Langsung ke konten utama

Selamat jalan.

Hari ini langit diatasku berwarna biru muda

Matahari pun bersinar cerah, walaupun masih malu-malu bersembunyi di balik awan

Suasana membuat hati jauh lebih hangat

Seakan tiada beban yang berarti di pundak ini


Sayangnya, orang lain tidak bernasib sama

Langit di atasnya berwarna kelabu

Muram, sendu, namun tidak syahdu

Rintik hujan pun menemani perasaan rindu

Rindu akan seseorang yang tidak akan kembali 

Karena telah dipanggil oleh Sang Ilahi

Mencoba menata hati yang remuk hari ini

Akibat kehilangan seseorang yang dicintai


Kematian memang sering begitu

Tidak pernah pandang bulu kepada siapa ia akan bertemu

Entah besok, lusa, hari ini, atau bertahun-tahun lagi

Ia adalah keniscayaan bagi mereka yang bernyawa hari ini

Atau bahkan, detik ini


Bulan Februari harusnya menjadi bulan terindah bagi putrinya

Mengucapkan janji sehidup semati dengan pria pujaan hati

Pria yang juga dipilihkan dan diridhoi

Sayangnya, Allah punya rencana yang jauh lebih indah untuknya


Hari ini, 10 Januari 2021, di hadapan peti jenazah, putri tercinta mengucapkan janji suci

Berharap engkau masih menyaksikan salah satu sumpah tertinggi di hadapan Allah dan malaikatNya

Walau dengan derai air mata dan kepiluan yang tiada tara

Putrimu telah menunaikan amanah yang diberikan padanya


Aku menulis dengan perasaan yang teriris

Mencoba meletakkan diri di dalam dunia putri yang engkau cintai

Sekedar membayangkan saja, aku tidak sanggup

Hanya lantunan do'a yang mampu aku berikan sebagai salah satu generasi penerus


Masih teringat jelas akan semua nasihat

Masih terekam jelas di kepala akan senyum yang menyambut

Masih terdengar jelas suara syahdu dalam memberi petuah

Semoga Allah tempatkan di tempat terbaik, bersama Rasulullah, Nabi, Tabi'in, Tabi'at dan orang-orang sholeh lainnya

Semoga, semoga kami bisa teruskan kebaikan yang engkau wariskan

Ilmu mu tiada terputus dan akan menjadi ladang pahala yang engkau tuai saat ini

Selamat jalan, Mbah Ngari (KH. Asy'ari Ahmad - Pengasuh Pondok Pesantren Musa 'idn Gambiran)



Kraków, 10 Januari 2021


Salah satu cucumu, 

Casilda Aulia Rakhmadina.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seputar Ilmu dan Teknologi Pangan (Food Science and Technology)

Assalamualaikum wr. wb. Hai bloggies! Ketemu lagi dengan saya di malam nan sendu dan syahdu habis ujan yang baru aja berhenti hehe. Nah, kali ini saya bakalan share sedikit nih tentang jurusan kuliah saya. Yap, Teknologi Hasil Pertanian program studi Ilmu dan Teknologi Pangan atau bahasa kerennya Food Science and Technology. Di tulisan ini, In shaa Allah saya akan share mengenai apa aja yang dipelajari di program studi ini, prospek ke depannya bagaimana, title yang didapat nanti apa dan masih banyak lagi. Saya niatin bikin tulisan ini udah lama banget tapi baru kesampaian sekarang karena alhamdulillah program studi ini peminatnya tiap tahun terus meningkat dan dicari! Wah, mantab kan? Yuk langsung aja kita bedah, Ilmu dan Teknologi Pangan! What is Food Science and Technology? Ilmu dan Teknologi Pangan atau dikenal dengan istilah Food Science and Technology mempunyai dua pengertian yang berbeda. Food science atau ilmu pangan adalah ilmu yang mempelajari tentang reaksi fisik

Arti Nama *CASILDA* dalam SEJARAH ISLAM :)

Dia adalah Casilda, seorang gadis cantik tawanan gerombolan kaum muslimin. Katakanlah bahwa yang menawan Casilda adalah sebuah gerombolan. Sebab mereka terdiri dari anak-anak muda muslim yang mengalami nasib yang sama. Sama-sama diperlakukan sadis oleh orang Spanyol. Keluarga mereka habis dibantai. Desa mereka dibakar. Terbayang kembali dalam memori pemuda berusia dua puluh tahun yang bernama Ja’far. Desanya yang terletak di ketinggian gunung itu sebelum diserang oleh orang-orang Spanyol, merupakan  desa aman dan tentram. Ketentraman ini membuat desa-desa lain di sekitarnya merasa iri hati. Ketenangan desa dicapai melalui sebuah perjanjian antara pihak Spanyol dengan penduduk desa. Bahwa tentara Spanyol tidak akan mengusik ketenangan desa yang penduduknya semua muslim. Imbalannya ialah dengan menyerahkan upeti dalam jumlah yang sangat besar. Tetapi dasar Spanyol. Beberapa tentaranya haus darah. Mereka menyerang desa Santa Gumara yang dekat dengan Saragosa itu. Semua

Sajak : Diam Lebih Baik (Silent is better)

Amarah yang datang menghampiri Terkadang membuatku diperdaya Panas membara didalam dada Ah.. serasa semua terkena imbasnya Tapi aku lebih memilih diam Karena aku tahu, hanya diamlah cara terbaik meredam amarah Saat aku mendapati beribu kekecewaan Seakan hati ini tak kuat bertahan Ingin rasanya berteriak sekencang yang aku bisa Menyalahkan takdir yang diberikan Sang Kuasa Tapi aku lebih memilih diam Karena aku tahu, jika aku terlalu banyak membicarakan kekecewaan itu Maka ia akan semakin membakar hatiku Ketika aku bersedih Aku hanya bisa menahan Mencoba meredamnya lebih dalam Bahkan airmata yang telah menetespun, aku seka Dan sekali lagi Aku lebih memilih diam Karena aku tidak ingin membagi kesedihanku kepada orang lain Cukuplah aku dan Allah yang tahu Mungkin ini adalah salah satu hal yang sulit Mencintai seseorang dalam diam Diam-diam mendoakannya dalam malam Tak luput menyebut namanya didalam setiap doa yang terpenjat Kenapa lebih memilih diam? Karena aku