Halo! Assalamu'alaikum. Long time no see banget ya! Udah hampir dua bulan ngga nulis lagi di blog karena lagi riweuh skripsi dan wacana terus mau nulis disini lagi hehe. Kali ini bahasa yang dipakai santai aja ya, soalnya cuma mau sharing-sharing pengalaman yang sebenernya udah telat banget wk. So langsung aja kita caw to the point.
Jadi, pada tanggal 20 Februari 2018, saya dan tim MAZTER (yang sekarang nama alatnya jadi OOZTER) mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan inovasi kami yaitu OOZTER. OOZTER ini adalah alat yang berfungsi untuk mengurangi kontaminasi mikroba pada buah dan memperpanjang umur simpan buah-buahan menggunakan dua teknologi yang digabung jadi satu sistem terpadu. Singkat cerita, perlombaan ini namanya AGRIVENTOR yang diadakan oleh Gerakan Pemuda Tani (GEMPITA) dibawah Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Dari sekitar 120 tim, kami mencapai tahan semi-final yang menyisakan 36 tim. Semi final yang dilangsungkan di BPTP Malang ini membolehkan peserta untuk mempresentasikan inovasi mereka melalui power point atau peragaan alat. Kebetulan saat itu, kami membawa alat sekaligus mempersiapkan power point. Namun, kami lebih memilih power point agar lebih jelas menyampaikan fungsi alat kami.
Alat kami yang mulanya bernama MAZTER kemudian beregenerasi menjadi OOZTER kami sampaikan dengan terperinci melalui presentasi power point beserta anggaran dana serta peluang komersil. Alhamdulillah, pada hari itu kami melewatinya dengan lancar. Dewan juri pun sangat kritis dalam bertanya dan menelaah lebih jauh terkait inovasi yang kami buat. Yang membuat kompetisi ini berbeda dengan kompetisi sebelumnya yaitu, kompetitor kami bukan hanya dari kalangan mahasiswa, melainkan akademisi, praktisi, dan orang-orang yang benar-benar ahli di bidangnya. Awalnya, kami sangat pesimis bisa menembus babak ini untuk masuk menjadi finalis, karena inovasi-inovasi yang ditampilkan sangatlah menarik, beragam, dan keren banget lah pokoknya!
Pengumuman daftar finalis disampaikan sekitar seminggu setelah semi final (tepatnya saya lupa). Alhamdulillah, tim kami masuk ke dalam 11 daftar finalis. Ada 3 tim yang mewakili Jawa Timur, termasuk tim kami, tim dosen dari Universitas Jember, dan satu lagi kelompok tani dari Blitar. Namun sayangnya, saat finalis ini, semua keputusan pemenang dipegang oleh Dewan Juri Nasional, sehingga kami tidak berkesempatan untuk berkompetisi lebih lanjut dengan kesepuluh finalis lainnya. Hal ini yang membuat kami sedikit merasa "aneh" dengan kompetisi ini. Sekitar seminggu kemudian, kami mendapat informasi bahwa kami dinyatakan tidak lolos menjadi Juara 1, 2 atau 3. Kami mencoba legowo dan bersyukur sudah bisa berada di tahap ini, karena ini menjadi kompetisi terakhir kita sebagai Tim MAZTER/OOZTER dan kompetisi terakhir bagi saya di jenjang Sarjana (S1).
Banyak sekali pengalaman yang saya rasakan selama berkuliah hampir 4 tahun ini. Pengalaman akademisi, organisasi, kompetisi, pengabdian, alhamdulillah bisa dirasakan semuanya. Saya sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan Tim MAZTER dan tim-tim saya yang lain, yang luar bisa dalam menjalani kompetisi-kompetisi yang kami lewati. Saya juga bersyukur ditemukan dengan dosen-dosen pembimbing yang sejak awal mendampingi dan memberi nasihat serta saran yang membangun untuk tim-tim saya. Fakultas, yang sangat mendukung kompetisi-kompetisi minat dan bakat. Hingga saat ini pun, keinginan kuat untuk berkompetisi masih besar, namun apa daya, kewajiban utama harus diselesaikan HEHE.
Yaa begitulah cerita singkat perjalanan kompetisi saya, tidak banyak yang bisa saya tulis karena ini juga buru-buru harus ngerjain skripsi lagi wkwk. Doakan saya cepat lulus ya! Aamiin. See you soon bloggies! Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Love,
Casilda Aulia Rakhmadina
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting