Suara merdu sayap berterbangan
Diatas lekukan kapas
Mengganggu sukma yang sedang tenang
Melewati mimpi-mimpi sesaat
Angin menggoda daun
Memaksa untuk berbisik lirih
Tangan-Mu menyentuh hati
Untuk sekedar menepati janji
Hampa menerpa dan bertanya
"Pantaskah aku pinta pada-Nya?"
Seiring dengan lukisan buram yang aku toreh
Diatas anugerah dinding kehidupan
Lika liku pahatan diatas seonggok kayu
Seakan menjadi saksi bisu
Membungkam celah dusta
Rahasia mengelupas diantara serat-seratnya
Mata-Mu melirik setiap desah nafasku
Tertegun melihat isi kotak itu
Miris dan pilu saat Kau tahu
Kekosongan hidup yang menghatuiku
Hitam putih mulai menutup bayangan lampu
Memantul indah dalam semu
Detik pun mulai memanggil untuk kembali keperaduan waktu
Kelopak indah perlahan layu
Rapuh diantara lentiknya duri-duri hitam itu
"Tuhan, Inikah saatku kembali pada-Mu?"
Diatas lekukan kapas
Mengganggu sukma yang sedang tenang
Melewati mimpi-mimpi sesaat
Angin menggoda daun
Memaksa untuk berbisik lirih
Tangan-Mu menyentuh hati
Untuk sekedar menepati janji
Hampa menerpa dan bertanya
"Pantaskah aku pinta pada-Nya?"
Seiring dengan lukisan buram yang aku toreh
Diatas anugerah dinding kehidupan
Lika liku pahatan diatas seonggok kayu
Seakan menjadi saksi bisu
Membungkam celah dusta
Rahasia mengelupas diantara serat-seratnya
Mata-Mu melirik setiap desah nafasku
Tertegun melihat isi kotak itu
Miris dan pilu saat Kau tahu
Kekosongan hidup yang menghatuiku
Hitam putih mulai menutup bayangan lampu
Memantul indah dalam semu
Detik pun mulai memanggil untuk kembali keperaduan waktu
Kelopak indah perlahan layu
Rapuh diantara lentiknya duri-duri hitam itu
"Tuhan, Inikah saatku kembali pada-Mu?"
Komentar
Posting Komentar
Thank you for visiting