Langsung ke konten utama

Postingan

Peduli

Memang benar. Peduli itu melelahkan. Memaksa untuk terus memberikan perhatian kepada sesuatu secara berulang-ulang, terdengar sangat membosankan. Memang benar. Peduli itu menyakitkan. Ketika sesuatu yang kamu pedulikan ternyata merasa tidak perlu diberikan perhatian. Atau bahkan, tidak menyadari bahwa dirinya sedang dipedulikan? Memang benar. Peduli itu memberikan harapan. Harapan untuk terus mempedulikan, atau dipedulikan. Bahkan harapan untuk mendapatkan perhatian yang sama atau lebih? Mungkin. Memang benar. Peduli itu belajar merelakan. Rela untuk diabaikan. Rela untuk diacuhkan. Hingga rela bahwa kepedulian itu dianggap sesuatu yang berlebihan. Memang benar. Peduli itu belajar sabar. Sabar terhadap sesuatu yang kamu beri perhatian. Sabar terhadap seseorang yang tidak sadar sedang diberi perhatian dan dirindukan. Sabar dalam penantian. Mungkin peduliku berlebihan. Tetapi, inilah yang bisa aku berikan. Waktu dan perhatian.

Bertahanlah, Sedikit Lebih Lama

Aku tau. Hidup yang kamu pilih ini berbeda dengan teman-temanmu. Dan, aku pun tau. Terasa lebih berat ketika amanah-amanah itu datang silih berganti, seakan tiada henti. Aku bisa mengerti bahwa ragamu ingin sejenak menepi. Setelah lelah menjalani hari-hari yang menguras pikiran dan hati. Tetapi, sebagai seseorang yang mendampingimu sejauh ini, aku harus menyadari bahwa peranmu sangat berarti. Awalnya berat hati ini untuk merelakan, segala sesuatu yang telah kita rencanakan. Namun, sekali lagi, kita pun harus menyerah dengan keadaan. Mengalah tampaknya menjadi satu-satunya jalan yang bisa kita berikan. Teruntuk kamu yang sedang berjuang menjadi seorang teladan. Pundakmu mungkin lelah, pikiranmu mungkin penat, dan hatimu mungkin rapuh. Tapi ingatlah, segala yang terjadi telah dibuat dengan teratur. Bertahanlah, sedikit lebih lama. Berjuanglah, sedikit lebih tangguh. Dan bersabarlah, seluas hatimu yang bisa kamu berikan . Karena lautan keindahan akan waktu yang telah kamu sisihkan men...

Jas Almamater Story: My First Travelling Alone Goes to Makassar for Indonesian Young Professional Paper Awards 2017

Assalamu'alaikum bloggies. Alhamdulillah di penghujung tahun ini saya masih bisa nulis disini lagi setelah hampir dua bulan absen karena riweuh dengan berbagai aktivitas di kampus. Yap. Bulan Desember ini menjadi bulan sakral bagi kami anak-anak organisasi di Universitas Brawijaya yang pada umumnya melakukan serah terima jabatan organisasi. Ada yang demisioner, ada yang mengemban amanah baru hehe.  Oke-oke cukup intermezonya ya. Tujuan saya kali ini nulis disini yaitu untuk berbagi pengalaman saya travelling sendirian ke Makassar! Yap, saya diberi kesempatan untuk berkunjung ke Kota Daeng ini dalam rangka mengikuti event penghargaan peneliti muda sekaligus lomba kepenulisan. Event yang saya ikuti adalah Indonesian Young Professional Paper Awards 2017 yang diadakan oleh KOMA Youth Collaboration. Event ini diikuti oleh kurang lebih 26 universitas negeri maupun swasta yang tersebar di seluruh Indonesia. Yuk langsung aja caw ke ceritanya hehe. 24 November 2017 - Fly to Makassa...

Relawan Nusantara Malang: My Long-Lost Passion

Assalamu'alaikum bloggies! Alhamdulillah, setelah skip nulis di blog ini selama sebulan, akhirnya saya diberi kesempatan lagi untuk bisa nulis di blog ini. Nah, kali ini, saya mau bercerita tentang hal yang anti-mainstream nih. Bukan soal lomba lagi, bukan soal exchange, summit, conference atau apapun itu, tapi tentang....pengabdian. Setelah vakum di dunia pengabdian atau sekarang dikenal dengan istilah relawan, sejak SMA kelas 12 dulu, saya akhirnya diberi kesempatan oleh Allah buat kembali ke dunia ini lagi, yay alhamdulillah. Yuk langsung aja kita cerita-cerita (lebih tepatnya sih, dengerin cerita saya haha) 5 Oktober 2017, Care For Teen - SMP Muhammadiyah 6 Malang Setelah sekian lama vakum menjadi relawan, saya menghabiskan banyak waktu untuk berproses menjadi seorang yang aktif dan prestatif. Ya, walaupun sampai sekarang masih jauh dari kata tersebut, namun paling tidak, saya punya sedikit pengalaman di dunia lomba menulis ilmiah sebagai hasil berproses selama kurang le...

Jas Almamater Story: Goes to Malaysia Chapter 3

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh teman-teman bloggies! Senang rasanya saya bisa kembali nulis dan berbagi pengalaman disini. Kali ini saya mau melanjutkan pengalaman saya GET LOST IN MALAYSIA wkwk. Yuk langsung aja simak! Drama Chpt. 4 - Besok kita ke KBRI Singkat cerita, setelah kamar hotel sebelumnya sudah penuh. Kami akhirnya mendapatkan hotel yang lebih nyaman dan layak. Jarak hotelnya tidak jauh dari hotel sebelumnya. Jarum jam saat itu menunjukkan pukul 19.00 waktu Malaysia tetapi belum ada tanda-tanda Dimas dan Sony menyusul kami ke Kuala Lumpur. Saya dan Emma mulai khawatir dan menebak-nebak "Masa sih mereka nyasar?" "Aduh kalo mereka kenapa-kenapa gimana?" "Ah tapi ga mungkin, mereka cowok, pasti baik-baik saja ntar juga balik sendiri". Sementara itu kami mencoba menenangkan diri, saya berkemas untuk pergi mandi karena seharian muter-muter membuat saya gerah. Di hotel itu hanya tersedia dua kamar mandi setiap lantainya, makl...

Jas Almamater Story: Goes to Malaysia Chapter 2

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi teman-teman bloggies. Disini saya akan melanjutkan cerita pengalaman saya selama mengikuti kompetisi Young International Innovation Exhibition di Malaysia tanggal 20-22 Agustus 2017 kemarin. Langsung aja yuk simak! 22 Agustus 2017 - This Gold Medal Goes to....    Keesokan harinya, kami bersiap untuk mengikuti rangkaian acara selanjutnya yaitu persembahan karya seni teman-teman UiTM, price giving, dan penutupan. Karya seni yang ditunjukkan yaitu tari-tarian disertai dengan nyanyian khas Malaysia dan short drama yang menarik khas melayu. Pertunjukkan seni tersebut berlangsung tidak terlalu lama, sekitar 1-1,5 jam lalu berlanjut ke acara inti, yaitu pengumuman pemenang gold medal Young International Innovation Exhibition 2017. Kedua pembawa acara mulai membacakan para pemenang. Yang pertama dari Malaysia, saya lupa namanya hehe karena spellingnya susah. Kami berdoa diberikan yang terbaik...

Jas Almamater Story: Goes to Malaysia Chapter 1

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Selamat malam teman bloggies! Alhamdulillah kali ini saya ada kesempatan lagi untuk menulis dan berbagi pengalaman di blog pribadi saya. Pengalaman yang akan saya bagikan kali ini adalah pengalaman paling berkesan selama perjalanan kepenulisan ilmiah yang pernah saya jalani. Alhamdulillah 'alaa kulli haal. Kompetisi yang saya dan tim saya ikuti yaitu Young International Innovation Exhibition di Universiti Teknologi MARA Kampus Negeri Sembilan, Malaysia pada tanggal 20-22 Agustus 2017. Yuk, langsung saja simak ceritanya! 19 Agustus 2017 - Your air flight has been delayed tomorrow morning... Singkat cerita, saya Casilda Aulia Rakhmadina (THP 2014) dan tim saya yang terdiri dari Dimas Triardianto (TEP 2014) selaku leader, Emerald Falah Brayoga (THP 2014), Muhammad Sony Setiawan (TEP 2014) akan bertolak ke Malaysia karena kami akan mengikuti kompetisi inovasi yang bertema Future Innovation di Universiti Teknologi MARA Kampus Nege...