Langsung ke konten utama

Menulis Karya Ilmiah





Related image
(Image source: http://www.umaryland.edu/writing/)

Halo, assalamu'alaikum! Kali ini gue mau sedikit sharing tentang kepenulisan ilmiah yang gue geluti selama masa perkuliahan. In syaa Allah bakal ada tips dan trik versi gue buat nulis karya ilmiah yang baik, termasuk pengembangan gagasan/idenya dan cara penulisannya. Tapi sebelumnya gue mau disclaimer kalau ini bukan metode yang pakem karena setiap orang punya cara baiknya versi masing-masing, jadi kali ini gue mau sharing versi asiknya gue selama gue berkecimpung di dunia tulis menulis ini.

Browsing
Sebelum gue memutuskan untuk menulis karya, hal pertama yang gue lakuin adalah browsing. Hal simpel yang selama ini sering kita lakuin, tapi gue belokin ke browsing hal-hal berfaedah, seperti berita buat nyari isu-isu terkini, terutama yang selingkup sama bidang gue. Kebetulan gue anak teknologi pangan, jadi gue nyarinya isu-isu yang ngga jauh-jauh dari agrokompleks (pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dll.). Berangkat dari isu-isu itu, gue mencoba menggali lebih dalam fakta dan data yang berkaitan dan mendukung. Setelah dirasa cukup, gue mulai merumuskan kerangka masalahnya dan menjurus ke satu topik yang pengen gue jadiin problem utama yang harus diselesaikan melalui karya ilmiah gue.

Brain-storming Ide
Setelah gue dapet topik permasalahan yang gue dapetin sebelumnya, biasanya gue langsung ngelakuin brain-storming ide. Tujuannya, supaya gue bisa dapet banyak opsi gagasan/ide yang bisa mengatasi permasalahan yang gue pilih. Misalnya, gue dapet topik tentang zero hunger, gue pilih permasalahan kelaparan di Papua dan daerah timur Indonesia, terus gue brain-storming kira-kira mau gue buat apa? Dalam bentuk produk pangan yang akan didistribusikan kesana atau bikin program yang bekerjasama dengan dinas-dinas terkait. Dari situ gue bisa menentukan arah gagasan/ide gue pengembangannya mau kaya gimana. Biasanya, gue lebih milih bikin produk karena lebih gampang untuk ditelaah lebih lanjut. Tapi, balik lagi, tergantung minat lo dimana. Karena gue orang yang suka di laboratorium, jadi gue lebih suka pengembangan suatu bahan buat dijadiin produk pangan (ini sesuai keilmuan lo juga).

Mulai Nulis - Background
Gagasan/ide udah fix, gue langsung jalan ke nulis latar belakang. Bagian ini adalah bagian krusial menurut gue, karena di bagian ini menentukan apakah ide lo akan dilirik atau engga. Kalau lo nulis latar belakangnya acakadut, walaupun ide lo berlian banget, biasanya ngga bakal dilirik juri. Latar belakang menjelaskan hampir 5W 1H. Apa yang lo angkat, kenapa lo milih itu, threatnya apa, metode gimana, gimana cara merealisasikan ide lo. Gue sih punya patokan, kalo bikin latar belakang jangan lebih dari 2 halaman karena kalo kebanyakan ya males juga bacanya. Cukup tulis yang mendukung kenapa lo milih gagasan itu dan gimana caranya ngerealisasikan, nggausah lari kemana-mana. Di latar belakang juga menjabarkan data dan fakta yang relevan dan berkaitan dengan gagasan/ide lo. Usahain, kalo data-data (ex: data panen, pertumbuhan penduduk, pola konsumsi dll yang berhubungan dengan statistik) jangan lebih dari 10 tahun terakhir, biar data yang lo dapet beneran valid. Cari data dan fakta dari sumber kredibel, jangan sekali-kali lo nyari dari blogspot atau wikipedia. Minimal lo cari di buku atau jurnal. Nggausah kebanyakan alasan susah. Hidup kita udah dimudahin dengan adanya internet dan google. Lo tinggal pinter-pinter aja bikin keywords nya.

Lanjut - Tinjauan Pustaka
Kalau untuk part ini, gue kayanya ngga ngasih tips banyak, karena pada intinya di part ini kita dituntut buat banyak dapat informasi yang terkait dengan gagasan/ide yang kita angkat di karya tulis. Gue kasih contoh aja ya biar mudeng. Misalnya, gue ngangkat kelaparan tadi, gue mau bikin produk untuk mengatasi kelaparan dengan memanfaatkan potensi alam yang banyak dihasilkan di daerah itu. Gue ambil contoh di Papua. Disana banyak tanaman sagu, tapi selama ini belum dieksplorasi. Gue pengen bikin produk olahan yang simpel, bergizi, dan tahan lama jadi bisa mudah didistribusikan menggunakan teknologi instanisasi. Di part tinjauan pustaka, gue kasih poin-poin. Poin 2.1 Sagu, poin 2.2 (Produk yang mau lo buat) jelasin definisinya, tambahin data-data dan fakta kredibel, 2.3 Teknologi Instanisasi, and so on. Jadi di part ini lebih ke menjelaskan elemen-elemen yang berkaitan dengan gagasan/ide lo. Nggausah lari kemana-mana karena makan waktu dan halaman. Kalo bisa untuk part ini cuma 2 halaman aja, ditulis singkat padat dan jelas.

Penting - Metode
Metode disini tergantung karya tulis lo bersifat eksperimen atau baru gagasan. Biasanya, kalau gue bikin yang baru gagasan dan belum ngelakuin eksperimen, gue tulis disini metode kepenulisan yang gue pake. Misalnya, dengan pengumpulan data dan fakta dari buku, jurnal, dan artikel ilmiah yang terkait dengan gagasan/ide. Gue juga menampilkan tabel-tabel hasil analisa gue untuk meyakinkan kalau gagasan/ide gue bisa direalisasikan. Di metode ini bisa juga ditambahin bagan kerangka berpikir dan diagram alir penelitian lo untuk mempermudah pembaca memahami gagasan/ide lo, boleh juga gambar desain (autocad, photoshop, desain grafis dll) kalau lo bikin rancangan alat. Kalau untuk penelitian yang udah eksperimen, baiknya lo tulis detail di metode terkait metode penelitian yang lo pake, rancangan percobaannya, terus tambahin diagram alir penelitian.

Dibahas - Hasil dan Pembahasan
Di bagian ini lo harus sabar. Kenapa gue bilang gitu? Karena gue pernah beberapa kali berkesempatan buat jadi juri di lomba karya ilmiah, gue menemui di bagian ini kurang rapi menuliskan hasil penelitian ataupun penelaahannya secara rinci dan berurutan. Sumber-sumber yang dipake pun sumber-sumber "tua", bahkan ketika lo belum lahir. Saran gue untuk bab ini, lo harus sabar dan pelan-pelan buat nyari data-data dan penelitian yang mendukung hasil penelitian atau penelaahan lo. Sumber-sumber yang dipake minimal 5-10 tahun terakhir. Saran gue hindarin jurnal skripsi. Google luas banget, lo kudu kreatif bikin keywords. Kalau ngga ada jurnal Indonesia, pake jurnal luar negeri. Bingung bahasa inggrisnya? Ada google translate. Di bab ini, lo menjelaskan hasil yang lo dapet, lo bandingin dengan literatur yang ada, dan lo bahas. Kalau ada perbedaan dengan literatur, lo harus bahas kenapa kok bisa gitu. Pelan-pelan aja, sabar nulisnya. Gue biasanya bikin poin-poin di bab ini sesuai dengan parameter penelitian yang gue udah buat sebelumnya. Misal, gue tulisa 4.1 Kadar Air, 4.2 Kadar Protein and so on, jadi gue bahasnya satu-satu biar urut dan mudah dipahamin. Di bab ini, lo boleh banget buat ngelampirin gambar atau tabel yang mendukung. Menurut gue itu jadi poin tambahan buat pembaca kalau karya lo ini bener-bener bisa direalisasikan.

Terakhir - Kesimpulan & Saran
Watch out. Bagian ini sering banget diremehkan, karena dia ada di bagian paling akhir. Kalau untuk bagian ini, gue cuma saranin supaya poin-poin kesimpulannya disesuiakan dengan rumusan masalah yang lo buat di bab pendahuluan. Sesuaikan juga urutan poin-poinnya, seakan kesimpulan itu "menjawab" pertanyaan di rumusan masalah yang udah dibuat. Kemudian, untuk saran, cantumin perbaikan yang perlu dilakuin untuk inovasi lo ini. Misalnya, selama penelitian, lo menemui kendala A, sampaikan di saran kalau ke depannya, inovasi lo perlu dilakuin perlakuan B, sehingga diperoleh hasil A. Paham kan maksud gue? Ya paham ya hehe.

Additional Suggestions
1. FORMAT
Saran tambahan pertama yang gue tulis segede-gedenya adalah FORMAT. Why? Karena banyaaaaaaaaaaaaaaaak banget gue temuin, ide-idenya bagus, tapi formatnya bikin males buat ngoreksi. Format adalah first impression juri atau pembaca buat "tertarik" dengan apa yang lo sampaikan di karya ilmiah lo. Kalo format lo udah jelek, orang pasti males bacanya, udah ngga tertarik duluan. Baca panduan formatnya dengan baik. Pastiin tulisan lo udah sesuai format yang ditentukan.
2. Analisa Ekonomi (Optional)
Untuk produk-produk pangan atau agrokompleks lainnya, gue saranin lo pake analisa ekonomi buat nentuin harga jual produk yang lo kembangin di karya ilmiah lo. Analisanya bisa lo taruh di lampiran, jadi ngga ngurangin halaman. Gue bikin ini di hampir semua karya ilmiah gue dengan tujuan untuk meyakinkan kalo produk gue udah siap launching, udah siap dipasarkan dan layak. Tentu gue dan tim ngga sembarangan ngitung dan nyari harganya. Kita beneran survey dan mentok-mentok browsing. Jadi, jangan males buat survey harga bahan ya.
3. Pihak-pihak Terkait
Bagian ini gue saranin buat yang bikin program di karya ilmiahnya. Format jelasnya lo bisa liat di format PKM-GT, itu format ideal banget buat jadi panduan penulisan program futuristik atau mungkin PKM-M. Pihak-pihak terkait ini adalah pihak-pihak yang sekiranya bisa mendukung untuk merealisasikan gagasan program yang lo usulin, jadi pembaca bisa "ngeh" dan paham kalo gagasan program lo ini layak atau ngga sih untuk direalisasikan.

Jadi segitu dulu sharing-sharingnya, sorry kalo masih banyak kurangnya. Semoga bermanfaat. See you.

Written by: Casilda Aulia Rakhmadina



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seputar Ilmu dan Teknologi Pangan (Food Science and Technology)

Assalamualaikum wr. wb. Hai bloggies! Ketemu lagi dengan saya di malam nan sendu dan syahdu habis ujan yang baru aja berhenti hehe. Nah, kali ini saya bakalan share sedikit nih tentang jurusan kuliah saya. Yap, Teknologi Hasil Pertanian program studi Ilmu dan Teknologi Pangan atau bahasa kerennya Food Science and Technology. Di tulisan ini, In shaa Allah saya akan share mengenai apa aja yang dipelajari di program studi ini, prospek ke depannya bagaimana, title yang didapat nanti apa dan masih banyak lagi. Saya niatin bikin tulisan ini udah lama banget tapi baru kesampaian sekarang karena alhamdulillah program studi ini peminatnya tiap tahun terus meningkat dan dicari! Wah, mantab kan? Yuk langsung aja kita bedah, Ilmu dan Teknologi Pangan! What is Food Science and Technology? Ilmu dan Teknologi Pangan atau dikenal dengan istilah Food Science and Technology mempunyai dua pengertian yang berbeda. Food science atau ilmu pangan adalah ilmu yang mempelajari tentang reaksi fisik

Arti Nama *CASILDA* dalam SEJARAH ISLAM :)

Dia adalah Casilda, seorang gadis cantik tawanan gerombolan kaum muslimin. Katakanlah bahwa yang menawan Casilda adalah sebuah gerombolan. Sebab mereka terdiri dari anak-anak muda muslim yang mengalami nasib yang sama. Sama-sama diperlakukan sadis oleh orang Spanyol. Keluarga mereka habis dibantai. Desa mereka dibakar. Terbayang kembali dalam memori pemuda berusia dua puluh tahun yang bernama Ja’far. Desanya yang terletak di ketinggian gunung itu sebelum diserang oleh orang-orang Spanyol, merupakan  desa aman dan tentram. Ketentraman ini membuat desa-desa lain di sekitarnya merasa iri hati. Ketenangan desa dicapai melalui sebuah perjanjian antara pihak Spanyol dengan penduduk desa. Bahwa tentara Spanyol tidak akan mengusik ketenangan desa yang penduduknya semua muslim. Imbalannya ialah dengan menyerahkan upeti dalam jumlah yang sangat besar. Tetapi dasar Spanyol. Beberapa tentaranya haus darah. Mereka menyerang desa Santa Gumara yang dekat dengan Saragosa itu. Semua

The Story of Abu Bakar Ash-Siddiq (Part 1)

Assalamualaikum. Salam untuk semua saudara muslim dan muslimahku sekalian. Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini saya bisa bertemu lagi dan diberi kesempatan oleh Allah untuk menulis sekaligus menebar ilmu dan kebaikan melalui blog ini. Pada pagi hari 21 Januari 2015 yang sedikit mendung ini, saya akan membahas tentang sahabat-sahabat Rasulullah Muhammad SAW. Untuk mengawalinya, saya akan membahas sahabat yang paling dicintai oleh Rasulullah sekaligus khalifah pertama pengganti beliau, yaitu Abu Bakar Ash-Siddiq (semoga Allah selalu merahmati beliau). Langsung saja kita simak kisahnya. Semoga menginspirasi! Biografi Abu Bakar Ash-Siddiq Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah orang yang paling awal memeluk Islam sebagai agamanya, sehingga beliau termasuk ke dalam orang-orang yang dijuluki assabiqunal awwalun . Selain itu, beliau juga merupakan salah satu dari empat khalifah yang diberi gelar khulafaur rasyidin (khalifah yang diberi petunjuk) yang dibaiat/ditunjuk oleh umat Islam sebagai