Langsung ke konten utama

2018, year of lessons and experiences.

Halo, assalamu'alaikum! Sepertinya post kali ini tidak akan panjang karena aku cuma mau nge-review hal-hal yang udah aku lewatin selama 2018 kemarin. It is a bit too late, right? But, some say it is better to late than never, isn't it? Hehe. So, here we go.

Awal tahun 2018, aku udah disambut dengan deadline seminar proposal penelitian yang waktu itu alhamdulillah dapat jadwal tanggal 12 Januari 2018 (if i'm not mistaken). Bersyukurnya, aku barengan sempro sama salah satu teman baikku dan satu dosen pembimbing pula. Sempro berjalan dengan baik tetapi tetap ada beberapa revisi. Satu dari empat tahap menuju kelulusan sudah dilewati, praise to Allah!

Melewati proses penelitian bukanlah hal yang mudah. Banyak banget obstacles yang aku temui, baik itu dari eksternal maupun internal. Misalnya, gantian pake alat di laboratorium, sampel teroksidasi jadi harus ngulang lagi, alat rusak jadi harus ngulang pengujian dari awal (karena kalo sampel diuji di alat itu terus diganti alat lain, hasilnya ntar ngga presisi a.k.a ngga valid) dan lain sebagainya. Ditambah lagi kondisi fisikku yang cukup rapuh saat itu sampai-sampai harus rawat inap di rumah sakit karena kena gejala tipus & diare yang lumayan parah, padahal waktu itu aku belum ngelakuin uji organoleptik buat finishing penelitian. Akibat diare, alhasil penyakit ambeien yang aku punya sejak balita (gara-gara sembelit!) jadi kambuh dengan sempurna. Selama penelitian juga si penyakit ini sering banget menghampiri karena kecapekan. Maklum, mahasiswa semester akhir emang harus berjuang supaya lulus tepat waktu (tuntutan orang tua dan keinginan diri sendiri yang udah terpatri sejak pertama menginjakkan kaki di bangku kuliah, ehe) jadi kadang sering mengabaikan kondisi tubuh (pls, ini no banget ya!).

Long story short, finally aku akhirnya sidang skripsi setelah melewati aral melintang karena kejar-kejaran sama deadline akhir pendaftaran sidang, alhamdulillah tepat tanggal 26 Juli 2018 aku dinyatakan unofficially lulus dari S1 dan diresmikan lewat yudisium tanggal 31 Agustus 2018. At last, tiga dari empat tahap menuju kelulusan sudah selesai. Atas pencapaian ini, orang tuaku menghadiahkan OPERASI! (nha?) Nope nope, operasi ini sudah direncanakan sejak awal aku ngerjain skripsi. That's why aku harus lulus tepat waktu karena juga nyocokin sama tanggal operasi, hehe.

Akhirnya aku pernah merasakan operasi dan itu cukup menegangkan. Sebenernya pas operasinya ngga berasa lah kan dibius. Tapi part tergaenak itu waktu disuntik buat anastesi di tulang belakang yang rasanya bagaikan disetrum dan langsung seketika menggigil semua, terus pas nyopot kateter. Allahu, itu bener-bener tidak mau aku lakukan lagi. Cukup sekali seumur hidup.

Next to the graduation ceremony. Awalnya aku mengira it's gonna be so fun! But ternyata tidak se-meriah itu (in my personal perspective ya pls dont judge me). Mungkin karena aku anaknya tidak suka keramaian jadi malah jatuhnya stress instead of enjoying every single moment. Btw, karena tipikal keluargaku emang tidak suka ceremonial dan keramaian, walhasil aku ayah dan ibu sampe ngga sempet foto studio ala-ala yang biasanya jadi tradisi setiap wisuda, tapi cuma foto pake kamera DSLR yang hasilnya biasa aja yang penting ada foto bertiga (wk!). Untungnya, in this occasion aku masih terhibur karena bisa foto-foto sama teman-teman yang harus balik ke daerah masing-masing setelah wisuda. 

Last but not least, di tahun ini aku juga belajar banyak tentang kehidupan since two beloved people in my life passed away. Aku belajar untuk menghargai orang-orang yang aku sayang di sekelilingku, terutama kedua orang tuaku. Banyaaaaaaaaaaaak banget pelajaran dan pengalaman yang aku dapat di tahun 2018. Walaupun tahun ini aku bener-bener ngga ikut kompetisi-kompetisi ilmiah seperti di tahun-tahun sebelumnya, tapi aku udah berhasil nyontreng satu goal besarku, LULUS TEPAT WAKTU. Well, tentu saja ini bukan sebuah patokan yang pakem karena setiap dari kita punya obstacles nya sendiri-sendiri. 

Tahun 2019 adalah tahun yang challenging buatku karena aku harus bertempur lagi dengan segala persyaratan untuk menempuh pendidikan lebih tinggi. Semoga Allah ngasih kesempatan dan keridohan-Nya supaya aku bisa melanjutkan pendidikan dan ilmu yang aku dapat nanti bisa lebih bermanfaat bagi banyak orang. Aamiin. Thank you 2018, next to 2019 with a lot of achievements!

Komentar

  1. Best Betting Apps in MI 2021 - JammyHub
    While the app itself is 강원도 출장샵 relatively new to Michigan, in both the Michigan 고양 출장안마 and the West 당진 출장안마 Michigan sportsbooks, the state's sports betting 대구광역 출장마사지 licenses are 오산 출장마사지 still

    BalasHapus

Posting Komentar

Thank you for visiting

Postingan populer dari blog ini

Seputar Ilmu dan Teknologi Pangan (Food Science and Technology)

Assalamualaikum wr. wb. Hai bloggies! Ketemu lagi dengan saya di malam nan sendu dan syahdu habis ujan yang baru aja berhenti hehe. Nah, kali ini saya bakalan share sedikit nih tentang jurusan kuliah saya. Yap, Teknologi Hasil Pertanian program studi Ilmu dan Teknologi Pangan atau bahasa kerennya Food Science and Technology. Di tulisan ini, In shaa Allah saya akan share mengenai apa aja yang dipelajari di program studi ini, prospek ke depannya bagaimana, title yang didapat nanti apa dan masih banyak lagi. Saya niatin bikin tulisan ini udah lama banget tapi baru kesampaian sekarang karena alhamdulillah program studi ini peminatnya tiap tahun terus meningkat dan dicari! Wah, mantab kan? Yuk langsung aja kita bedah, Ilmu dan Teknologi Pangan! What is Food Science and Technology? Ilmu dan Teknologi Pangan atau dikenal dengan istilah Food Science and Technology mempunyai dua pengertian yang berbeda. Food science atau ilmu pangan adalah ilmu yang mempelajari tentang reaksi fisik

Arti Nama *CASILDA* dalam SEJARAH ISLAM :)

Dia adalah Casilda, seorang gadis cantik tawanan gerombolan kaum muslimin. Katakanlah bahwa yang menawan Casilda adalah sebuah gerombolan. Sebab mereka terdiri dari anak-anak muda muslim yang mengalami nasib yang sama. Sama-sama diperlakukan sadis oleh orang Spanyol. Keluarga mereka habis dibantai. Desa mereka dibakar. Terbayang kembali dalam memori pemuda berusia dua puluh tahun yang bernama Ja’far. Desanya yang terletak di ketinggian gunung itu sebelum diserang oleh orang-orang Spanyol, merupakan  desa aman dan tentram. Ketentraman ini membuat desa-desa lain di sekitarnya merasa iri hati. Ketenangan desa dicapai melalui sebuah perjanjian antara pihak Spanyol dengan penduduk desa. Bahwa tentara Spanyol tidak akan mengusik ketenangan desa yang penduduknya semua muslim. Imbalannya ialah dengan menyerahkan upeti dalam jumlah yang sangat besar. Tetapi dasar Spanyol. Beberapa tentaranya haus darah. Mereka menyerang desa Santa Gumara yang dekat dengan Saragosa itu. Semua

The Story of Abu Bakar Ash-Siddiq (Part 1)

Assalamualaikum. Salam untuk semua saudara muslim dan muslimahku sekalian. Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini saya bisa bertemu lagi dan diberi kesempatan oleh Allah untuk menulis sekaligus menebar ilmu dan kebaikan melalui blog ini. Pada pagi hari 21 Januari 2015 yang sedikit mendung ini, saya akan membahas tentang sahabat-sahabat Rasulullah Muhammad SAW. Untuk mengawalinya, saya akan membahas sahabat yang paling dicintai oleh Rasulullah sekaligus khalifah pertama pengganti beliau, yaitu Abu Bakar Ash-Siddiq (semoga Allah selalu merahmati beliau). Langsung saja kita simak kisahnya. Semoga menginspirasi! Biografi Abu Bakar Ash-Siddiq Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah orang yang paling awal memeluk Islam sebagai agamanya, sehingga beliau termasuk ke dalam orang-orang yang dijuluki assabiqunal awwalun . Selain itu, beliau juga merupakan salah satu dari empat khalifah yang diberi gelar khulafaur rasyidin (khalifah yang diberi petunjuk) yang dibaiat/ditunjuk oleh umat Islam sebagai