Langsung ke konten utama

Ramadhan Mubarak, Ya Ramadhan Kareem (If This is MY LAST)


 


 Hello bloggers! Ramadhan goes so fast, right? Unconsciously, we almost reach 29th days of Ramadhan Mubarakah. Masha Allah.....

Sometimes, I'm thinking. Are we meet again with Ramadhan next year? Are we? Ramadhan next year, will always be there but we may not! So sad when I realize about that. Feel like, I want to stop the time and return 29 days ago. When we were start Ramadhan with happiness, welcome this Holy month, where we can increase our the reward as much as possible and removes sins by repentance door wide open. And now, this month will be passed :'(


IF THIS IS MY LAST RAMADHAN.........
If I know, when, where, and how I will pass away, I will prepare it as well as I can. But, but what my powers? Only the one almighty ALLAH of everything. He has the controls of anything in this universe. He has chosen, He has planned, He has created the destiny of us. He absolutely already consider it all. Subhanallah....
We are just humans, we are weak, we are nothing compared to Him, we are nothing compared to His almighty.  The only way to reach His heart is always pray to Him, keep our prayers, keep our honestly, keep every good things that Allah has been ordered to us. In Shaa Allah, we will one step closer to Him. And never stop thaankful for everything that He has given to us :'')
LET'S WE PRAY! : O'Allah, If this is my last Ramadhan, please aceept our fasting and our rewards. We are nothing without You, yes we are. We are just human whom full of sins. But, please make us be better person than before, after this Ramadhan. O'Allah, If You let us to ask, please give us chance to meet Ramadhan again next year, we so much miss it. Now, Ramadhan almost pass, and we feel like we aren't enough to improve ourself. O'Allah, forgives our mistakes. We are just human, unperfect. But, we are trying to be better khalifah. Aamiin In Shaa Allah O:)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seputar Ilmu dan Teknologi Pangan (Food Science and Technology)

Assalamualaikum wr. wb. Hai bloggies! Ketemu lagi dengan saya di malam nan sendu dan syahdu habis ujan yang baru aja berhenti hehe. Nah, kali ini saya bakalan share sedikit nih tentang jurusan kuliah saya. Yap, Teknologi Hasil Pertanian program studi Ilmu dan Teknologi Pangan atau bahasa kerennya Food Science and Technology. Di tulisan ini, In shaa Allah saya akan share mengenai apa aja yang dipelajari di program studi ini, prospek ke depannya bagaimana, title yang didapat nanti apa dan masih banyak lagi. Saya niatin bikin tulisan ini udah lama banget tapi baru kesampaian sekarang karena alhamdulillah program studi ini peminatnya tiap tahun terus meningkat dan dicari! Wah, mantab kan? Yuk langsung aja kita bedah, Ilmu dan Teknologi Pangan! What is Food Science and Technology? Ilmu dan Teknologi Pangan atau dikenal dengan istilah Food Science and Technology mempunyai dua pengertian yang berbeda. Food science atau ilmu pangan adalah ilmu yang mempelajari tentang reaksi fisik

Arti Nama *CASILDA* dalam SEJARAH ISLAM :)

Dia adalah Casilda, seorang gadis cantik tawanan gerombolan kaum muslimin. Katakanlah bahwa yang menawan Casilda adalah sebuah gerombolan. Sebab mereka terdiri dari anak-anak muda muslim yang mengalami nasib yang sama. Sama-sama diperlakukan sadis oleh orang Spanyol. Keluarga mereka habis dibantai. Desa mereka dibakar. Terbayang kembali dalam memori pemuda berusia dua puluh tahun yang bernama Ja’far. Desanya yang terletak di ketinggian gunung itu sebelum diserang oleh orang-orang Spanyol, merupakan  desa aman dan tentram. Ketentraman ini membuat desa-desa lain di sekitarnya merasa iri hati. Ketenangan desa dicapai melalui sebuah perjanjian antara pihak Spanyol dengan penduduk desa. Bahwa tentara Spanyol tidak akan mengusik ketenangan desa yang penduduknya semua muslim. Imbalannya ialah dengan menyerahkan upeti dalam jumlah yang sangat besar. Tetapi dasar Spanyol. Beberapa tentaranya haus darah. Mereka menyerang desa Santa Gumara yang dekat dengan Saragosa itu. Semua

Sajak : Diam Lebih Baik (Silent is better)

Amarah yang datang menghampiri Terkadang membuatku diperdaya Panas membara didalam dada Ah.. serasa semua terkena imbasnya Tapi aku lebih memilih diam Karena aku tahu, hanya diamlah cara terbaik meredam amarah Saat aku mendapati beribu kekecewaan Seakan hati ini tak kuat bertahan Ingin rasanya berteriak sekencang yang aku bisa Menyalahkan takdir yang diberikan Sang Kuasa Tapi aku lebih memilih diam Karena aku tahu, jika aku terlalu banyak membicarakan kekecewaan itu Maka ia akan semakin membakar hatiku Ketika aku bersedih Aku hanya bisa menahan Mencoba meredamnya lebih dalam Bahkan airmata yang telah menetespun, aku seka Dan sekali lagi Aku lebih memilih diam Karena aku tidak ingin membagi kesedihanku kepada orang lain Cukuplah aku dan Allah yang tahu Mungkin ini adalah salah satu hal yang sulit Mencintai seseorang dalam diam Diam-diam mendoakannya dalam malam Tak luput menyebut namanya didalam setiap doa yang terpenjat Kenapa lebih memilih diam? Karena aku