Langsung ke konten utama

MY UMRAH EXPERIENCE #5 : Ketika aku benar-benar bersujud di depan Baitullah, Ka'bah...

Assalamu'alaikum bloggers. Kali ini aku ingin membagi pengalamanku pertama kali melaksanakan umrah di tanah suci Makkah. Tapi aku akan mempersingkat ya, karena kalau diceritakan semuanya bakal panjang banget hehe. Ini ceritaku :)

Malam itu adalah malam jum'at, tanggal 8 Mei 2014. Pertama kali aku menginjakkan kakiku di tanah suci itu, Makkah Al-Mukaramah. Bergetar hati ini saat melihat orang-orang sibuk berlalu-lalang untuk melaksanakan umrah malam itu, padahal udara saat itu kering. Iya, Makkah saat itu sedang dilanda musim panas yang kelembabannya rendah. Malam Jum'at adalah malam yang spesial untuk orang-orang yang bermukim di Saudi Arabia, kalau di Indonesia atau negara lain mungkin malam Jum'at itu seperti malam Minggu. Suasana kota saat itu begitu ramai dengan pembicaraan bahasa arab mereka yang sama sekali tidak aku mengerti.

Pertama kali aku menginjakkan kaki di hotel Mira Ajyad, Makkah yang lumayan dekat dengan Masjidil Haraam. Suasana sakral memang sangat terasa disana. Orang-orang sibuk beribadah 24 jam non stop, sangat berbeda dengan di Indonesia bukan? Disana, orang-orang seperti tidak mempedulikan kehidupan duniawi, yang ada hanya akhirat dan akhirat, Subhanallah... Bila mengingat memori itu, sungguh hati ini rindu untuk kembali ke tanah suci.

Setelah menunggu pembagian kunci oleh ketua rombongan di lobby hotel, aku dan keluargaku pun langsung menuju ke lantai 2 untuk beristirahat sejenak di kamar dan membersihkan diri setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, sekitar 6 jam dari Madinah ke Makkah. Dari Madinah, kami serombongan sudah menggunakan pakaian ihram dan melakukan mikot (niat melaksanakan umrah) di Bir Ali untuk melaksanakan umrah wajib. Jam malam itu menunjukkan pukul 10.30 pm waktu Saudi Arabia. Kami diberi waktu sampai jam 11 untuk kembali turun ke lobby dan setelah itu berangkat ke Masjidil Haraam untuk melaksanakan umrah wajib. Tapi ada kejadian yang tak diduga dan sangat jarang sekali terjadi di Makkah, malam itu hujan turun sangat deras. Subhanallah... betapa beruntungnya aku bisa menemui hujan disini, karena di Makkah hujan bisa setahun sekali saja datangnya. Malam itu adalah malam yang penuh dengan berkah. Sungguh, Allah menurunkan begitu banyak rahmat-Nya pada malam itu untuk penduduk kota Makkah dan jamaah umrah dari seluruh dunia.

Kami tidak mungkin melaksanakan umrah ditengah hujan yang turun begitu deras pada malam itu. Akhirnya kami memutuskan untuk menunggu hujan sedikit reda. Sambil menunggu hujan reda, aku pun melihat-lihat pemandangan dari jendela lobby hotel. Ada pemandangan yang sedikit berbeda disini. Di Makkah, saat hujan turun begitu derasnya, orang-orang malah berbondong-bondong keluar rumah untuk menikmati kesegaran dari air hujan. Mereka merasakan setiap rahmat yang turun dari setiap tetes hujan yang membasahi mereka. Ada juga yang merekam suasana itu dengan riang gembira. Masha Allah... Di Indonesia tidak akan ditemui pemandangan seperti itu, bukan? Hehe..

Jam menunjukkan pukul 11.30 pm waktu Saudi Arabia, hujan mulai mereda. Ketua rombongan memutuskan untuk berangkat menuju Masjidil Haraam guna melaksanakan ibadah umrah wajib. Aku berjalan bersama ibuku menggunakan payung. Ya Allah... sungguh nikmat luar biasa yang Engkau berikan kepadaku dan keluargaku. Aku masih setengah tidak percaya saat aku sudah berdiri didepan pintu masuk Masjidil Haraam. Waktu itu aku masuk melalui gate King Abdul Aziz. Aku pun memasuki Masjidil Haraam, tetap dengan rasa setengah percaya setengah tidak percaya dan hati ini terus bergetar. Suasana di Masjid saat itu benar-benar ramai. Jamaah umrah membludak, bahkan seperti musim haji.

Aku dan rombongan melaksanakan sholat Isya' terlebih dahulu sebelum melaksanakan tawaf. Setelah semua selesai sholat dan siap, kamu pun menuju Ka'bah untuk melaksanakan tawaf. Dan, Subhanallah.... Aku benar-benar berada di depan Ka'bah, Baitullah. Ka'bah yang biasanya hanya bisa aku lihat di TV, di sajadahku tiap aku sholat, di internet, dan sekarang aku berada di depannya, rasa yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Aku dan rombongan melaksanakan tawaf. Saat ku lantunlan ayat-ayat Allah dan doa-doa tiap putaran saat tawaf serta bacaan-bacaan dzikr, airmata ini tak berhenti mengalir membasahi kedua pipi. Rasa di hati bercampur aduk jadi satu. Tujuh kali putaran telah dilaksanakan dengan baik dan lancar. Aku dan rombongan pun melaksanakan sholat sunnah sesudah tawaf. Aku dan rombongan sholat di tempat yang telah disediakan untuk sholat sunnah setelah tawaf di depan Ka'bah. Dan disinilah pertama kali, aku benar-benar bersujud di depan Ka'bah. Bangunan kubus di depanku, berdiri kokoh dengan kain kiswah yang membalutnya. Subhanallah... tak kusangka aku bisa sedekat ini dengan Baitullah. Entahlah, saat itu aku merasa Allah benar-benar di depanku, Dia di dekatku tanpa ada sekat antara aku dengan-Nya.

Aku menangis sejadi-jadinya. Menangis meratapi dosa-dosa dan segala khilafku terdahulu. Hingga sesak dada ini tak sanggup menanggung beban rasa bersalah. Merasa tidak pantas, karena Allah memberiku begitu banyak nikmat, tapi apa yang aku berikan pada-Nya? Itulah yang aku rasakan saat aku bersujud di depan Baitullah. Sholat dua rakaat itu benar-benar bermakna di hati ini. Sholat pertama kali ku di depan Ka'bah. Pengalaman religius yang terbaik yang pernah aku miliki selama ini. Ya Allah, terimakasih atas kesempatan dan panggilan-Mu ini.

Setelah melaksanakan sholat sunnah sesudah tawaf, kami pun bergegas menuju bukti Safa-Marwah untuk melaksanakan Sa'i, yaitu lari-lari kecil sebanyak tujuh kali dari bukit Safa, dan berakhir di bukit Marwah. Aku berjalan bersama ibuku, berlari-lari kecil juga bersama beliau. Jujur aku akui, tahapan paling berat dari umrah adalah Sa'i. Mengapa? Karena ketahanan fisik seseorang benar-benar terlihat saat ia melaksanakan Sa'i. Lelah paling memuncak menderaku saat aku hampir selesai Sa'i. Tapi lelah itu seperti hilang saat aku meminum air zam-zam yang memang tersedia di pinggir-pinggir jalan antara Safa-Marwah. Kaki ini akhirnya selesai melaksanakan tugasnya. Setelah Sa'i, kami pun melaksanakan tahapan terakhir, yaitu tahalul. Tahalul adalah menghalalkan kembali segala hal yang diharamkan saat kami menggunakan pakaian ihram dengan cara memotong sedikit rambut kepala, untuk laki-laki disunnahkan di gundul.

Alhamdulillah.... Benar-benar pengalaman spiritual yang luar biasa. Aku tak menyangka, doaku setahun yang lalu, doaku untuk bisa pergi ke tanah suci dikabulkan oleh Allah. Betapa Maha Baik, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang tidak kita ketahui. Allah akan mengabulkan doa kita, walaupun itu tidak langsung dikabulkan. Tapi, Allah tahu saat yang tepat untuk mengabulkan doa-doa kita, Percayalah, tidak ada yang mustahil bagi Allah. Allahu Akbar!

Ya Allah, berikanlah aku kesempatan pergi ke tanah suci-Mu lagi, suatu hari nanti. Aamiin. Dan semoga kalian semua, saudara-saudara muslimku bisa juga melaksanakan haji/umrah. Sungguh, tidak ada tempat di dunia ini sedamai Makkah dan Madinah.

Demikian sedikit pengalamanku melaksanakan umrah. Semoga bisa menginsiprasi dan menambah keinginan untuk segera pergi ke tanah suci, aamiin. Wassalamu'alaikum :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seputar Ilmu dan Teknologi Pangan (Food Science and Technology)

Assalamualaikum wr. wb. Hai bloggies! Ketemu lagi dengan saya di malam nan sendu dan syahdu habis ujan yang baru aja berhenti hehe. Nah, kali ini saya bakalan share sedikit nih tentang jurusan kuliah saya. Yap, Teknologi Hasil Pertanian program studi Ilmu dan Teknologi Pangan atau bahasa kerennya Food Science and Technology. Di tulisan ini, In shaa Allah saya akan share mengenai apa aja yang dipelajari di program studi ini, prospek ke depannya bagaimana, title yang didapat nanti apa dan masih banyak lagi. Saya niatin bikin tulisan ini udah lama banget tapi baru kesampaian sekarang karena alhamdulillah program studi ini peminatnya tiap tahun terus meningkat dan dicari! Wah, mantab kan? Yuk langsung aja kita bedah, Ilmu dan Teknologi Pangan! What is Food Science and Technology? Ilmu dan Teknologi Pangan atau dikenal dengan istilah Food Science and Technology mempunyai dua pengertian yang berbeda. Food science atau ilmu pangan adalah ilmu yang mempelajari tentang reaksi fisik

Arti Nama *CASILDA* dalam SEJARAH ISLAM :)

Dia adalah Casilda, seorang gadis cantik tawanan gerombolan kaum muslimin. Katakanlah bahwa yang menawan Casilda adalah sebuah gerombolan. Sebab mereka terdiri dari anak-anak muda muslim yang mengalami nasib yang sama. Sama-sama diperlakukan sadis oleh orang Spanyol. Keluarga mereka habis dibantai. Desa mereka dibakar. Terbayang kembali dalam memori pemuda berusia dua puluh tahun yang bernama Ja’far. Desanya yang terletak di ketinggian gunung itu sebelum diserang oleh orang-orang Spanyol, merupakan  desa aman dan tentram. Ketentraman ini membuat desa-desa lain di sekitarnya merasa iri hati. Ketenangan desa dicapai melalui sebuah perjanjian antara pihak Spanyol dengan penduduk desa. Bahwa tentara Spanyol tidak akan mengusik ketenangan desa yang penduduknya semua muslim. Imbalannya ialah dengan menyerahkan upeti dalam jumlah yang sangat besar. Tetapi dasar Spanyol. Beberapa tentaranya haus darah. Mereka menyerang desa Santa Gumara yang dekat dengan Saragosa itu. Semua

The Story of Abu Bakar Ash-Siddiq (Part 1)

Assalamualaikum. Salam untuk semua saudara muslim dan muslimahku sekalian. Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini saya bisa bertemu lagi dan diberi kesempatan oleh Allah untuk menulis sekaligus menebar ilmu dan kebaikan melalui blog ini. Pada pagi hari 21 Januari 2015 yang sedikit mendung ini, saya akan membahas tentang sahabat-sahabat Rasulullah Muhammad SAW. Untuk mengawalinya, saya akan membahas sahabat yang paling dicintai oleh Rasulullah sekaligus khalifah pertama pengganti beliau, yaitu Abu Bakar Ash-Siddiq (semoga Allah selalu merahmati beliau). Langsung saja kita simak kisahnya. Semoga menginspirasi! Biografi Abu Bakar Ash-Siddiq Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah orang yang paling awal memeluk Islam sebagai agamanya, sehingga beliau termasuk ke dalam orang-orang yang dijuluki assabiqunal awwalun . Selain itu, beliau juga merupakan salah satu dari empat khalifah yang diberi gelar khulafaur rasyidin (khalifah yang diberi petunjuk) yang dibaiat/ditunjuk oleh umat Islam sebagai