515 abstrak! Huhu. Kami pasrah, tapi pasrahnya pasrah berkualitas yha hehe. Tetap berdoa sama Allah. Siapa lagi yang bisa membolak-balik takdir kalau bukan Sang Penulis takdir?

12 Juli 2015, pengumuman tiba. Dan alhamdulillah, masya allah tim kami dinyatakan lolos seleksi abstrak. Abstrak yang terpilih untuk melakukan seleksi lanjutan, yakni seleksi paper yaitu sebanyak 150 abstrak dari 515 abstrak yang masuk. Alhamdulillah, sekali lagi alhamdulillah ya Allah. Semua ini tidak lepas dari campur tangan-Nya. Alhamdulillah.... kami diberi kesempatan untuk berusaha dan bekerja lebih dan lebih lagi. Alhamdulillah, ini hadiah dari Allah.

Kami diberi waktu hingga 6 Agustus 2015 untuk menyelesaikan paper untuk kemudian dikirimkan lalu diseleksi tahap kedua. Dari 150 paper yang masuk, hanya akan dipilih 15 paper terbaik untuk kemudian mengikuti final di Institut Pertanian Bogor, wuiiiih! Bismillah ya bismillah, kami bertiga mencobanya. Kami tidak memikirkan akan lolos atau tidak, yang penting satu LAKUKAN YANG TERBAIK. Itu adalah kata-kata dan kunci yang kami pegang sejak awal kami berkomitmen untuk menjadi satu tim dalam kompetisi ini. Jujur, kami bertiga sempat kewalahan karena pada saat itu kami terpisah jarak akibat liburan semester. Huf, susah memang tapi alhamdulillah semua bisa berjalan dengan lancar. Singkat cerita, kira-kira tanggal 28 atau 29 Juli 2015 kedua teman saya, Emma dan Wulan bertemu dengan dosen pembimbing untuk mengabarkan sekaligus konsultasi mengenai kelanjutan paper kami. Dosen kami kaget, karena kami baru konsultasi H-8 pengumpulan paper. Kedua temanku sempat kena omel. Tapi memang dasar, BANDEL jadi mereka cuma nyengar-nyengir hehe. Dosen kami pun langsung mengintruksikan untuk menyusun paper sesegera mungkin dan menemui beliau kembali dua hari kemudian.

Dua hari, iya cuma dua hari. Kami sempat kelabakan. Tapi, kami tetap mengerjakannya dengan tenang (tenang? noooo!). Kami menemui beliau dengan takut-takut, takut kena omel lagi hihi. Alhamdullillah setelah kami bertemu, kami diberi buanyaaaaak sekali wejangan untuk menulis karya tulis dengan baik. Mulai dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, tinjauan pustaka, metodologi, analisa hasil dan pembahasan, waduh pokoknya bermanfaat banget lah. Kami beruntung mempunyai dosen pembimbing beliau (fyi, dosen kami bernama Bu Erni Sofia). Alhamdulillah dah. Semua berjalan lancar sampai akhirnya H-2 pengumpulan.

Aku dan Wulan yang menginap di kosanku sampai begadang pula demi mengerjakan paper ini. Emma pun terus memantau dari rumahnya di Batu, karena orang tuana tidak mengizinkan dia untuk menginap di kosanku. Alhamdulillah, sekali lagi alhamdulillah semua berjalan lancar hingga pengumpulan. Kami mengirimkan paper H-1 jam sebelum kantor pos tutup. Tapi, alhamdulillah lagi hehe kami diberi kemudahan deh sama Allah walau sempet kacau dan sempat tensi dari kami bertiga naik, tapi alhamdulillah Allah ngademin hati kami dan kami diberi kesempatan untuk mengerjakan paper hingga selesai dan dikirim ke IPB. Alhamdulillah.

Kami menunggu 14 hari hingga hari H pengumuman, yakni 20 Agustus 2015. Tapi setelah hari H tiba, kami  mendapatkan kabar kalau pengumuman diundur karena masih dalam proses seleksi. Kami memaklumi karena paper yang masuk mencapai 150 buah. Pengumuman diundur hingga 23 Agustus 2015. Kami bersabar dan terus berdoa semoga diberi hasil yang terbaik. Aamiin.

Tanggal 23 Agustus 2015 tiba. Aku terus memantau semua akun media sosial dari PIMPI IPB 2015. Mulai dari twitter, facebook hingga website hampir tidak luput aku kunjungi setiap jam (heleeeh lebay). Namun, hingga malam dan tertidur, pengumuman tersebut tak kunjung muncul hehe. Sampai pada akhirnya, hari ini pukul 03.05 am aku membuka website PIMPI 2015 lagi. Daaaaaan......... ini yang aku dapatkan.


http://forces.lk.ipb.ac.id/files/2015/08/PENGUMUMAN-FINALIS.pdf


Alhamdulillah. ALLAHU AKBAR! Seketika saat itu juga aku bersujud dan menangis. Sembah syukurku aku persembahkan untuk Allah Swt yang telah memberikan anugerah indah kepadaku dan timku. Alhamdulillah.... sekali lagi alhamdulillah...... aku bersyukur kepada-Nya, atas apa yang telah Dia berikan, Dia tuliskan dan Dia takdirkan. Sungguh, aku dan kedua rekanku tidak pernah menyangka bisa menembus ajang bergengsi ini hingga final. Alhamdulillah, masya Allah. Berawal dari keyakinan, pembelajaran terhadap Tauhid, lalu perlahan kucoba terapkan dan pelajari, kucoba untuk istiqomah. Alhamdulillah, Allah dah kasih jawabannya. Ini baru belajar Tauhid, baru banget, gimana kalo dah istiqomah? Wuiiihhhh! :''')

Masih ada tahap akhir. Kami mohon doa, mohon doa dari yang baca tulisan ini. Mohon doa agar kami bisa berikan yang terbaik untuk orang tua, dosen kami, guru kami, teman-teman dan almamater kami, Universitas Brawijaya. Bismillah. Perjalanan kami masih panjang. Kami mohon doa, semoga lancar. Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seputar Ilmu dan Teknologi Pangan (Food Science and Technology)

Assalamualaikum wr. wb. Hai bloggies! Ketemu lagi dengan saya di malam nan sendu dan syahdu habis ujan yang baru aja berhenti hehe. Nah, kali ini saya bakalan share sedikit nih tentang jurusan kuliah saya. Yap, Teknologi Hasil Pertanian program studi Ilmu dan Teknologi Pangan atau bahasa kerennya Food Science and Technology. Di tulisan ini, In shaa Allah saya akan share mengenai apa aja yang dipelajari di program studi ini, prospek ke depannya bagaimana, title yang didapat nanti apa dan masih banyak lagi. Saya niatin bikin tulisan ini udah lama banget tapi baru kesampaian sekarang karena alhamdulillah program studi ini peminatnya tiap tahun terus meningkat dan dicari! Wah, mantab kan? Yuk langsung aja kita bedah, Ilmu dan Teknologi Pangan! What is Food Science and Technology? Ilmu dan Teknologi Pangan atau dikenal dengan istilah Food Science and Technology mempunyai dua pengertian yang berbeda. Food science atau ilmu pangan adalah ilmu yang mempelajari tentang reaksi fisik

Arti Nama *CASILDA* dalam SEJARAH ISLAM :)

Dia adalah Casilda, seorang gadis cantik tawanan gerombolan kaum muslimin. Katakanlah bahwa yang menawan Casilda adalah sebuah gerombolan. Sebab mereka terdiri dari anak-anak muda muslim yang mengalami nasib yang sama. Sama-sama diperlakukan sadis oleh orang Spanyol. Keluarga mereka habis dibantai. Desa mereka dibakar. Terbayang kembali dalam memori pemuda berusia dua puluh tahun yang bernama Ja’far. Desanya yang terletak di ketinggian gunung itu sebelum diserang oleh orang-orang Spanyol, merupakan  desa aman dan tentram. Ketentraman ini membuat desa-desa lain di sekitarnya merasa iri hati. Ketenangan desa dicapai melalui sebuah perjanjian antara pihak Spanyol dengan penduduk desa. Bahwa tentara Spanyol tidak akan mengusik ketenangan desa yang penduduknya semua muslim. Imbalannya ialah dengan menyerahkan upeti dalam jumlah yang sangat besar. Tetapi dasar Spanyol. Beberapa tentaranya haus darah. Mereka menyerang desa Santa Gumara yang dekat dengan Saragosa itu. Semua

The Story of Abu Bakar Ash-Siddiq (Part 1)

Assalamualaikum. Salam untuk semua saudara muslim dan muslimahku sekalian. Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini saya bisa bertemu lagi dan diberi kesempatan oleh Allah untuk menulis sekaligus menebar ilmu dan kebaikan melalui blog ini. Pada pagi hari 21 Januari 2015 yang sedikit mendung ini, saya akan membahas tentang sahabat-sahabat Rasulullah Muhammad SAW. Untuk mengawalinya, saya akan membahas sahabat yang paling dicintai oleh Rasulullah sekaligus khalifah pertama pengganti beliau, yaitu Abu Bakar Ash-Siddiq (semoga Allah selalu merahmati beliau). Langsung saja kita simak kisahnya. Semoga menginspirasi! Biografi Abu Bakar Ash-Siddiq Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah orang yang paling awal memeluk Islam sebagai agamanya, sehingga beliau termasuk ke dalam orang-orang yang dijuluki assabiqunal awwalun . Selain itu, beliau juga merupakan salah satu dari empat khalifah yang diberi gelar khulafaur rasyidin (khalifah yang diberi petunjuk) yang dibaiat/ditunjuk oleh umat Islam sebagai