Langsung ke konten utama

Selembar Sajadah Basah

Aku tahu, hidup itu bukan seperti pinggiran sambosa. Lurus-lurus saja tanpa ada rintangan dan halangan yang menghadang. Aku tau, hidup itu pasti akan seperti pinggiran pastel, penuh lika-liku, cobaan, dan ujian pastinya. Ketika kamu mulai merasa jenuh dengan keadaan, seperti tidak ada yang mengerti keadaanmu, kamu merasa terjebak dengan rasa yang tak biasa, kesepian dan kehilangan, terjebak dalam suatu suasana yang memaksamu untuk mengingat hal-hal yang seharusnya tidak perlu kamu tengok kembali, berceritalah kepada ALLAH. Sungguh, Dia-lah satu-satunya Dzat yang Maha Mengetahui, Maha Mengerti dan Memahami. Bahkan saat kamu mencoba menyembunyikannya dalam sebutir biji zara pun, Dia akan mengerti. Tidak ada satupun yang bisa kamu sembunyikan darinya, sedikitpun.

Ketika kamu terjebak dalam hiruk-pikuk tawa orang-orang disekitarmu, padahal hatimu sedang bermuram durja, saat kamu hanya bisa melengkukan sedikit senyuman di bibirmu, bahkan kamu pun tahu, apa yang kamu lakukan hanya untuk menunjukkan bahwa kamu baik-baik saja. Tapi seperti kata orang, mata adalah jendela hati. Matamu tidak akan pernah bisa berbohong. Air yang mulai menumpuk di pelupuk mata, seakan jadi saksi kebisuanmu. Ketidakberdayaanmu untuk mencurahkan apa yang kamu rasakan. Diam mungkin salah satu cara terbaikmu, karena kamu tidak pernah, dan tidak ingin menunjukkannya kepada khalayak, bahwa kamu sedang bersedih. Cukup kamu dan Allah. Sekali lagi, hanya ALLAH lah yang paling mengerti kamu. Bagaimana tidak? Dia yang menciptakanmu, dari setetes mani yang kemudian berenang menuju satu sel telur. Bukankah itu sebuah pembuktian? Hanya Dia-lah, tempat yang pantas untukmu, mengadu segala keluh kesah hatimu.


Hening malam pun tiba. Suara-suara dengkuran Ayah atau bahkan Ibumu mulai terdengar. Inilah saat yang tepat untukmu berserah diri. Menghilangkan segala penatmu, dalam sentuhan air wudlu. Membiarkan semua penatmu, jatuh dan mengalir bersamanya. Kain putih untuk menutup seluruh auratmu pun telah kau kenakan. Bersiap untuk menghadap-Nya. Lantunan ayat-ayat Al-Qur'an berbisik lewat getaran bibirmu. Tenggelam dalam malam yang kelam, dalam sajadah yang basah, dalam suasana yang syahdu nan khusyuk. Apa yang lebih dari indah selain berserah kepada Allah, berdialog dengan-Nya, menangis dihapadan-Nya, bercerita sesuka hatimu, tanpa perlu khawatir seseorang akan mengetahuinya. Sekali lagi, Allah lah Tuhan itu. Allah lah yang mengerti, Allah yang memahami, dan Allah yang mengetahui. Tak mengapa sajadahmu basah karena penyesalan dosa-dosa, daripada kamu berhura-hura. Ketika kamu mendekat kepada Allah selangkah saja, percayalah Dia akan mendekat 1000 langkah kepadamu. Bahkan, Dia lebih dekat dari urat nadimu. Dalam sajadah basah yang menjadi saksi pengakuan dosa dan taubat, serta curahan asa, Allah memelukmu. Tidak tahukah kamu? Seorang muslim akan jauh lebih kuat dari beribu benteng beton ketika dia berada dalam sujudnya :''')).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seputar Ilmu dan Teknologi Pangan (Food Science and Technology)

Assalamualaikum wr. wb. Hai bloggies! Ketemu lagi dengan saya di malam nan sendu dan syahdu habis ujan yang baru aja berhenti hehe. Nah, kali ini saya bakalan share sedikit nih tentang jurusan kuliah saya. Yap, Teknologi Hasil Pertanian program studi Ilmu dan Teknologi Pangan atau bahasa kerennya Food Science and Technology. Di tulisan ini, In shaa Allah saya akan share mengenai apa aja yang dipelajari di program studi ini, prospek ke depannya bagaimana, title yang didapat nanti apa dan masih banyak lagi. Saya niatin bikin tulisan ini udah lama banget tapi baru kesampaian sekarang karena alhamdulillah program studi ini peminatnya tiap tahun terus meningkat dan dicari! Wah, mantab kan? Yuk langsung aja kita bedah, Ilmu dan Teknologi Pangan! What is Food Science and Technology? Ilmu dan Teknologi Pangan atau dikenal dengan istilah Food Science and Technology mempunyai dua pengertian yang berbeda. Food science atau ilmu pangan adalah ilmu yang mempelajari tentang reaksi fisik

Arti Nama *CASILDA* dalam SEJARAH ISLAM :)

Dia adalah Casilda, seorang gadis cantik tawanan gerombolan kaum muslimin. Katakanlah bahwa yang menawan Casilda adalah sebuah gerombolan. Sebab mereka terdiri dari anak-anak muda muslim yang mengalami nasib yang sama. Sama-sama diperlakukan sadis oleh orang Spanyol. Keluarga mereka habis dibantai. Desa mereka dibakar. Terbayang kembali dalam memori pemuda berusia dua puluh tahun yang bernama Ja’far. Desanya yang terletak di ketinggian gunung itu sebelum diserang oleh orang-orang Spanyol, merupakan  desa aman dan tentram. Ketentraman ini membuat desa-desa lain di sekitarnya merasa iri hati. Ketenangan desa dicapai melalui sebuah perjanjian antara pihak Spanyol dengan penduduk desa. Bahwa tentara Spanyol tidak akan mengusik ketenangan desa yang penduduknya semua muslim. Imbalannya ialah dengan menyerahkan upeti dalam jumlah yang sangat besar. Tetapi dasar Spanyol. Beberapa tentaranya haus darah. Mereka menyerang desa Santa Gumara yang dekat dengan Saragosa itu. Semua

Sajak : Diam Lebih Baik (Silent is better)

Amarah yang datang menghampiri Terkadang membuatku diperdaya Panas membara didalam dada Ah.. serasa semua terkena imbasnya Tapi aku lebih memilih diam Karena aku tahu, hanya diamlah cara terbaik meredam amarah Saat aku mendapati beribu kekecewaan Seakan hati ini tak kuat bertahan Ingin rasanya berteriak sekencang yang aku bisa Menyalahkan takdir yang diberikan Sang Kuasa Tapi aku lebih memilih diam Karena aku tahu, jika aku terlalu banyak membicarakan kekecewaan itu Maka ia akan semakin membakar hatiku Ketika aku bersedih Aku hanya bisa menahan Mencoba meredamnya lebih dalam Bahkan airmata yang telah menetespun, aku seka Dan sekali lagi Aku lebih memilih diam Karena aku tidak ingin membagi kesedihanku kepada orang lain Cukuplah aku dan Allah yang tahu Mungkin ini adalah salah satu hal yang sulit Mencintai seseorang dalam diam Diam-diam mendoakannya dalam malam Tak luput menyebut namanya didalam setiap doa yang terpenjat Kenapa lebih memilih diam? Karena aku