Langsung ke konten utama

Another birthday present: Final UNEJ Creative Competition 2016





Assalamu'alaikum bloggies! Alhamdulillah sekarang sudah menginjak bulan September, semoga menjadi bulan yang lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya ya. Aamiin. Oh iya, alhamdulillah juga saya masih diberikan kesempatan untuk bisa menulis dan berbagi di blog ini. Kali ini, in shaa Allah saya akan berbagi pengalaman saya dalam mengikuti lomba karya tulis ilmiah. Alhamdulillah, saya dan tim kemarin mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan karya tulis ilmiah kami melalui event UNEJ CREATIVE COMPETITION 2016 (UCC) yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa PELITA Universitas Jember, Jawa Timur. Yuk, langsung saja kita simak bareng-bareng!

Final Lomba Karya Inovasi UNEJ CREATIVE COMPETITION 2016
UNEJ CREATIVE COMPETITION tahun 2016 ini merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh UKM PELITA Universitas Jember dan tahun ini merupakan tahun ke-4 diselenggarakannya UCC. Dalam acara ini, diselenggarakan dua jenis perlombaan, yaitu lomba inovasi nasional dan essay nasional. Saya dan tim mengikuti lomba inovasi nasional dimana nantinya apabila kami lolos, kami diwajibkan membawa produk atau prototype produk yang kami ajukan dalam lomba inovasi untuk kemudian diikutikan dalam rangkaian expo produk dari semua finalis. Penilaian untuk lomba inovasi berdasarkan dari presentasi, poster dan produk yang kami bawa. 

Singkat cerita, pengumuman finalis UCC 2016 jatuh pada tanggal  20 Agustus 2016 pada pukul 23.00 WIB. Saya yang saat itu ngantuk dan lupa jika ada pengumuman kemudian bangun keesokan harinya pukul 03.00 WIB dan langsung mengecek official facebook UCC 2016. Namun saat itu, FB saya agak lemot, hingga akhirnya saya membuka lewat blog resminya. Alhamdulillah, saya dan tim dinyatakan lolos final UCC 2016 dan diberi kesempatan untuk mengikuti rangkaian final di Universitas Jember, Jawa Timur. Selama sekitar 10 hari kami menyiapkan perlengkapan registrasi ulang, PPT, produk dan lain sebagainya untuk menunjang kegiatan final tim kami selama berada di Universitas Jember. 

10 hari berlalu, yaitu tepat pada tanggal 1 September 2016 kami berangkat ke Universitas Jember menggunakan kereta api. Namun, ada cerita yang membuat kami agak kehilangan semangat. Kami ketinggalan kereta api dikarenakan kami terjebak macet karena saat itu berbarengan dengan kepulangan mahasiswa baru 2016 dari ospek Universitas Brawijaya. Kami pun tidak bisa berbuat apa-apa dan langsung dengan cepat kami mengambil keputusan untuk pergi ke terminal dan mencari tiket bus agar kami bisa berangkat ke Universitas Jember hari itu juga, karena final akan diselenggarakan keesokan harinya. Alhamdulillah, kami pun mendapatkan tiket bus dan berangkat menggunakan bus sore itu. Selama perjalanan, kami mendapatkan kendala karena terjebak macet yang cukup panjang di daerah Probolinggo akibat ada kecelakaan bus dengan sepeda motor saat itu. Kedatangan kami yang seharusnya pukul 21.00 WIB di terminal Tawang Alun Jember, mundur menjadi pukul 23.00 WIB. Alhamdulillah, kami sampai disana dan langsung dijemput oleh pihak LO serta panitia lain lalu mengantarkan kami ke hotel untuk beristirahat dan mempersiapkan diri untuk final keesokan harinya.

2 September 2016
Hari yang ditunggu pun tiba, kami telah mempersiapkan semua perlengkapan dan menuju Gedung Soetardjo Universitas Jember untuk mempersiapkan expo dan presentasi final lomba inovasi UCC 2016. Perwakilan tim dipanggil untuk mendapatkan nomor meja expo sekaligus yang akan menjadi nomor urut presentasi. Tim saya mendapatkan nomor 1 untuk meja dan presentasi. Alhamdulillah, saat presentasi berjalan cukup lancar. Tim-tim lain yang menjadi final di UCC 2016 merupakan tim-tim yang sangat keren, mulai dari Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh November dan Universitas Jember. Inovasi-inovasi yang disajikan sangatlah beragam, mulai dari pengolahan pangan, pengolahan limbah, energi terbarukan hingga website beasiswa yang inovatif. Para finalis pun sangat ramah dan berbaur satu sama lain walaupun baru mengenal. Hari itu pula setelah final dan expo dilaksanakan, kami diarahkan menuju pameran bonsai kemudian kembali menuju hotel untuk persiapan gala dinner serta pengumuman juara malam harinya.

Malam hari pun tiba. Gala dinner diselenggarakan di Rumah Makan Terapung Mangli Indah. Pembukaan dilakukan oleh live music dari Fakultas Hukum dan beberapa Fakultas lainnya yang tergabung dalam UKM Seni (semacam Paduan Suara Mahasiswa). Setelah itu, kami disuguhi berbagai macam hidangan makan malam yang cukup mengenyangkan. Acara dilanjutkan  dengan pengumuman lomba inovasi. Juara 1, 2 & 3 diraih oleh Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Sepuluh November dan tuan rumah Universitas Jember. Tim saya belum mendapatkan kesempatan untuk menang, tapi kami bahagia karena salah satu anggota tim kami memenangkan lomba essay. Alhamdulillah, Brawijaya masih punya perwakilan yang menang. Setelah pengumuman, kami pun menghambur jadi satu untuk melakukan sesi foto. Rangkaian acara ditutup dengan ucapan terimakasih dan kami diarahkan kembali ke bus menuju hotel untuk beristirahat dan persiapan field trip keesokan harinya.

3 September 2016
Keesokan harinya, kami melakukan field trip ke Pantai Payangan, Jember sekaligus check out dari hotel. Kami diajak berkeliling pantai yang kebetulan ombaknya cukup besar sehingga kami sempat berlari-lari ketika ombak besar datang menghampiri kami. Tidak hanya berkeliling pantai, kami pun diajak untuk menaiki bukit love dimana dari atas bukit tersebut, kami dapat melihat teluk yang membentuk *love*. Indah sekali. Perjalanan menaiki bukit tersebut memang cukup menguras tenaga tapi sangat worth it dengan pemandangan yang didapat. Kami pun berfoto-foto diatas dan beristirahat sejenak menikmati sepoi-sepoi angin dan pemandangan yang luar biasa. Setelah puas, kami kembali diarahkan turun bukit dan istirahat lagi di bawah untuk selanjutnya sholat serta melanjutkan perjalanan ke toko oleh-oleh khas Jember. 

Setelah sampai di dalam bus, kami diberikan makan siang dan langsung menuju tempat oleh-oleh khas Jember. Kemudian, setelah membeli cukup oleh-oleh kami diarahkan kembali ke dalam bus. Saat kembali ke bus, ada beberapa tim yang pamit untuk pulang ke daerah masing-masing. Kami cukup sedih karena para finalis yang ikut dalam rangkaian UCC 2016 sangat dekat walaupun baru saja mengenal. Akhirnya kami berpisah dan bagi finalis yang belum pulang, kami diantarkan kembali ke Universitas Jember. Kebetulan, ada salah satu finalis dari Universitas Airlangga yang berasal dari Jember. Kami, finalis dari UB, UNAIR, Universitas Negeri Makassar, Universitas Diponegoro dipersilahkan untuk menginap semalam di rumahnya. Jadi, kami masih memiliki waktu untuk saling bercerita dan bermain bersama.

Malam harinya, para finalis yang tinggal di rumah teman kami dari UNAIR bermain kartu, berbagi pengalaman kepenulisan dan perkuliahan di masing-masing universitas, bercanda hingga makan malam bersama hingga larut malam. Saya bersyukur bisa bergabung dan menginap bersama-sama mereka, karena kekeluargaan semakin rekat terjalin. Ya, walaupun kami tidak tahu kapan kami akan bertemu lagi.

4 September 2016
Keesokan harinya, satu persatu tim pulang ke daerah masing-masing. Mulai dari UNAIR dan UNDIP, kemudian kami dari UB, lalu dilanjutkan UNDIP dan Universitas Negeri Makassar. Sedih rasanya, tapi suatu saat pasti akan bertemu lagi atau kami akan bermain ke daerah kalian masing-masing ya. In shaa Allah. Ditunggu juga main-main ke Malang!

Pada tanggal ini pula, saya sempat flash back setahun kebelakang, dimana pada tanggal ini, saya mengikuti final Pekan Inovasi Mahasiswa Pertanian Indonesia (PIMPI) 2015 di Institut Pertanian Bogor. Tanggal ini pula, saya selesai mengikut final di Universitas Jember. Dua kali, dalam dua tahun, saya diberikan kesempatan untuk mengikuti dua kompetisi karya ilmiah mahasiswa nasional, tepat di hari ulang tahun saya. Alhamdulillah, Allah mendengarkan doa-doa saya yang mempunyai misi *kalau ultah nggak boleh ada di Malang* hehe. Bertemu dengan orang-orang hebat dari berbagai penjuru universitas di Indonesia membuat saya berpikir bahwa saya masih harus banyak belajar dan tersadar bahwa ilmu saya masih sangat minim sekali. Saya bersyukur bisa mendapatkan kesempatan-kesempatan emas ini. Semoga Allah masih berkenan untuk memberikan saya kesempatan-kesempatan untuk terus berkarya, mengabdi dan membuat saya menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama, agama, nusa bangsa dan negara. Aamiin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seputar Ilmu dan Teknologi Pangan (Food Science and Technology)

Assalamualaikum wr. wb. Hai bloggies! Ketemu lagi dengan saya di malam nan sendu dan syahdu habis ujan yang baru aja berhenti hehe. Nah, kali ini saya bakalan share sedikit nih tentang jurusan kuliah saya. Yap, Teknologi Hasil Pertanian program studi Ilmu dan Teknologi Pangan atau bahasa kerennya Food Science and Technology. Di tulisan ini, In shaa Allah saya akan share mengenai apa aja yang dipelajari di program studi ini, prospek ke depannya bagaimana, title yang didapat nanti apa dan masih banyak lagi. Saya niatin bikin tulisan ini udah lama banget tapi baru kesampaian sekarang karena alhamdulillah program studi ini peminatnya tiap tahun terus meningkat dan dicari! Wah, mantab kan? Yuk langsung aja kita bedah, Ilmu dan Teknologi Pangan! What is Food Science and Technology? Ilmu dan Teknologi Pangan atau dikenal dengan istilah Food Science and Technology mempunyai dua pengertian yang berbeda. Food science atau ilmu pangan adalah ilmu yang mempelajari tentang reaksi fisik

Arti Nama *CASILDA* dalam SEJARAH ISLAM :)

Dia adalah Casilda, seorang gadis cantik tawanan gerombolan kaum muslimin. Katakanlah bahwa yang menawan Casilda adalah sebuah gerombolan. Sebab mereka terdiri dari anak-anak muda muslim yang mengalami nasib yang sama. Sama-sama diperlakukan sadis oleh orang Spanyol. Keluarga mereka habis dibantai. Desa mereka dibakar. Terbayang kembali dalam memori pemuda berusia dua puluh tahun yang bernama Ja’far. Desanya yang terletak di ketinggian gunung itu sebelum diserang oleh orang-orang Spanyol, merupakan  desa aman dan tentram. Ketentraman ini membuat desa-desa lain di sekitarnya merasa iri hati. Ketenangan desa dicapai melalui sebuah perjanjian antara pihak Spanyol dengan penduduk desa. Bahwa tentara Spanyol tidak akan mengusik ketenangan desa yang penduduknya semua muslim. Imbalannya ialah dengan menyerahkan upeti dalam jumlah yang sangat besar. Tetapi dasar Spanyol. Beberapa tentaranya haus darah. Mereka menyerang desa Santa Gumara yang dekat dengan Saragosa itu. Semua

Sajak : Diam Lebih Baik (Silent is better)

Amarah yang datang menghampiri Terkadang membuatku diperdaya Panas membara didalam dada Ah.. serasa semua terkena imbasnya Tapi aku lebih memilih diam Karena aku tahu, hanya diamlah cara terbaik meredam amarah Saat aku mendapati beribu kekecewaan Seakan hati ini tak kuat bertahan Ingin rasanya berteriak sekencang yang aku bisa Menyalahkan takdir yang diberikan Sang Kuasa Tapi aku lebih memilih diam Karena aku tahu, jika aku terlalu banyak membicarakan kekecewaan itu Maka ia akan semakin membakar hatiku Ketika aku bersedih Aku hanya bisa menahan Mencoba meredamnya lebih dalam Bahkan airmata yang telah menetespun, aku seka Dan sekali lagi Aku lebih memilih diam Karena aku tidak ingin membagi kesedihanku kepada orang lain Cukuplah aku dan Allah yang tahu Mungkin ini adalah salah satu hal yang sulit Mencintai seseorang dalam diam Diam-diam mendoakannya dalam malam Tak luput menyebut namanya didalam setiap doa yang terpenjat Kenapa lebih memilih diam? Karena aku